# Perencanaan -

281 29 18
                                    

Waktu menunjukkan pukul Siang.
[14.05] 5 menit terlewat.

Kye bangun dari tidur siangnya, ntah kapan dia tidur, sepertinya kurang nyenyak.

Ia hanya melihat Lay yang juga sedang tidur sangat nyenyak, jadi ia biarkan.

Lalu turun ke bawah untuk sebuah 'urusan' kecil.

Di ruang Televisi, Kye melihat Mama Lay alias mertua nya sedang duduk menyilangkan kaki nya, membaca buku dan menikmati teh di genggamannya.

"Kye, sudah bangun ya?" tanya Mama Lay. Ia menaruh secangkir teh nya di meja.

Sejujurnya, Kye 'sedikit' malas setelah bangun tidur. Tapi dipikir-pikir tidak sopan juga untuk mengabaikan nya.

"Ah iya." balasnya sedikit singkat namun paham.

Kye Pov

Setelah menyapa Mama, aku menuju dapur untuk membuat teh. Masa bodo.

Tidak lama, teh ku jadi. Sesegera aku meminum nya. Dan menghabiskan nya.
Terlihat Lay turun dari tangga hendak menguap.

Rambut nya berantakan dan baju bangun tidur membuat lehernya terekspos, dan wajah bangun tidur yang membuat sensasi nya bertambah. Ugh, sangat lucu.

Dan Lay melihatku di dapur, tersenyum lalu tersapa ke arahku. Tentu saja aku membalasnya. Untuk apa aku abaikan?

***

Lalu aku pergi ke taman belakang untuk mencari udara sekaligus untuk berlatih sihir sesekali. Jujur, aku sudah lama tidak memakainya, terakhir kali saat aku jarang pulang.

Se tempatnya disana, aku berlatih. Untuk apa aku kemari hanya untuk mencari udara? Lagipula taman rumah di sini juga lumayan luas. Lebih luas dari rumah lama ku.

Aku bersiap sedia. Lalu fokus. Muncul benda ungu tajam di udara, panjang, dan tajam dari sisi kedua nya. Lalu melempar ke arah depan yang kebetulan kosong. Jika tidak, habis sudah.

Tidak lama, itu juga aku mengeluarkan sabit ungu, yang kuberi nama,

"Aexdark."

Gumam ku memanggil sabit ungu tajam yang langsung muncul di tangan kanan ku. Menatapnya sejenak,

'Sudah lama, aku hampir lupa bentuk nya..'

Batinku tersenyum kikuk. tidak bercanda, aku hampir lupa nama nya dan bentuknya.

Seseorang di luar pintu taman, tepatnya di jendela transparan yang menuju taman. Terlihat seseorang melihatku dengan bersedekap tangan dan dengan wajah datarnya.

Rambut ungu panjang, mata ungu mengkilap, yah. Siapa lagi kalau bukan beban hidup ku.

"Lumayan, kukira kakak lupa cara memanggilnya. Ternyata tidak," ucapnya membuatku sedikit kesal. Namun bagaimanapun ia adik ku,

"Mau apa kau," aku berucap tenang, meski memendam sesuatu, yah. Aku ingin memukulnya dengan senjata yang ada di tangan ku saat ini.

"Tidak ada. Lanjutkan," ucapnya langsung pergi tanpa berucap apapun yang penting. Sungguh menyebalkan sekali orang satu ini.

'Sialan..' batin ku menahan emosi yang ingin ku lepaskan. Adik yang tidak ada akhlak.

Marry Me! 【Kye x Lay】 #EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang