"Halo nona cantik, kita bertemu lagi," sapa Karius ramah.
Karius dan M-21 sudah sampai di markas Union baru saja. Mereka ditugaskan beberapa hal oleh Frankenstein.
"Kau... Kepala Keluarga Bluster," balas Lunark. Dulu, ia dan Tetua Ketiga pernah terlibat pertarungan dengannya. Yah, ia akan selalu ingat bahwa dirinya pernah menjadi musuh mereka.
"Ini hadiah kecilku untuk anda". Pria berambut pirang itu menyodorkan setangkai bunga mawar merah sembari berlutut.
Dahi wanita itu berkerut, "Apa maksudnya ini?"
"Tak ada maksud apa apa. Hanya hadiah kecil"
"Maaf, aku tak bisa menerimanya," tolaknya tegas.
"Kalau kau tak menerimanya aku akan sedih sungguh. Terimalah," ucap Karius membujuk.
M-21 yang melihat pemandangan itu, juga tampak bertanya-tanya. 'Darimana ia dapatkan bunga itu?'.
"Ya, ya baiklah," kata Lunark akhirnya. "Hentikan ekspresi bodohmu itu"
'E-ekspresi bodoh?', kata Karius dalam hati.
"Haha, baiklah"
"Bisakah kau melatihku?" tanya M-21. Daritadi, ia sudah lelah dengan kelakuan Kepala Keluarga satu itu.
"Melatih apa?"
"Melatihku agar menjadi lebih kuat"
"Pikiranmu cuma menjadi lebih kuat ya? Kau mau berlatih dalam keadaan seperti ini?"
"Justru karena situasi sedang sulit sekarang. Aku harus jadi lebih kuat". Pemuda itu tampak bersemangat.
Lunark melirik dengan tatapan tajam. "Bodoh, kau belum pulih sepenuhnya. Aku tidak mau melatihmu dalam keadaan seperti itu," ucapnya lalu melangkah pergi.
"Dasar M-21, sedang keadaan begini malah mengajaknya berlatih," kata Karius.
"Ck, anda juga. Apa gunanya bunga itu?" ucapnya tak mau kalah.
#####
"Bagaimana keadaannya?"
Gechutel sedang resah. Bagaimana tidak?. Melihat Lord Bangsawan dan 2 Kepala Keluarga tergeletak di ranjang Rumah Sakit dengan keadaan tak pasti.
"Keadaanya masih sama. Perlahan membaik namun lambat," ujar dokter itu. Dokter dan perawat di rumah di Rumah Sakit Lukedonia sudah melakukan semua upaya agar mereka bisa bertahan. Bahkan para dokter terbaik disana dikerahkan.
"Hmph." Ia hanya bisa menghela napas panjang. Sudah 3 minggu, 3 bangsawan itu belum siuman juga.
Belum pernah ada dalam sejarah bangsawan, mereka melalui keadaan seperti ini. Ia sudah terlalu hidup lama, seharusnya ia yang berkorban. Untuk pria tua seperti dia, dia merasa tidak berguna.
Tapi satu hal yang pasti, ia akan selalu menepati janji terhadap Lordnya. 'Lord, maafkan aku', ucapnya dalam hati.
"Lakukan semua kekuatan dan upaya yang kalian punya. Jangan sampai lengah!" kata Gechutel.
"Baik!"
#####
"Boss, kami membawa peralatan yang kau minta." Tampak peralatan canggih memenuhi ruangan itu. Frankenstein hanya bergeming melihat keduanya.
"Bagaimana keadannya, Boss?." Karius memberanikan diri bertanya.
"Mulai membaik secara signifikan, lebih baik dari sebelumnya," ujarnya menjelaskan.
"Syukurlah," ucap mereka lega.
"Kau pasti sangat lelah," kata pria setengah werewolf itu.
"Tak apa, ini bisa kuatasi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Noblesse; Red Snow
FanfictionSalju merah. Di langit malam itu, terdapat salju merah yang aneh. Semua orang bertanya tanya. Apa yang sebenarnya terjadi?. Kejadian itu adalah sebuah tragedi sekaligus keajaiban. Berbagai rasa pilu dan sakit yang dialami mereka merupakan sebuah t...