16

3K 204 3
                                    

Kini semua korban dari bis jatuh ke jurang telah terselamatkan kecuali Mala. Mereka dan tim SAR sudah mencari keberadaan Mala namun hasilnya nihil Mala belum ditemukan.

Kini Rakha terbaring di atas brankar rumah sakit dengan nebulizer yg menempel di hidung dan mulutnya dengan alat pendeteksi jantung yg menempel di dadanya .

Sekarang kita beralih ke afan , afan baik² saja cuma luka ringan di pergelangan tangan nya .

Kini afan terduduk di samping brankar milih Rakha . Sang empu menunggu sahabat nya untuk membuka netra indahnya itu .

"Rakha , bangun dong . Gua sendirian nih". Ucap afan mengelus tangan rakha yg terbebas infus .

"Lu gak capek apa tiduran terus ". Cerocos afan .
"Maafin gua ya , gua gak bisa nemuin bini lu". Lanjutnya .

Kini netra indah milik Rakha terbuka secara perlahan dimana pada saat itu Rakha sedang menyelesaikan cahaya yg masuk kedalam matanya .

"Mala , Mala dimana fan?". Tanya Rakha .
"Mala baik² aja kan fan?". Ucap Rakha.

Namun afan hanya terdiam tidak mengeluarkan separuh kata .

"Jawab fan!!". Kini Rakha mengeluarkan air matanya yang mengalir indah di pipi Rakha.
"JAWAB FAN!!!". bentak Rakha pada afan .

"Bi-bini lu g-gak tertolong , lu ha-harus sabar ya rakh,". Lirih afan

"Ga-gak , gak mungkin Mala gak mungkin ninggalin gua ". Rakha memberontak ia melepas paksa alat yg menempel pada tubuhnya , termasuk infusan nya yg ia lepas secara brutal yg mengakibatkan tangan Rakha berdarah~ .

"Rakha lu mau kemana !, Diem dulu Napa!". Ucap afan menahan berontakan Rakha .

"Suster!!!". Teriak Afan , dan tak lama suster pun datang dan menenangkan Rakha dengan cara memasukan obat bius ke infusan Rakha sehingga sang empu pingsan lagi~~~ .

"Maaf". Satu kata yg afan lontarkan pada Rakha .

****

Kini Adara , vio , eby menangis menunggu kabar dari sahabat² nya itu ,

Bu Vina mendapatkan kabar bahwa siswa siswi yg kecelakaan berada dirumah sakit purnama dekat dari sana ya kalo ditempuh jalan palingan cuma 2 jam an .

Adara dkk segera berjalan mengikuti google maps yg ada di handphone nya . Tak lupa eby dan vio juga mengikuti Adara .

Camping kali ini dibatalkan semua siswa siswi diperbolehkan pulang atau menuju ke rumah sakit purnama untuk memastikan teman teman mereka .

Sesampainya dirumah sakit purnama Adara melihat afan yg duduk dikursi koridor dengan tatapan kosong dan lengan yg diperban .

Tanpa basa basi Adara menghampiri afan dan memeluknya eaaa~~>

"Gimana keadaan lu , lu baik baik aja kan?  , Rakha mana ? , Mala juga mana?". Pertanyaan Adara pada afan .

"Rakha baru aja tenang , dan Mala....Mala tidak bisa diselamatkan". Lirih afan yg sedikit tidak terdengar .

"Huaaaa , besti gua!!!!!!!!!". Teriak Adara juga vio . Eby hanya bisa menangis tersedu.

Adara beralih masuk ke dalam ruangan Rakha . Terlihat disana Rakha yg sedang tidur nyaman disana walau berbeda dengan fikirannya.

"Rakh , gua tau lu bisa melepas semua . Ikhlasin Mala ya ". Lirih Adara .
"Rakha lu yg sabar ya ". Ucap vio juga eby .

****

Sementara itu di negri singapore
Mila dan Rio orang tua dari saudari mala sedang berada di apartemen mereka .

Dengan Mila yg sedang membersihkan ruangan juga Rio yg sedang fokus ke laptopnya .

Prekk ( anggap aja suara jatu ygy).

Yg dijatuhkan Mila adalah foto dirinya dan Mala . Tiba tiba perasaan Mila tidak enak .

"Pah , kok perasaan aku gak enak ya ". Ucap Mila pada Rio .
"Ah , cuma perasaan kamu aja mungkin ". Ucap Rio yg netranya tetap fokus pada laptop .

"Coba aku telfon Mala". Mila menelfon mala namun nomornya tidak bisa dihubungi .

"Pah , Mala gak bisa dihubungi". Resah Mila .
"Apa ada masalah ya ? , Yaudah kita pulang aja ke Indonesia , sekalian liat kondisi mereka". Ucap Rio menutup laptopnya .

Nyambung gak siii ceritanya , btw makasi Lo yg udah vote .
Lope <3

Jangan lupa ramein akun Aira guys

Rakha & Mala [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang