Chapter 12 - Wanita Aneh

6 1 0
                                    

══✿══╡°˖✧快乐阅读✧˖°╞══✿══

"Qian'er," sapa Dunrui seraya duduk di samping gadis berambut panjang dengan rok putih berhiaskan bunga lotus.

Xin Qian menolehkan kepala menatap Dunrui, gadis itu menyunggingkan senyuman manisnya. "Dunrui, bukankah kau tadi sibuk mengurus mayat gadis itu?" tanya Qian.

"Ya, semuanya sudah selesai. Aku hanya perlu menyelidiki kasus ini," jawab Dunrui.

Qian mengangguk paham. Apakah siluman itu akan tertangkap? Tapi, mereka tidak akan bisa menangkapnya.

"Qian'er, apa kau begitu menyukai anak kecil?"

"Huh? Ya, aku menyukai mereka," jawab Qian walau ia bingung dengan pertanyaan Dunrui. "Di tempat asalku, aku selalu bermain bersama mereka."

"Aku bisa melihatnya, kau terlihat senang bermain dengan anak kecil." Dunrui tertawa pelan. "Kau bahkan lebih menggemaskan dari pada mereka," lanjutnya.

Qian mengerucutkan bibirnya. "Apa maksudnya itu? Aku memang menggemaskan sejak dulu," gerutu Qian kesal.

Wang Dunrui tertawa melihat ekspresi wajah Xin Qian. "Ya, kau memang menggemaskan. Aku tidak bilang kau tidak menggemaskan."

Qian mengangguk puas. "Kakak juga selalu mengatakan itu," gumamnya.

"Qian'er, jika kau mau aku bisa mengajakmu ke rumahku. Di sana kau bisa makan apapun yang kau mau."

"Benarkah? Apa aku boleh pergi bersama Jiangwu dan Yelu?" tanya Qian antusias.

"Tidak," jawab Dunrui, pria itu mengangkat tangannya menyelipkan anak rambut Qian ke belakang telinga gadis itu. "Hanya kau, aku hanya ingin kau saja yang mengunjungi rumahku."

"Bagaimana dengan Jiangwu? Aku tidak boleh pergi jauh darinya."

"Kau tidak perlu mencemaskan hal itu, dia akan mengizinkanmu untuk pergi."

"Baiklah, aku akan mencoba berbicara dengan Jiangwu," jawab Qian.

"Bagus sekali, aku menantikanmu Qian'er." Dunrui menyentuh hidung Qian. "Aku harus pergi, sampai jumpa nanti."

Wajah Xin Qian memerah setelah mendapat sentuhan dari Dunrui, ia mengelus hidungnya dengan pelan. "Jantungku kembali berdetak kencang."

Xin Qian beranjak berdiri, ia hendak menemui anak-anak untuk kembali bermain. Namun, tiba-tiba seseorang menghampirinya.

Plak!

Wajah Xin Qian berpaling ke samping setelah mendapat tamparan keras dari seorang wanita. Qian menatap tajam wanita di depannya yang telah berani menampar wajah cantiknya.

"Beraninya kau menamparku!" marah Qian.

"Dan kau berani mendekati Dunrui! Kau tidak tahu siapa aku, hah?!" balas wanita itu dengan nada tinggi.

Qian terdiam menahan amarahnya, meski ia polos soal cinta tetapi ia tidak pernah lemah jika mendapat perlakuan kasar. Qian diajari untuk bersikap tegas dalam wajah imutnya.

"Jika kau berani mendekati Dunrui lagi, maka aku akan membuatmu menderita!" ancam wanita di depan Xin Qian dengan ekspresi wajah marah.

"Bukan aku yang mendekati Dunrui, tapi Dunrui sendiri yang mendekatiku," jawab Qian.

"Diamlah! Aku sudah memperingatimu, jadi kau harus selalu mengingat itu!"

Setelahnya wanita itu pergi meninggalkan Xin Qian setelah membuat keributan. Beberapa orang yang menyaksikan kejadian itu menggelengkan kepala mereka seraya berbisik-bisik membicarakan sifat buruk dari wanita tadi.

The Dragon PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang