Jimin terbangun di tengah malam, dia melihat Yoongi yang sedang tertidur dengan memeluk ringan dirinya. Tenggorokannya terasa kering dan serak karena setelah menangis tadi ia langsung tertidur.
Dirinya mencoba bangun secara perlahan tanpa mengganggu Yoongi yang tertidur pulas. Memberanikan diri berjalan menuju keluar kamar Yoongi untuk mengambil minum di dapur.
'glup'
'glup'
"Ahh, segarnya. Sebaiknya aku membawa segelas ke kamar Yoongi Hyung. Aku takut sekali ke dapur." Jimin mengambil segelas air lagi dan mengambil tutup gelas. Segera meninggalkan dapur.
"Jimin?"
'deg-deg'
'deg-deg'
Jimin berdiri kaku mendengar suara yang dia kenal itu dan panggilan tanpa honorific tersebut. Kepalanya menoleh kearah tempat meja makan, terdapat Jungkook yang duduk dengan meminum sebotol wine.
Tubuhnya bergetar ketakutan hingga gelas yang ia bawa pun berguncang. Karena Jungkook berjalan mendekati dirinya.
"Ja-jangan mendekat kumohon~" cicit Jimin dan,
'pyar'
Gelas yang ia bawa terjatuh karena tangannya mencoba melindungi dirinya agar tak di pukul Jungkook lagi. Namun ternyata Jungkook hanya menatap datar Jimin.
"Jimin-ssi, mian aku tak bermaksud untuk melukaimu. A-aku hanya ingin dirimu tetap disisiku seperti dulu-dulu, tadi diriku tersulut emosi hingga tanpa sadar melukaimu."
Jimin tak merubah posisinya, dia benar-benar ketakutan atas yang terjadi tadi. Bagaimana ia diseret dengan kasar memasuki kamar sang Maknae. Jimin mencoba berbicara namun Jungkook menjatuhkan tubuh Jimin ke kasur dan Jimin pun mencoba menjauhkan tubuh Jungkook yang ingin mengukungnya.
Dari situ adu kekuatan antara sang Maknae dan malaikat Bangtan tak terelakkan. Meskipun Jimin unggul di prestasi bela diri, Jungkook memiliki tubuh yang besar dan kekar sehingga mudah menjatuhkan tubuh mungil Jimin.
Sudut bibir, pipi, dan perut terasa sakit bagi Jimin. Orang tuanya saja tak pernah menyakitinya seperti itu meskipun hidup Jimin selalu dikerasi karena orang tua Jimin ingin Jimin menjadi orang yang berguna.
'bruk'
Jungkook menarik tubuh mungil Jimin kedalam pelukannya, mengelus kepala belakang lalu punggung Jimin dengan lembut. Menenangkan dari rasa takut terhadap dirinya.
"Andwae.. andwae.. hajima.. Hyung, Yoongi Hyung tolong.."
"Ssttt mianhae Jimin Hyung.."
Jimin meronta-ronta di pelukan Jungkook sambil menangis dan berteriak. Jungkook semakin merasa bersalah menyakiti Hyung kesayangannya, karena rasa cemburu nya berakhir dengan ketakutan pada sang mungil.
'sett'
Jimin terkejut tiba-tiba tubuhnya bergeser dengan cepat dan tertabrak dengan tubuh beraroma mint khas Min Yoongi. Segera Ia mendekap erat tubuh atletis sang Hyung dan tangisannya semakin menjadi-jadi.
"Apa yang kau lakukan hah?"
"Apa yang aku lakukan? Kenapa ikut campur?"
"Jadi begitu cara bicaramu kepada yang tua? Kau tak ingat bagaimana aku dulu membela meskipun kau itu yang salah? Dimana sopan santun mu hah?!"
"Kenapa gaya bicaraku seperti ini kepadamu? Tck, kau tiba-tiba merebut Jimin dariku kelakuanmu seenak jidat itu melukai hati Jimin. Jadi kenapa kau menyukai Jimin?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Leader [Kim Namjoon] | END✅
FanfictionStart : 2 Juli 2020 End : 12 September 2024 Leader BTS yang terjebak dalam Little Space, Kim Namjoon. Namja tampan nan manis ini, mendapat tekanan sedari sekolah hingga Dia berkarier sebagai Rapper sekaligus Leader dari Idol Grup BTS. Belakangan i...