Chapter 14 - Naga Hitam

6 1 0
                                    

══✿══╡°˖✧快乐阅读✧˖°╞══✿══

"I-itu ... b-bukankah itu siluman?"

Kedua pria yang lain ikut menengadah ke atas, mereka melihat dengan jelas sosok wanita terbang di atas kepala mereka. Sosok itu mengenakan hanfu berwarna biru dengan kedua buah tanduk di dahinya.

"Benar, itu siluman!" pekik kedua pria tersebut.

Mereka bergegas berlari meninggalkan hutan gunung Hong, mereka harus segera memberi tahu informasi tersebut kepada Dunrui.

Sementara itu, Xin Qian selesai mengerjakan tugasnya. Ia mendarat kembali di atas batu besar di tengah puncak air mancur. Qian menghembuskan napas lega karena berhasil menyelesaikan tugas pertama yang diberikan padanya.

"Akhirnya, tugas pertamaku selesai. Aku masih harus melakukan tugas lain dan membebaskan kota ini dari wabah kekeringan."

Qian menarik napas panjang, ia merentangkan kedua tangannya merasakan air hujan mengenai tubuhnya. Qian memakai pelindung untuk mencegah air hujan membasahi tubuhnya, ia hanya bisa merasakan tetesan air tersebut namun tidak merasa kebasahan.

"Aku harus segera pulang sebelum Jiangwu mencariku." Qian memutar tangan kanannya lalu tubuhnya menghilang dari atas batu.

✿❁ ≖≖❁≖≖ ❁✿

"Ketua! Ketua!" teriak ketiga pria memanggil ketua mereka ketika tiba di sebuah paviliun.

"Ada apa? Kenapa kalian berteriak?" tanya seorang pria yang keluar dari dalam rumahnya.

"Ketua, kami melihat sosok siluman di hutan gunung Hong!" seru salah satu dari ketiga pria tersebut.

"Apa? Bagaimana bisa kalian melihatnya di sore hari seperti ini?"

"Benar, ketua. Kami melihatnya tengah terbang di antara hujan."

"Ini tidak masuk akal. Tapi, jika benar itu siluman maka gunung itu adalah tempat siluman bersembunyi," gumam pria itu seraya menopang dagunya.

"Dunrui, apa ada masalah?" tanya seorang wanita yang menghampiri Dunrui. "Aku mendengar keributan di luar, jadi aku ke sini untuk melihatnya."

"Tidak ada, Bi. Semuanya baik-baik saja, mereka hanya melaporkan perihal penyelidikan padaku," jawab Dunrui lembut.

"Kau yakin, Rui?"

Dunrui terdiam, ia tidak bisa mengatakan hal sebenarnya pada sang bibi. Dunrui takut akan membuat bibi histeris kembali setelah mendengar berita mengenai siluman.

Kejadian di masa lalu membuat dirinya dan sang bibi terluka, ia kehilangan seorang ibu akibat ulah sosok siluman. Kenangannya membuat Dunrui berambisi untuk menghabisi siluman, ia tidak ingin kembali terluka akibat ulah siluman itu.

Dunrui menghela napas seraya memejamkan mata, ia merasa kembali ke masa lalu. Kenangan buruk mengenai siluman terus menghantuinya, sepanjang malam pria itu tidak pernah tenang jika tidur. Ia selalu memikirkan kenangannya di masa lalu.

"Bi, percayalah. Semuanya baik-baik saja, kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun," ucap Dunrui sembari menggenggam kedua tangan wanita paruh baya di depannya.

The Dragon PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang