"Ini gila. Bagaimana mungkin aku bisa duduk disini lagi"
Pria itu menopang pipi di tangannya, terlihat ogah-ogahan. Muzaka memakai pakaian kebesarannya sehingga menambah karismanya sebagai seorang Lord.
"Kalian akan baik-baik saja tanpa aku. Ayolah"
Para werewolf hanya bergeming dengannya, menunduk hormat atas kembalinya Lord mereka.
#####
Tak! Tuk!
Suara heels terdengar, terlihat seorang wanita dengan rambut panjang hitamnya memasuki ruangan. Dia adalah Raskreia, Lord Bangsawan saat ini. Tatapannya dingin serta aura di ruangan itu berubah serius.
Para Kepala Keluarga langsung menunduk hormat padanya.
"Syukurlah, Raskreia. Kau terlihat baik-baik saja." Karius menyapa Lord dengan kurang sopan. Sepertinya ia tidak pernah jera dengan amarah Kepala Keluarga yang lain.
"Karius, beraninya kau memanggil Lord dengan nama!" Rosaria langsung menegur perlakuannya tadi. Dia adalah Kepala Keluarga Eleanor, Kepala Keluarga yang terlibat bersama menghadang rudal tempo hari.
"Bisakah aku memanggilnya dengan santai untuk satu hari saja?" candanya lagi.
"Tentu saja tidak!"
"Oh, ayolah"
#####
"Serahkan semua data yang kau punya selama berada di Union. Aku ingin data sekecil apapun" Perintah Frankenstein pada Tetua Union satu-satunya saat ini, yaitu Tetua Ketiga.
"Baik Tuan"
"Kuharap dengan mengumpulkan data, aku bisa tahu apa yang terjadi pada Tuanku"
Akhirnya mereka menjalin kesepakatan untuk membangun Union secara perlahan. Walaupun belum memiliki kepercayaan satu sama lain, mereka berdua akan bekerja sama layaknya rekan.
#####
"Itu Lord Muzaka!"
Para werewolf langsung menghampirinya, bersyukur dan bergembira bahwa Lord mereka bisa kembali dengan keadaan selamat.
Tatapan Muzaka tidak berpaling pada wanita berambut oranye itu, berjalan menghampirinya menjauhi kerumunan. Para werewolfpun segera meninggalkan ruangan.
Garda berdiam diri, tubuhnya terasa kaku. Air mata mulai meronta untuk jatuh sampai akhirnya pria itu tepat berdiri di depannya.
"Ini aku, aku baik-baik saja seperti yang kau lihat, kan?"
Wanita werewolf itu membungkuk hormat dengan air mata yang masih tertahan.
"Jangan menangis." Muzaka langsung memeluk erat wanita itu.
Ia selalu berterima kasih padanya karena sejak ratusan tahun lalu selalu setia menjadi pengikutnya. Apapun yang terjadi, tak ada sekalipun berpikir untuk berkhianat. Garda selalu mencari Lordnya itu dan mencemaskannya sepanjang waktu.
"Maafkan aku"
#####
"Lord, apakah anda sudah baik baik saja?"
"Aku tak apa," jawab Raskreia dengan nada datar seperti biasa. Sorot matanya terasa sendu, memandang taman di istana Lukedonia. Cukup lama ia terlamun dalam pikirannya sendiri.
"Gechutel"
"Ya, Lord?"
"Aku mau minta maaf padamu. Aku belum bisa menjadi Lord yang baik kepada kalian."
"Lord, itu tidak benar. Kau sudah menjadi Lord yang baik bagi kami"
Wanita cantik itu hanya tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noblesse; Red Snow
FanficSalju merah. Di langit malam itu, terdapat salju merah yang aneh. Semua orang bertanya tanya. Apa yang sebenarnya terjadi?. Kejadian itu adalah sebuah tragedi sekaligus keajaiban. Berbagai rasa pilu dan sakit yang dialami mereka merupakan sebuah t...