Lima belas

1.7K 64 0
                                    

Mereka sudah berada dipantai, Ghea mengajak teman temannya berkeliling saja tanpa menyentuh air atau mandi disana.

Cukup lama bermain main dipantai, Meta mengajak untuk makan di restoran dekat pantai, sambil menunggu pesan tiba mereka bergurau bersama.

"gais pulang ayo buruan" ucap Laut dengan gelisah

Entah apa yang membuatnya cemas hingga ia mengajak teman temannya untuk segera kembali, dari kejauhan Laut melihat seseorang yang ia kenali.

"lo kenapa? " tanya Meta penasaran

"ga, kita harus pulang sekarang dan gausah nanya dulu" jawabnya, ketakutan

Tanpa pikir panjang Laut segera melajukan motornya dan meninggalkan teman temannya yang hanya diam saja, kemudian menyusul Laut yang sudah cukup jauh.

"so pretty" gumamnya seseorang yang dilihat oleh Laut tadi.

Sosok laki-laki tadi kemudian mengikuti mereka semua dari kejauhan tanpa takut ketahuan dan keraguan nya ia terus mengikuti Laut dkk.

Hingga sampai lah Laut diperkarangan rumah nya, ia segera mengajak teman temannya untuk langsung masuk ke dalam kamarnya.

"lo kenapa sih? " tanya Yiren penasaran

"ga, gapapa udah kalian bersih bersih terus kita tidur udah malem" jawab Laut dengan senyum terpaksa

Yiren yang terlebih dahulu masuk ke kamar mandi, dilanjutkan oleh Meta dan yang terakhir Ghea, Laut sudah lebih dulu mandi sebelum teman temannya sampai kemudian turun untuk menunggu Ghea Yiren dan juga Meta.

Ghea dan yang lain sudah berada dalam mimpi mereka masing masing, sedangkan Laut masih memikirkan seseorang yang ia lihat di pantai tadi.

"mirip dia, tapi kenapa disana dia terlihat kejam bahkan dia pukulin orang sampe ga berdaya gitu" gumamnya

Laut menggelengkan kepala nya, ia masih tak percaya apa yang sosok laki-laki tadi lakukan, seseorang itu terlihat menikmati ekspresi korban yang ia pukul

"argh, gatau gue mau tidur" ucapnya kemudia memejamkan matanya agar cepat tertidur.

••••

Pukul 06.15

Laut, Ghea, Yiren, Meta dan juga kedua abang Laut sudah berada dimeja makan untuk melaksanakan sarapan sedangkan kedua orang tua Laut pagi pagi sekali sudah pergi menuju bandara.

Laut dkk dan juga kedua abangnya mengantar Sekar dan Farhan ke bandara, Sekar dan Farhan mengurusi bisnis nya yang ada di luar negeri selama kurang lebih satu bulan.

"bang, gue sama yang lain mau berangkat ya bye" pamit nya, Laut dkk menyalimi kedua tangan Fattan dan Haidar

Laut dan yang lain berangkat ke sekolah menggunakan mobil masing masing, Laut memimpin jalan menuju sekolah.

"bang, gue heran sama adek lo kok dia bisa maafin kita semudah itu? " tanya Haidar

"iya, gue juga gitu mikirnya" jawab Fattan

"apalagi Laut seolah lupa sama apa yang kita lakuin ke dia" ucap Haidar, Fattan mengangguk seolah menyetujui apa yang Haidar katakan

Tak mau telat akhirnya Haidar pergi ke kampus karena ada kuliah pagi, dan juga ada urusan di kampusnya sedangkan Fattan ia diperintahkan untuk memimpin perusahaan Farhan sementara sampai mereka pulang.

"gue harus selidiki masalah ini" gumam Laut yang nyaris tak bersuara

"La, lo ngomong paan? " tanya Ghea yang memang mengetahui pergerakan mulut Laut

Obsesi si ketosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang