[Shaquille] Makan malam

118 9 0
                                    

'Piiip'

Pintu sebuah apartemen terbuka setelah password-nya dimasukkan. Seorang wanita masuk ke dalam dengan langkah lesu karena lelah kerja seharian. Sesaat setelah dia meletakkan high heels nya di rak sepatu, keningnya berkerut karena hidungnya mencium aroma makanan.

"Shaquille? Kamu udah di sini?" tanya wanita itu dengan suara keras. Dia berjalan menuju pantry setelah meletakkan tas kerjanya di sofa.

"Halo," Shaquille menyapa wanita itu dengan senyum cerah. Tangannya yang sedang menata makanan berhenti sesaat untuk sekedar melambaikan tangan. "Ayo duduk, Kak."

"Kamu masak?" tanya Sinta, wanita yang dipanggil 'Kak' oleh Shaquille.

"Masak nasi aja. Ini ayam bakarnya beli."

Sinta manggut-manggut. Dia cuci tangan dulu di wastafel sebelum akhirnya duduk. Tangannya udah terulur mau raih centong nasi, tapi tiba-tiba nggak jadi. Tangannya malah ngambil hape yang ada di saku blazernya.

"Ngapain?" tanya Shaquille yang duduk di sebelah Sinta.

"Ngabarin Rendy kalo udah sampe apartemen."

Mendengar itu Shaquille rada asem sedikit wajahnya. Sinta menyadari itu. Maka setelah urusan sama hape kelar, Sinta menghadap Shaquille.

"Jangan cemberut gitu dong. Aku kan cuma ngabarin. Aku udah penuhin janji aku buat makan bareng kamu loh ini. Tadi Rendy juga ngajak makan di luar tau, tapi aku tolak. Demi kamu."

Sedikitnya, Shaquille ngerasa terhibur. Dia senyum kecil ke arah Sinta yang juga tersenyum.

Shaquille sadar sih posisi dia. Jadi orang kedua dalam hubungan emang nggak bisa jadi prioritas layaknya yang pertama. Banyak ngalahnya bro.

Tapi nggak apa-apa. Bahkan dari awal emang Shaquille yang memulainya. Shaquille menawarkan cinta yang Sinta harapkan. Meski harus saingan sama sepupunya sendiri, Shaquille nggak peduli.

Cinta nggak pernah salah. Itu aja yang dipegang Shaquille selama ini. Karena Shaquille melihat sendiri, gimana Sinta lebih bahagia sewaktu bareng sama dia. Sinta lebih bisa jadi diri sendiri tanpa harus khawatir tentang penilaian orang terhadap sikapnya. Nggak kayak waktu Rendy ada di sisinya. Sinta kaku banget, kayak semua hal itu harus ada di bawah kendali Rendy.



"Sabtu depan kamu bisa cuti, Kak?" tanya Shaquille di sela makan malam mereka.

Sinta bergumam sambil mikir. "Kayaknya bisa. Kenapa? Kamu mau ngajak pergi?"

Shaquille mengangguk. "Aku hari itu ulang tahun. Pengen staycation sama kamu."

"Boleh, boleh." Sinta merespon dengan antusias. Dia emang dasarnya suka jalan-jalan, tapi sayang pacar benerannya tergolong manusia mager. Jadi jarang banget mereka pergi-pergi berdua. "Kita mau kemana?"

"Belum tau pasti mau kemana sih, soalnya rencana yang ada baru segitu di kepala. Nanti kalo udah fix tempatnya aku kabarin lagi."

"Aku usul tempat boleh nggak?"

"Boleh aja."

"Ke pantai aja yuk. Aku ada temen kerja pernah ke villa yang deket pantai gitu. View nya bagus banget. Aku pernah dikasih liat fotonya."

"Beneran bagus?"

"Iya. Kesana aja yuk? Besok aku tanya deh ke temenku lokasinya di mana."

"Boleh juga. Ya udah kita ke sana aja."





























Shaquille Ibrahim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shaquille Ibrahim

X

Sinta Atmaja

Special Love || XodiacTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang