Satu

11.9K 264 14
                                    

Malam hari Lana pergi ke area balapan, ia mengikuti balapan ia sudah mendaftarkan diri melalui teman satu sekolah nya. Lana dijuluki sebagai queen jalanan, ia bahkan mengetui geng motor.

Namun disaat Lana akan memberhentikan motornya, ternyata rem motor yang ia pakai blong ia mengalami kecelakaan tunggal dan Lana jatuh ke aspal dengan keadaan yang sangat sulit dijelaskan bahkan motornya hancur.

"Lana... " teriak para penonton dan teman temannya

"tugas gue didunia selesai" ucap Lana sebelum akhirnya ia menutup mata

Semua orang mengerumuni Lana, ada beberapa orang yang sudah menghubungi ambulans rumah sakit terdekat.

Lana segera dilarikan kerumah sakit terdekat, para anggota beserta teman teman Lana mengiringi mobil ambulans yang membawa Lana.

Lana sudah berada di ruang IGD, mereka semua menunggu diluar ruangan karena tidak diperbolehkan untuk masuk kedalam.

"tambah 150 joule" titah Dr. Agni

"tambah 300 joule" ucap kembali Dr. Agni

Namun naasnya Lana tidak bisa lagi diselamatkan, pendarahan dikepalanya sangat hebat dan mengeluarkan banyak darah.

"tuliskan pada pukul 23.47 pasien dinyatakan meninggal" ucap Dr. Agni

"baik dok" jawab perawat itu

Dr. Agni keluar dari ruangan dengan wajah yang sulit diartikan, mereka semua berdiri mendekati Dr. Agni.

"dok, bagaimana dengan keadaan teman saya? " tanya Andre

dokter menggelengkan kepala "kami sudah berusaha semaksimal mungkin, namun takdir berkata lain pasien tidak dapat diselamatkan" jelas Dr. Agni, mereka semua yang mendengarkan ucapan Dr. Agni menangis sejadi jadinya

Gevan menerobos masuk kedalam ruangan IGD itu, ia masih tak percaya dengan apa yang dikatakan dokter tadi.

"Hey, baby girl ini saya Gevan. bangun!! " titah Gevan didepan Lana yang sudah tak bernyawa, ia menangis mencoba membangunkan Lana

"tidak, saya perintahkan untuk bangun" ucapnya sekali lagi dengan nada tinggi

Namun tidak ada respont apapun dari Lana, benar benar Lana sudah berpulang ke tuhan. Pemakaman Lana akhirnya sudah mulai diproses, Gevan sang abang Lana memeluk foto adiknya itu.

•••

"lihat gue bangsat" teriak Dina sambil menjambak rambut Laut

"gue bilang lihat gue" titah Dina

Lana yang pasrah dan sudah mulai menangis akhirnya mengikuti perkataan Dina, ia mengangkat kepalanya untuk melihat wajah Dina.

Laut sudah mengepalkan tangannya, ia sangat membenci Dina yang kelak suka membully nya saat disekolah.

"bagus, babu harusnya nurut sama perintah majikan" ucap Dina dengan tawa nya yang cukup keras

Teman teman Dina merasa kasihan dengan Laut, namun mereka tidak berani untuk ikut campur hanya saja ketika Vina sudah puas membully Laut mereka akan memberikan obat untuk Laut mengobati lukanya.

"ambil air" titah Dina menyuruh salah satu temannya yakni Jena

"nih" Jena memberikan seember air untuk Dina

Dina menyiramkan air itu ke tubuhnya Laut, kemudian ia menjambak rambut Laut dengan sangat kuat lalu membenturkan kepala nya ke toilet.

Laut merisih kesakitan, ia menangis sejadi-jadinya bahkan kepala nya sudah mengeluarkan darah yang sangat banyak.

Dina dan kedua temannya meninggalkan Laut begitu saja, Laut menangis dan merintih kesakitan karena ulah mereka.

"tolong, siapapun bantu aku" sebelum akhirnya Laut menutup mata dengan senyum yang terukir diwajahnya

Seseorang dari arah pintu masuk wc perempuan, membawanya pergi kerumah sakit untuk mengobati luka yang ada dikepala Laut.

Laut segera dilarikan ke rumah sakit, kini ia sedang dalam penanganan dokter. Laut berhasil melewati masa kritis nya, dan berangsur sembuh.

*disisi lain

"anjay, enak kali disini kaga mau lah gue pergi dari tempat ini" ucap seorang perempuan yang menikmati pemandangan didepannya dengan wajah yang sangat gembira

"gila, enak banget nih buah anggur manis kali" sahut gadis tadi sekali lagi

Ia memetik buah anggur yang ada ditaman itu, ia mencuci buah itu disungai kemudian melahap semua buah yang ia petik tadi.

"hai kak" sapa gadis cantik

"weh, halo eh kau siapa? " tanya Lana, benar perempuan yang tadi adalah Lana

"aku Laut, please kak aku mohon bantuin aku buat balas dendam" mohon Laut, ia terus mencoba memohon kepada Lana agar Lana mau membantunya

"bantu aku balas dendam, aku bakal ceritain semuanya kenapa aku minta bantuan kakak dan apa penyebab nya" lanjut Laut

Lana memperhatikan penampilan Laut dari atas hingga bawa, ia memandang kagum dengan wajah yang dimiliki oleh Laut.

"wah, gak deh ga mau udah nyaman disini" Lana menolak permohonan Laut, namun ia terus mencoba meminta bantuan Lana

"yaudah deh, gapapa gue bantuin lo" putus Lana dengan wajah terpaksa, kemudian Laut menceritakan semuanya termasuk penyebab ia sangat ingin membalaskan dendamnya

"aku akan selalu disisi kakak, dan aku akan memberikan ingatanku secara perlahan agar kakak dapat memahami masalahku" seru Laut dengan bersemangat

Lana manggut manggut seolah mengerti dengan yang Laut katakan, ia kembali bertanya kepada Laut

"gini deh, gue bakal bantu lo tapi gue bakal cari tau kebenarannya dulu karena menurut cerita lo kan gue sedikit ragu yakan nanti kalo bener apa yang lo bilang gue sendiri yang kasih mereka pelajaran" ucap Lana

"iya kak iya, aku mohon bantu aku kak selesaiin permasalahan aku didunia itu dan cari tau kebenarannya kalo emang bener tolong balaskan dendamku" jawab Laut dengan semangat

"terus, gimana caranya gue ketubuh lo" Lana bertanya dengan menaikan alisnya sebelah

"cukup tutup mata aja kak" titah Laut, kemudian Lana mengikuti apa yang Laut katakan ia menutup mata nya perlahan

Tbc.

Obsesi si ketosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang