Chapter 23 - Putri Yang Lemah

5 1 0
                                    

══✿══╡°˖✧快乐阅读✧˖°╞══✿══

Qian duduk bersila di atas kasurnya, ia menutup kedua matanya seraya bernapas dengan teratur. Qian menuruti perkataan Zhao untuk mengumpulkan energinya, tanpa dilihat oleh orang lain. Cahaya biru keluar dari tubuh Qian, berputar mengitarinya.

Cahaya itu membuat sisik di wajah kanan Qian terlihat, dan kedua tanduk kecil di dahinya ikut muncul.

Sebelum semua itu terjadi, Qian memastikan semua orang di rumah Jiangwu telah tertidur. Ia juga memasang pelindung agar gorden kamarnya tidak terbuka dengan mudah.

Qian takut Jiangwu atau Yelu melihatnya dalam wujud siluman, kedua pria itu bisa saja langsung mengusirnya atau bahkan membunuhnya.

Xin Qian membuka kedua mata birunya, perlahan cahaya biru di tubuhnya menghilang bersamaan dengan hilangnya sisik dan tanduk Qian. Tersisa bola mata berwarna biru laut yang indah miliknya.

Qian turun dari ranjang, ia berjalan mendekat ke arah cermin. Qian menatap bayangan dirinya, mata indah berwarna biru, bibir kecil berwarna merah muda, rambut hitam panjang nan lembut. Qian menangkup wajahnya dengan kedua tangan.

"Akankah Jiangwu menyukai warna mataku?" gumam Qian seraya tersenyum.

Gadis itu menutup wajahnya, ia berkhayal mengenai reaksi Jiangwu yang memuji mata indahnya. Xin Qian kembali membuka wajahnya, ia menatap wajahnya di cermin.

"Bukankah aku sangat cantik?" Qian menggeleng pelan, ia berjalan menuju ranjang lalu merebahkan diri di atasnya. "Jika aku seorang manusia ...." Ucapan Qian terhenti, ia menatap langit-langit kamarnya. Tidak, lupakan soal itu.

Qian melepas pelindung yang melindungi gorden kamarnya, lantas perlahan ia terlelap masuk ke dalam alam mimpi.

✿❁ ≖≖❁≖≖ ❁✿

Seperti takdir yang telah direncanakan, Jiangwu dan Yelu berpamitan pergi menuju sungai besar untuk menangkap ikan. Yelu melarang Qian untuk ikut karena ia akan bertarung melawan Jiangwu menangkap ikan.

Qian menurut dengan senang hati, dengan kepergian kedua pria itu ia bisa menjalankan tugas keduanya. Qian bersorak ria ketika Jiangwu dan Yelu pergi, ia bahkan sampai melompat-lompat kegirangan.

Sepanjang malam Qian berpikir bagaimana caranya ia agar dapat terbebas dari kedua pria itu untuk menjalankan tugas. Dan akhirnya apa yang diinginkannya terjadi.

Kini, Qian bersiap untuk pergi ke puncak gunung Hong. Sebelum itu, Qian makan sarapan dengan banyak untuk menambah energinya. Barulah ia pergi menghilang dari kamarnya dan tiba di atas puncak gunung Hong.

Qian seakan merindukan tempat itu, terhitung sudah sebulan ia tinggal di dunia manusia. Dan sekarang ia menjalankan tugas keduanya untuk menurunkan hujan.

Qian merentangkan tangannya menikmati angin pagi yang begitu sejuk, indra pendengarannya dimanjakan dengan deburan air terjun. Tubuh Qian terangkat bersamaan dengan pancaran cahaya yang keluar dari tubuhnya.

Sisi wajah Qian terdapat sisik putih dengan dua buah tanduk di dahinya, tak lupa bola matanya berubah warna menjadi biru. Rambut hitam Qian berkibar oleh angin, ia dapat merasakan cahaya matahari menembus kulitnya yang lembut.

Qian membuka kedua matanya, ia mengangkat satu tangannya ke udara membuat langit cerah menjadi gelap. Kemudian satu tangan ia arahkan ke kumpulan air di bawahnya.

The Dragon PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang