Sepuluh

3.3K 98 0
                                    

Kedua orang tua Laut memasuki ruang rawat anaknya, mereka bersyukur karena Laut sudah sadar dari tidurnya mereka memeluk Laut secara bergantian.

"Laut" seru Sekar, ia memeluk Laut dengan erat

"dad, tolong" lirih Laut, ia sudah susah untuk bernafas

"mom" tegur Farhan

Sekar melepaskan pelukannya, ia menciumi seluruh permukaan wajah Laut, ia mengelus pucuk kepala Laut, Sekar duduk disamping kasur Laut ia mulai membuka makanan yang tadi ia beli.

"ini, kalian makan aja tante mau sama Laut dulu" tutur Sekarang menyuruh untuk makan cemilan yang sudah ia beli

"siap/iya tante" jawab mereka bersamaan

Laut menceritakan tentang penyakit yang ia derita dan juga meminta maaf karena sudah merepotkan sekaligus membuat mereka menjadi secemas ini.

Sekar dan Farhan tak masalah, karena memang dari dulu Laut sangat tidak ingin menyusahkan mereka berdua, Haidar dan Fattan juga ada disana mereka ikut berkumpul bersama teman temannya.

"udah deh males ngeliatnya" sindir Haidar

"iya, kek panas banget nih ruangan" sambung Ghea, sambil mengipas ngipasi wajah nya menggunakan tangan sebelah kanannya

"iri ya? " ledek Laut, ia sudah terkekeh melihat tingkah mereka berdua

Ghea dan Haidar memutar bola matanya malas, mereka tak iri hanya saja ingin diperlakukan juga seperti Laut.

"gue mah enggak iri, abang lo noh yang iri" jawab Ghea menunjuk kearah Haidar

"mulut lo, seenaknya aja bicara" cetus Haidar

Mereka semua yang ada didalam sana tertawa karena tingkah Ghea dan Haidar, mereka berdua membuat suasana berubah menjadi asik dan tentunya seru.

Suasana kembali seperti awal, mereka menikmati cemilan dengan sedikit bergurau dan bercerita disana bahkan Laut juga ikut mengobrol bersama mereka.

"permisi" ucap laki laki yang baru saja masuk

"iya, masuk aja gapapa" sahut Sekar dari dalam ruangan

Laut menoleh kearah pintu masuk, ia terkejut bukan main saat melihat kedua laki-laki yang ada didepan pintu ruang masuk.

"abang, Andre" gumamnya

"eh, ada si ganteng, sini masuk ini Lautnya udah sadar" ucap Sekar, saat tau laki-laki tadi adalah Andre dan Gevan

Gevan dan Andre menganggukkan kepala, mereka masuk ke dalam ruang rawat Laut dan menyalimi kedua tangan orang tua Laut.

Mereka berdua berdiri samping Sekar dan disamping brankar rumah sakit, Gevan menatap Laut dengan lekat sama hal nya seperti Andre ia menatap Laut dengan haru.

"lo, udah sadar, kapan? " tanya Gevan

"iya, gatau pagi tadi kayaknya" jawab Laut

"eh ini ada sedikit cemilan buat lo" ujar Andre

"udah siang gini, kalian belum pada makan kan? " tanya Sekar, sontak mereka semua menggeleng

Benar, sejak pagi mereka belum makan nasi sedikit pun, hanya cemilan yang dibelikan Sekar tadi, Sekar yang mendapat jawaban mengajak suami nya untuk pergi mencari makan untuk mereka yang ada disana

"wih, La mak lo baek bener mau beliin kita makan" seru Meta

"iya, mau deh jadi anak angkat mommy lo" sambung Ghea

Tidak Haidar tidak mau, iya menatap Ghea dengan tajam mereka sedikit beradu mulut, Haidar yang tak suka jika Ghea bicara seperti tadi sedangkan Ghea yang suka memanasi Haidar.

"udah deh, gue jodohin kalian lama lama" putus Laut

Memang jika Ghea dan Haidar sudah bertemu pasti akan bertengkar, entah itu hal penting atau tidak, menurut mereka jika tidak bertengkar tidak akan seru.

"ogah/gak" jawab mereka bersamaan

"cieee" sahut mereka semua terkecuali Gevan dan Fattan mereka hanya diam saja

"udah deh, kalo mau tuh bilang aja gausah bilang gamau padahal aslinya mah mau" ucap Yiren

Mereka semua tertawa karena tingkah Haidar dan Ghea, mereka menghabiskan waktu bersama sedangkan Gevan dan Fattan mereka membicarakan sesuatu entah apa yang mereka berdua bahas.

Laut membisikkan Andre, ia mengatakan jika nanti ketika ia sudah keluar dari rumah sakit, ia akan mengajak Andre untuk ke salah satu kafe dan membicarakan hal yang cukup penting.

"nanti, kalo gue udah keluar dari rumah sakit kita ketemuan ada hal penting yang harus lo dan Gevan tau" bisik Laut

Andre hanya mengangguk, pikirnya pasti akan membahas tentang imbalan yang diinginkan oleh Laut, makanya Andre setuju saja dengan kemauan Laut.

"eh, hp gue mana ya? " seru Laut

"di tante Sekar, dia yang pegang hp lo disaat lo belom sadar" sahut Yiren

"iya mom yang pegang, katanya kalo abang atau bang Fattan yang pegang dia ga percaya" ujar Haidar

"dek, istirahat" titah Fattan

Laut menggeleng "mana bisa, baru juga bangun udah di suruh istirahat lagi" ucapnya kesal

"oke, gue usir temen lo" ucap Fattan

Laut melotot "iya, udah ges princess mau tidur lagi nanti ya, klen aja yang cerita" putusnya

Akhirnya Laut sudah mulai terlelap dan masuk kedalam mimpinya, benar setiap kali Laut tidur yang ia mimpikan hanya beberapa potongan dimasa lalunya tapi mimpinya itu tidak terlihat jelas hanya ada bayangan dan suara yang saling bersahutan.

Laut yang asli akan menemui Lana dimimpinya, dan ia akan selalu menanyakan siapa orang yang sudah menculik saudari kembarnya bahkan tak jarang Laut juga mengajak Lana untuk bermain ditaman dimensi lain.



















jangan lupa vote karena vote itu gratis
terimakasih karena sudah mampir
maaf ya man teman, kemarin kemarin gak up karena sibuk banget
oke thanks
See you the next part
Tbc.

Obsesi si ketosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang