9. Persahabatan

94 9 4
                                    

"Lord?"

Seorang wanita duduk disana, dengan pencahayaan lampu temaram, ruangan itu terasa sunyi. Sudah hampir jam 4 pagi, Yoona dan Sui masih terlelap, manusia butuh istirahat. Tidak seperti dirinya yang tidak terlalu membutuhkan hal semacam itu.

"Aku hanya berjaga," balasnya.

"Mengenai percakapan hari ini, simpanlah untuk dirimu sendiri." Lordnya seakan memberi perintah kepada Sang Kepala Keluarga Loyard. Mereka berempat memang sudah berjanji satu sama lain untuk merahasiakan perbincangan mereka malam ini.

Dia mengangguk, "Baik."

"Seira"

"Ya, Lord?"

"Aku ingin menanyakan satu hal padamu. Apakah kau serius menyukai manusia itu? Shinwu?" tanya Raskreia.

Seira terdiam tidak tahu harus menjawab apa.

"Jawab saja, aku hanya bertanya"

"Saya menyukainya tapi saya tidak seserius itu"

"Kau dan dia menarik"

"Anda tidak melarang?"

"Aku tidak berhak mengatur perasaan orang. Kau melewati keseharianmu bersama anak-anak itu, begitu menyenangkan, aku mengerti. Aku juga tidak akan memaksa perasaanmu kepada Rael." Raskreia memberi penjelasan. Bibir Seira terkatup rapat, manik merahnya menyiratkan kegelisahan.

"Tapi harus kukatakan bahwa bangsawan tidak pernah sedekat itu dengan manusia. Dunia kita sangat berbeda."

Bangsawan berambut putih itu menunduk. "Maaf Lord, saya sudah kelewatan."

"Tidak, jangan meminta maaf, kau tidak bersalah," ucapnya menatap anak itu. Seira harus menjadi Kepala Keluarga termuda menggantikan Ayahnya yang terbunuh karena pengkhianat, di usia yang sangat belia, dia membawa beban berat di pundaknya. Lordnya tahu benar tentang itu, tak ada salahnya dia memberi nasehat dan kesempatan padanya.

"Habiskan waktu yang tersisa dengan mereka. Setelahnya itu terserah pada dirimu."

/////

"Kau kembali lebih cepat dari biasanya"

Wanita itu baru saja menghadap Lordnya, melaporkan bahwa ia sudah kembali. Mata merah mudanya menoleh pada orang itu, ternyata itu Garda. Rasanya mereka berdua semakin dekat sejak kaum werewolf diserang oleh Union kala itu.

"Cepat atau lambat aku memang harus kembali," ujar Lunark melayangkan senyum lega. Ia senang dapat bertemu dengannya lagi.

"Syukurlah kau baik-baik saja. Aku juga mengkhawatirmu"

"Aku tak apa"

Kedua wanita werewolf itu berbincang tentang bagaimana keadaan Sang Noblesse dan dunia manusia sejak rudal diluncurkan. Kaum werewolf juga sedang berbenah mengenai rencana kaumnya di masa depan. Sepertinya Lord Muzaka sudah memantapkan diri untuk memilih Dorant sebagai penggantinya dan juga mengganti sistem petarung yang akan dipilih. Semua werewolf saling membantu di sektor yang berbeda-beda.

"Kau menyukainya?" tanya wanita bergaya rambut ponytail itu.

"Siapa?"

"Dia manusia yang mempunyai kekuatan setara dengan Kepala Keluarga Bangsawan dan Petarung Kaum Kita. Dia seorang ilmuwan dan juga pernah menjadi musuhmu, benar?" tebaknya.

"Uhm..."

"Lunark, aku juga wanita, jadi aku tahu."

Ah benar, Garda sudah lama menjadi pengikut Lord Muzaka. Sudah jelas bahwa ia menaruh perasaan pada pria itu. Walaupun sepertinya rasa hormatnya melebihi rasa cintanya pada Lordnya itu.

Noblesse; Red SnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang