[MYG x IU ]
Ku cerita kan kepada langit,bahwa ada ciptaan tuhan bernama SENJA MAHARI yang sangat indah di banding dengan ribuan tulip merah di ujung musim panas.
Rasa cinta yang begitu besar nya,membuat ZIDAN kewalahan akan efeksi yang di salurkan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Singkat nya
Saat itu pagi pagi sekali,Zidan yang tengah terbatuk di luar rumah dengan di pandangi Biel yang fokus sekali melihat sang ayah,menanyakan keadaan nya dan ikut melihat cairan yang terdapat di telapan tangan kiri Zidan.
Biel melihat darah mengalir dari mulut sang ayah membuat gadis kecil itu menjerit ketakutan di barengi tangisan.
Sontak Senja dan kedua orang tua Zidan berjalan menghampiri keduanya,Senja sudah sering melihat Zidan terbatuk darah,hingga rasanya sudah banyak sekali tisu yang di gunakan oleh Zidan.
"sayang,Ayah tidak apa apa.Ini hanya darah biasa,ayah sedang radang dan batuk nya terlalu keras,jadi nya seperti ini"ucap Zidan menenang kan
Namun sayang nya gadis berusia 8 tahun itu menggeleng tak percaya,Biel yang selama 4 bulan ini di bohongi akhir nya mengetahui kebenaran.
"Ayah,Bunda Nenek dan Kakek membihobgi El,Ayah tidak sakit radang.Ayah sakit cancer paru paru stadium akhir,El tidak tahu apa salah El sampai kalian bohongi El.Tapi Ayah,El tidak ingin marah sekarang,El ingin Ayah sembuh.El ingin Ayah ikut El melihat pertunjukan El dua minggu lagi,Ayah harus sembuh.Ayah janji kan bisa kabulin permintaan El yang ini?"tanya El
"iya sayang,A-ayah kabulin yah"jawab Zidan sedikit terbata
Tiba tiba Abizar datang ke rumah Zidan.
"Zidan,ayo sudah waktu nya"ucap Abizar
El menangis saat sang Ayah di bawa oleh mobil ambulan,El melemas.Tubuh nya tergeletak melihat kepergian sang ayah dan juga kakek paman nya.
"El sayang,gak apa Ayah pasti sembuh oke.Kamu jangan bosan doakan ayah yah sayang.
Saat di rumah sakit,Zidan mulai di pasangi alat pernafasan.Paru paru Zidab sudah tidak kuat lagi untuk bernafas secara normal.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.