0.21🌷

28 8 0
                                    

Jangan Lupa Vote

Jangan Lupa Vote•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Hari hari berlalu,Senja menjalani hidup nya seperti biasa,bekerja,tidur,makan,bekerja lagi seperti itulah fase kehidupan Senja.

Dan tak melupakan Abizar yang menjadi lebih gencar mendekati Senja,mengirimi nya pesan setiap hari membuat Senja muak.

Hari ini Senja tengah berjaga sendirian,dirinya sedang melihat mobil yang berlalu lalang di depan toko,hari ini toko sepi,hanya satu dua orang yang berkunjung.

Kini dirinya tengah memain kan ponsel yang sedari tadi menganggur di atas meja kasir.

Senja terkejut melihat pesan terakhir yang Kale kirim kan,Zidan kecelakaan.

Senja pun bergegas menutup toko bunga milik Zidan,dirinya ingin menjenguk atasan nya itu.

Mencari kendaraan yang dapat mengantar nya,Senja berjalan menuju satu angkutan umum karena grab/gojek sulit di dapat kan siang ini.

Saat sampai,dirinya buru buru menanyakan kepada receptionis rumah sakit tempat Zidan di rawat.

'190 B ruangan tulip'

Senja menyusuri setiap ruangan,mencari cari ruangan ber tulis kan nomor 190 B ruangan tulip.

"190 B tulip,ah ini ruangan nya,"Ucap senja saat mendapati ruangan yang sama seperti yang di ucap kan oleh receptionis

Saat membuka knop pintu ruangan,mata Senja melihat Zidan yang tengah mengobrol dengan Kale,Abizar,Zayan dan tiga pria dewasa lain nya.

"Senja"Panggil Kale

"masuk Ja!"ajak Kale

Senja pun masuk,dirinya kira di ruangan ini akan hanya ada Kale,Zidan,Iko dan Andi.

Senja merasa kikuk sekali sekarang,di ruangan ini hanya ada dirinya yang,sedang kan Ambar dan Mikhaila belum juga sampai.

"gimana?"tanya Zidan

"ancur Dan,gamungkin bisa di perbaiki"jawab Zayan

Zidan hanya menghela nafas nya kasar,rasanya sedih sekali.Barang yang kita sayangi sudah sejak lama,kini hancur tak berbentuk.

"udah.Jangan mikirin si black,nanti kita liat lagi,siapa tau masih bisa",Ujar Kale

"nanti mas belikan yang baru"lontar Aji

Zidan mendelik tajam,muak sekalu mendengar suara Aji.Rasanya pendengaran Zidan sudah tak ingin lagi menerima suara tersebut.

"gak butuh"tekan Zidan

"nanti Mas Jiran belikan yang baru ya Zidan,kebetulan Mas kemarin baru dapat gaji"ucap Jiran

"gak perlu,kalau mau Zidan bisa beli sendiri"jawab nya

TANGKAI TERAKHIR 🌷[END✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang