Tujuh belas

1.6K 62 2
                                    

"semakin hari rasa itu semakin nyata"
~Author



Happy Reading~

Reygan yang merasa ada kejanggalan mulai khawatir dengan Laut yang tak kunjung datang, ia menuruni tangga dan mencari Laut disetiap sudut sekolahan.

Reygan melihat Anna dan Caroline yang baru saja keluar dari gudang sekolah, ia memperhatikan mereka dari jauh ketika Anna dan Caroline sudah tidak ada disana ia melangkah ke arah gudang yang ada dibelakang sekolah.

"apa Laut disini? " batinnya.

Reygan tanpa rasa takut pun mendekat dan masuk kesana, ia terkejut melihat seseorang yang pingsan di kursi dalam keadaan sangat miris.

Benar, itu adalah Laut orang yang ia cintai sekaligus orang yang menjadikannya semangat untuk datang ke sekolah, Reygan mendekati Laut ia mulai membuka tali yang mengikat tubuhnya dan menggendong Laut untuk segera ke rumah sakit.

"ga akan gue maafin orang yang berani nyentuh Laut" batinnya.

Reygan melajukan mobil dengan kecepatan diatas rata rata, ia memberitahu kepada orang tua Laut bahwa Laut dirumah sakit.

Reygan menggendong Laut menuju IGD, suster disana melihat Reygan dan berniat membantu untuk membawa Laut ke dalam IGD namun Reygan menolak ia ingin kalau Laut dia saja yang membawanya kedalam.

"ga, awas lo semua biar gue yang bawa" teriak Reygan, ia bergegas menuju ruang IGD

Laut sudah berada diruangan, suster menyuruh agar Reygan tetap diluar hingga pemeriksaan selesai dan pasien sudah bisa di jenguk.

Reygan mondar mandir didepan pintu ruangan itu, ia sangat khawatir dengan kondisi Laut, ia takut jika terjadi apa apa pada Laut.

"gue pastiin semuanya mati ditangan gue" gumamnya.

Reygan pergi meninggalkan Laut yang berada di dalam IGD, ia akan membunuh siapapun yang membuat Laut menjadi seperti ini.

Ia menuju ke markas nya untuk menyelidiki kasus yang membuat Laut terluka, dan ia pastikan siapapun itu ia akan mati ditangannya.

"gue cari lo sampe ketemu, bangsat! " geramnya

Reygan memerintahkan anggota nya untuk menangkap orang itu dan membawanya kemarkas, seringaian yang Reygan tunjukan tidak seperti biasanya.

••••

Laut sudah sadar dari pingsan nya terhitung sudah tiga hari ia berada dirumah sakit itu, dan tiga hari pula ia tak masuk ke sekolah.

Kini Laut sedang makan bubur dari rumah sakit, jujur saja ia merasakan mual dan ingin muntah namun Sekar terus memaksa agar perut Laut tidak begitu kosong.

"satu suap lagi ya" ucap Sekar dengan sedikit memaksa

Laut dengan terpaksa membuka mulutnya, ia menelan bubur terakhir yang diberikan Sekar, mulut terasa tidak enak apalagi yang ia makan adalah bubur hambar.

"permisi, tante om" ucap seorang laki-laki, yakni adalah Reygan

"ya, silakan masuk" jawab Farhan yang masih asik dengan koran ditangannya

Laut sudah terbiasa dengan keberadaan Reygan didekat nya sekarang, karena semenjak ia masuk rumah sakit beberapa waktu lalu ia mulai dekat dengan Reygan.

"nah, berhubung Rey udah dateng tante mau titipin Laut dulu, tante sama om mau pergi dulu" ucap Sekar, Reygan hanya mengangguk pelan

Sekar dan Farhan sudah pergi, hanya tersisa Laut dan Reygan saja mereka sudah tidak canggung lagi sejak awal, dan besok Reygan yang akan menemani Laut untuk cuci darah.

"besok jadwal lo cuci darah, dan gue yang bakal nemenin lo" ucapnya

"ya, gue ga lupa tenang aja" jawab Laut santai

Perlahan Reygan mendekati Laut ia mengupas kulit buah, dan mulai menyuapi Laut buah apel yang sudah ia kupas dan cuci bersih.

Laut menerima perlakuan Reygan, ia sudah menyukai Reygan sejak ia bertemu perlakuan lembut Reygan membuat Laut tertarik dengannya.

"makasih" ucapnya

Reygan hanya membalas dengan dehaman saja, dan melanjutkan memotong buah lainnya untuk Laut makan, ia sangat berhati-hati saat memasukan buah ke dalam mulut Laut.

Reygan memastikan Laut sudah tertidur, ia menatap dalam wajah Laut itu, ia memperhatikan setiap inci wajah Laut dan yang terakhir ia memandang bibir milik Laut.





















follow akun sosial media aku
IG: @sabitainheree
Tiktok: @inii_bitaaa


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Jangan lupa vote karena vote itu gratis
maaf kalo alurnya kurang nyambung sama chapter sebelumnya, tandai saja jika ada typo yang ada disetiap paragraf atau kalimat.
see you next part
tbc.

Obsesi si ketosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang