Little Leader [Kim Namjoon] | END✅

My Universe

Story : Little Leader [Kim Namjoon]
Written by : pradana
Part : My Universe

10.00 KST
November 2019
Dorm BTS

Pagi hari yang cerah dengan suhu dingin yang mulai meningkat karena hampir memasuki awal bulan Desember itu tak membuat penghuni Dorm kedinginan. Tingkah laku yang tiada habis, suara tak pernah berhenti menyuarakan aspirasi, dan juga perhatian tak pernah surut membuat suasana Dorm elite milik BTS sangat panas.

Bagaimana tidak panas, semua member BTS berlomba-lomba untuk mendapatkan Joon-ie. Aigo, kenapa Joon-ie seperti barang saja? Hahaha, mereka sepertinya terlanjur jatuh cinta pada sosok jiwa lain dari Kim Namjoon. Joon-ie, little space berumur 5 tahun yang sangat menggemaskan. Mereka menjaga dan merawat dengan sepenuh hati, layaknya permata yang bisa hancur kapan saja.

"Joon-ie, Hob-ie punya boneka koya edisi baru loh~" Hoseok mencoba mencari perhatian dengan mainan yang baru dikeluarkan beberapa hari yang lalu.

"Woah~" Mata Namjoon berbinar-binar melihat boneka kesukaannya.

"Joon-ie Hyung, Aku membelikan Hyung Hoodie kucing lucu. Lihat ini, lucu kan?" Ucap Taehyung dengan semangat sambil memamerkan Hoodie berwarna biru muda yang tudung nya terdapat telinga kucing.

Atensi Joon-ie teralihkan. Dia menyambar Hoodie itu dan memakainya. Agak kebesaran tapi terlihat lucu sekali, apalagi telinga kucing itu.

"Joon-ie Hyung, ayo lihat kaset baru kartun Pororo sama Chim. Kemarin Chim baru beli, banyak episode barunya. Hyung pasti suka." Jimin menjejerkan kaset Pororo itu didepan Joon-ie.

Joon-ie menganggukkan kepalanya sambil bertepuk tangan kecil. Dia senang karena itu adalah kartun favoritnya bersama Jimin.

"Aigo, ternyata kalian dari tadi dikamar Joon-ie. Hyung memanggil kalian untuk membantu Hyung merapikan Dorm." Seokjin menatap Joon-ie yang sedang menatap dirinya dengan binar cerah. "Joon-ie waeyo? Mau peluk Eomma?"

Joon-ie berlari menuju Seokjin sambil mendorong tiga orang Namja yang ada di depannya yang menutupi jalannya.

"Ugh!" Pekik Seokjin. Namjoon tak kira-kira saat melompat ke pelukan Seokjin. Kakinya melingkar pada pinggang ramping Seokjin dan tangannya melingkar pada leher Seokjin.

"Yak, kenapa Hyung yang mendapat untung?! Shit, Aku tak terima Hyung!" Taehyung berkacak pinggang sambil menatap tajam Seokjin.

"Kami susah-susah mencari perhatian dengan barang kesukaan Joon-ie Hyung, malah Hyung yang mendapat pelukan. Tck, Hollyshit." Jimin bersungut-sungut marah. Memang kelahiran 95 itu sangat mengerikan ketika marah apalagi perkataan nya.

"Hyung~ ini tak adil namanya. Kami juga ingin dipeluk Joon-ie." Hoseok mengerucut lucu.

"Yak yak yak! Wae~ Hyung kan dianggap Eomma-nya, kenapa kalian protes?! Untuk kalian berdua jaga ucapan kalian, aku paling tertua disini dan jangan sampai Joon-ie menirukan ucapan kalian nantinya. Dan kalian juga setiap hari selalu menempeli Joon-ie, apa masih kurang, hah?!" Rapp Jin bermula, ucapannya sangat cepat tanpa spasi. Wajahnya memerah karena amarahnya tersulut.

"Hiks-hiks hue~ janan malah-malah, Joon-ie takut hiks-hiks." (Jangan marah-marah.)

Ah, Mereka lupa kalau masih ada Joon-ie disini. Habislah mereka jika Joon-ie menangis, sangat susah menenangkannya.

"Eoh?" Beo Jungkook. Saat ingin turun kebawah untuk mengambil camilan dan juga minuman kemasan, Ia tak sengaja melihat Joon-ie menangis di gendongan Seokjin.

"Kook-ie Hyung - Kook-ie Hyung!" Seru Joon-ie dengan suara serak sehabis menangis tadi.

"A-ah wae, Hyung?" Tanya takut-takut Jungkook.