pria tak dikenal

924 10 0
                                    

Lembayung senja telah bergelantungan dari ufuk sebelah barat, tampak sang rembulan sedang mengisyaratkan " selamat beristirahat"kepada matahari yang mulai menenggelamkan dirinya . sementara aku, sibuk dengan isi kepalaku yang kian membising memikirkan entah siapa laki-laki yang akan datang bertamu menemui abi dan umi ku, aku sibuk melamun hingga tak ku sadari seseorang telah mengetuk pintu kamarku.
" Tok..... Tok..... Tok... "
" astagfirullah, masuk "
ku buka pintu kamar ku dan ternyata umi yang berada di balik pintu itu.
" loh ning kamu sudah mandi belum "
Ucap umi yang sedang sibuk memilih baju di lemari ku.
" belum mi kenapa? "
" hey mandi dan pakai baju ini ntar habis magrib ada tamu yang mau bertemu dengan mu. jangan keluar kamar sebelum umi menjemput mu"
"Iya mi " ucapku keheranan.
aku bersiap untuk mandi, menghilangkan semua rasa penat setelah beraktivitas seharian penuh.

🌸🌸🌸

tak terasa senja telah menenggelamkan dirinya seutuhnya, azan magrib telah terdengar dengan merdu di setiap pengeras suara yang ada di masjid, tiba saatnya semua insan menghentikan semua aktivitas nya dan kembali beribadah menghadap yang kuasa. dan disinilah kegugupan ku mulai terasa.
" duh kok jadi gugup sih "gumam ku sembari mondar-mandir kesana kemari.
" Tok.... Tok... Tok... dek ini mas buka pintu nya dulu"ku dengar suara ketukan pintu yang ternyata mas Zaenal pelakunya.
" iya bentar " aku beranjak membuka pintu kamarku.
" dek udah siap belum? "
" emmm aku gugup mas. aku gak mau di jodohin kayak gini mas apa lagi sama orang yang bahkan namanya saja aku gak tau " ucap ku sedih.
" dek mas yakin dia orang yang baik, dia juga anak dari temannya abi jadi abi tau persis tentang dia. "
" mas tau siapa dia? "
" dia Zayyan Maulana putra sulung Kiai Ahmad Maulana pengasuh pondok pesantren Al-islam di kota A, dia lulusan tarim yaman, dia juga pintar, mas yakin dia akan menjadi imam yang baik untuk adek"
" tapi mas aku gak cinta sama dia"
" cinta itu akan tumbuh seiring bejalan nya waktu "
" iya " ucapku lirih
suara bising yang berasal dari arah ruang tamu kian menghiasi seluruh ruangan. yang kudapati ada banyak orang yang ternyata adalah keluarga dari pria yang ingin melamar ku . umi menyusul ku ke kamar dan menyuruhku untuk bersiap- siap.
" ning ayok siap- siap nanti umi jemput "
" enggeh mi"
aku bersiap dengan memoles sedikit lipbalm tipis di bibirku dan menaburkan sedikit bedak di seluruh wajahku.
" Tok... Tok... Tok.. " aku terperanjat kaget karena suara ketukan yang berhasil membuyarkan lamunan ku.
" ning ayok ikut umi kebawah "
" enggeh mi" aku berjalan ber iringan dengan umi menyusiri setiap anak tangga yang mengarah turun ke area ruang tamu.
" assalamu'alaikum " sapa ku ramah.
" waalaikum salam " jawab mereka serempak. abi mempersilahkan aku duduk di Tengah- tengah abi dan di apit oleh umi, abi mengenalku pada mereka.
" ini Saveena Khanza putri bungsu ku"
" MasyaAllah cantik sekali nduk " ucap seorang wanita paruh baya yang ku kira seumuran dengan umi.
" baik kita langsung saja , niat kami kesini untuk menyambung tali silaturahmi dan meng khitbah putri dari Kh, Ali wafa Al-hafidz dan bu nyai Zai datunnajah untuk putra saya yang bernama Zayyan Maulana, apakah ning Vina bersedia untuk menjadi calon istri dari Zayyan Maulana"ucap kiai Ahmad Maulana yang tak lain adalah abi dari gus Zayyan.
"بسم الله الرحمن الرحيم  
Saya Saveena Khanza dengan restu abi umi menerima khitbah dari gus Zayyan" ucap ku lirih.
" alhamdulillah " ucap mereka serempak.
" alhamdulillah kita besanan hahahahaha" ucap abi memecah ketegangan.
" ah iya andai saja Zay bisa ikut pasti mereka bisa saling mengenal. "
" Zay masih di luar ngurusin bisnisnya yang ada di luar kota "
" MasyaAllah pembisnis muda "
"Hahaha iya alhamdulillah"
adzan isya terdengar merdu dari arah masjid pondok pesantren nurul hikmah, tiba waktunya untuk kembali menghadap sang Khalik.
" yasudah yuk sholat berjamaah dulu ini sudah adzan"ucap abi
" ah iya saking asiknya ngobrol waktu jadi tidak tersa"
" hahahah iya mari sholat dulu yai "
abi dan kiai Ahmad Maulana beranjak mengambil wudhuk, umi dan bu nyai fatma bersiap untuk menuju masjid, karna aku halangan, aku hanya duduk bersantai dan menikmati kue yang baru saja aku ambil dari dapur .

🌼🌼🌼

𝐇𝐚𝐲. 𝐇𝐚𝐲 𝐦𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬 𝐦𝐨𝐡𝐨𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐚𝐟 𝐩𝐞𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐩𝐞𝐦𝐮𝐥𝐚 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐛𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐭𝐲𝐩𝐨 𝐡𝐞𝐡𝐞𝐡𝐞𝐡 𝐦𝐨𝐡𝐨𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐫𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐨𝐤𝐞

Gus Dingin Pilihan abiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang