Empat belas

2.5K 74 8
                                    

"buku yang belum terselesaikan"
~Laut











Laut sudah diantarkan kembali kerumahnya, perjalanan Bandung ke Jakarta cukup lama apalagi Laut dan yang lain hanya menggunakan motor saja.

"thanks guys" ucap Laut

"ga nawarin kita buat mampir La? " tanya Andre

Iya, Laut sampai lupa untuk menawarkan mereka mampir kerumah nya dan keluarga baru nya, tapi menurut Laut mending nanti saja ini sudah malam.

"besok kerumah gue, kalian harus gue kenalin sama keluarga gue" ujar Laut

"oke, jumpa lagi setan" ucap Andre sebelum meninggalkan perkarangan rumah Laut

Laut menggelengkan kepala melihat tingkah laku teman nya itu, ia mengajak Ghea, Meta dan Yiren untuk menginap di rumahnya.

Laut merasa kesepian karena belum bisa sekolah, maka dari itu Laut mengajak teman temannya untuk menginap dirumah nya.

"hufh, tidur aja lah sambil nunggu sore" ucap Laut

"eh gak, gue harus cari tau isi kamar ini dulu" sambungnya, ia harus menelusuri seluk-beluk kamar ini.

Laut memang pernah melihat lihat sekeliling kamar ini, bahkan ia masuk ke dalam walk in closet milik Laut asli sekali lagi, tapi satu yang belum ia masuki pintu yang ada didekat lemari baju nya.

"apa gue masuk aja ya kesana? " tanya Laut dibenaknya

"tapi inikan yang dimaksud Laut? " gumamnya

Tanpa pikir panjang Laut memasuki ruangan itu, tidak ada cahaya apapun didalam ruangan itu, Laut meraba dinding ruangan itu untuk mencari stopkontak lampu.

Perlahan lampu mulai menerangi ruangan itu, yang semula nya gelap menjadi terang Laut terkagum dengan isi ruangan itu, disana buku buku dirak itu tertata dengan sangat rapi,  itu adalah ruang perpustakaan pribadi milik Laut yang asli.

"cantik dan rapi banget ini ruangan" ucapnya dengan kagum

Laut melihat lihat buku yang ada dirak itu, ia memilih salah satu novel yang ada disana, Laut mendudukan dirinya dikursi yang memang sudah ada disana

"nyaman banget, jadi ngantuk gue" ucapnya, tapi tetap saja melanjutkan membaca novel itu

Lama sekali Laut berada diruangan itu, bahkan ia sampai membaca beberapa buku yang berada didalam sana, bahkan ia juga mengambil buku diary milik Laut yang asli.

••••

"nih buku cantik banget" kagumnya, ia memandangi buku diary yang ada ditangannya

"jiwa kepo gue meronta ronta, tapi mom udah nyuruh ke bawa" ucap Laut yang memang karena teman nya sudah sampai beberapa menit yang lalu

Laut menuruni tangga, langkah kakinya membuat orang yang berada di ruang tamu mengalihkan pandangannya ke Laut.

"we udah lama klen? " ucap Laut

"ga sih, cuma sekitar 15 menit yang lalu aja sih" jawab Ghea dengan malas

"oh, yaudah langsung ke atas aja" ajaknya

"iya/oke" jawab teman temannya

"mom/tan kita ke atas ya bye" ucap mereka semua

Teman teman Laut memang sudah sangat akrab dengan Sekar, apalagi sikap Sekar yang sangat hangat membuat mereka menjadi nyaman berada didekatnya.

Laut yang melihat interaksi mereka juga ikut senang karena temannya mudah bisa beradaptasi dengan mommy nya, ia tersenyum karena kebahagiaan depannya itu.

"eh, selama gue gada disekolah Dina bikin ulah gak? " tanya Laut

Benar mereka semua sudah mengetahui seluk beluk Dina, si pembully Laut yang hampir bikin Laut yang asli mati.

"dia suka bully adik kelas, bukan sendiri doang Dina punya circle pembully disana" jawab Ghea

"gue harap dia bisa tobat deh" sambung Yiren

"iya nih, gue kasihan juga karena dia dijuluki sama anak anak lain sebagai queen of bullying" sahut Meta

Entah kenapa tiba-tiba perasaan Laut menjadi sakit, apakah ini perasaan Laut yang asli? tapi kenapa ia sakit ketika mendengar julukan itu?

"La, diem bae lo kesurupan ya? " ucap Yiren, menyenggol lengan Laut yang dari tadi hanya diam menyimak mereka berbicara

"ah, eh gak gue cuma kasian aja sama dia, udah lah gausah di bahas gimana kalo kita jalan jalan" ajaknya

"gue sih ayo ayo aja" ujar Meta

"lo pada bisa bawa motorkan?, pake punya gue ada di garasi pilih aja" ucap Laut, teman temannya seketika terdiam mengingat Laut baru saja sembuh

"mobil aja deh, lo masih sakit" ujar Yiren

"iya La, mobil aja" sambung Ghea

"ga, gue mau motor kalo lo gamau silakan pake mobil aja" ucapnya kemudian meninggalkan teman temannya yang masih diam ditempat

Tak berpikir panjang mereka menyusul Laut, dan mengiyakan saja apa yang dikatakan oleh Laut mengingat mereka juga merasa tak enak jika memakai mobil sedangkan Laut motor

"pantai? " tanya Yiren

"Gass" seru mereka bersemangat

Mereka semua mengendarai motor masing masing, menerobos padatnya jalan raya dan banyak nya pengendarai motor yang kagum akan mereka berempat.

Laut terlihat sangat keren, tidak heran jika Laut dikehidupan sebelumnya di juluki sebagai Queen Of Racing, bukan hanya Laut tapi teman temannya yang juga terlihat sangat keren.


Seperti biasa jangan lupa follow akun media sosial aku yaa
IG: @sabitainheree
Tiktok: @inii_bitaaa



jangan lupa untuk vote karen vote itu gratis
tandai jika ada kesalahan atau alurnya yang kurang tepat
thanks and see you next part
tbc.

Obsesi si ketosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang