══✿══╡°˖✧快乐阅读✧˖°╞══✿══
Seperti biasa, selesai makan pagi bersama. Qian bersama Jiangwu dan Yelu pergi menuju pusat kota untuk menjaul ramuan mereka.
Dan seperti biasa juga mereka akan pergi ke desa untuk menyewa kereta barang, barulah mereka menempuh perjalanan yang cukup jauh menuju pusat kota.
Hari ini, seperti hari sebelumnya keadaan kota begitu ramai dengan bisikan dan obrolan seputar siluman. Qian yang duduk di atas kereta bersama Yelu menundukkan kepalanya, sebagai seorang siluman dan seorang Putri dari klan naga ia merasa malu.
Qian malu atas ulah siluman yang telah membuat keributan di kota, karenanya ia tidak bisa menjaga kehormatan siluman sehingga para manusia menganggap semua siluman itu berbahaya. Padahal, mereka tidak tahu di antara banyaknya siluman tak sedikit terdapat siluman baik bak malaikat.
"Kami memang menakutkan, tetapi bukan berarti kami tidak memiliki hati nurani," gumam Qian pelan, ia mendongak ke atas menatap langit biru yang cerah. Apakah aku bisa bertahan dengan terus menyembunyikan identitasku tanpa ketahuan?
"Kita sudah sampai, Qian'er tolong bantu aku mengangkat semua kotak-kotak ini," ucap Yelu memberi perintah.
Xin Qian menganggukkan kepala, ia turun dari kereta lalu mengangkat sebuah kotak dan meletakkannya di meja kios Jiangwu.
Setelah semua ramuan tersusun rapi, beberapa penduduk kota mulai berdekatan untuk membeli. Qian sampai takjub dibuatnya, begitu banyak antrean di depan kios Jiangwu.
Ramuan yang dibuat Jiangwu diberi harga yang murah, siapapun bisa membelinya tanpa takut kekurangan uang. Qian menyukai sisi baik nan lembut milik Jiangwu, ia tidak menyangka pria baik sepertinya ahli dalam memainkan pedang.
"Qian'er," panggil seseorang.
Xin Qian menolehkan kepala melihat sosok laki-laki yang dikenalnya. "Dunrui?"
Wang Dunrui tersenyum cerah. "Lama tidak bertemu, bagaimana kabarmu?"
"Aku baik-baik saja," jawab Qian disertai senyuman manis andalannya. Padahal kemarin kita bertemu, dasar.
"Apa kau sedang sibuk?"
"Tidak terlalu, kenapa?" jawab Qian.
"Jika kau tak keberatan, aku ingin mengajakmu pergi."
Qian terdiam, ia menolehkan kepala menatap Jiangwu dan Yelu yang sedang sibuk. Apakah aku sebaiknya pergi? Tapi, aku harus membantu mereka bukan?
"Kau tidak perlu khawatir, mereka bisa melakukannya bersama. Jadi, kau bisa bermain bersamaku," bujuk Dunrui.
Qian menatap wajah tampan Dunrui, ia mengangguk pelan lalu melangkahkan kaki mendekati Jiangwu.
Xin Qian menarik pelan kain pakaian Jiangwu membuat pria itu menoleh. "Jiangwu, apa aku boleh pergi bermain?" tanya Qian pelan.
Jiangwu memiringkan kepalanya. "Bersama siapa kau bermain?"
"Dunrui, dia mengajakku pergi," jawab Qian jujur.
"Berani-beraninya dia mengajakmu pergi, apa dia tidak melihat kita sedang sibuk?" kesal Yelu seraya bertolak pinggang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dragon Princess
Fantasy"Kepercayaan tumbuh dikarenakan adanya rasa kasih sayang di dalam hati." Xin Qian turun ke bumi untuk menjalankan tugasnya memberi kebahagian pada manusia di bumi. Dalam menjalankan tugasnya, ia juga bertaruh pada sang kakak jika ia akan menemukan s...