# Bekal -

398 23 24
                                    

Happy Reading
─── ・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ───

Keesokan harinya, Kye sudah berangkat bekerja lebih awal. Terlalu banyak format menumpuk di meja kerjanya. Mereka ber4, Dilys, Orla, Lay, serta Pur. Di meja makan memakan sarapan, Dilys dan Orla hanya memakan sandwich, mereka tidak ingin ribet. Sementara Lay menyuapi Pur yang memakan spaghetti. Lay sendiri (?) ia tak seberapa lapar jadi memutuskan untuk tidak sarapan.

Saat Orla ingin menyuci piring bekas mereka, ia lupa. Kye belum membawa bekal nya. Ia tak tau lagi harus apa, sementara para pembantu harus cuti 1 bulan lamanya. Tiba-tiba terlintas di benaknya, kenapa tidak kak Lay saja yang mengantar? Toh, dia kan istrinya.

Orla buru-buru mengambil bekal Kye, dan menghampiri Lay yang sedari tadi menyuapi Pur dengan spaghetti sedikit demi sedikit. "Kak.. Ini bekal kak Kye lupa dibawa, boleh antarin gk?" tanyanya.

Lay berhenti dan menaruh sendok di atas piring, "Ohh, boleh. Tolong suapin Pur ya," pinta Lay, ia mengarahkan pandangannya ke Pur yang berada pada gendongan duduknya. "Pur, nanti disuapin kak Orla ya. Mama mau ke Papa dulu." izinnya pada Pur.

Pur yang tadi bermain mainan mobil-mobilan dengan memakan makananya kini memandang Mama nya. "Pul mau itut mama.. Pul kan juga pingin tetemu papa.." pinta Pur tapi ditolak lembut oleh Lay.

"Jangan.. Disitu luas, nanti Pur bisa diculik. Pur mau?" jelas Lay menakut-nakuti Pur agar ia tak ingin ikut. Didukung juga oleh Orla.

"Iya Pur, nanti bisa hilang lho.. Kakak juga tau kesitu hampir hilang kakak..." ujar Orla menakut-nakuti Pur, sangat terbalik dari fakta perusahaan milik Kye.

Mereka berhasil membuat Pur menciut. "Oo.. Gitu ya? Yaudah.. Pul ndak itut mama.." ucapnya.

"Anak baik! Mama berangkat dulu yaa." Lay berdiri, memberikan Pur pada Orla. Orla memberikan bekal Kye padanya.

PovLay

Tanpa ba-bi-bu aku mengambil kunci mobil dan bergegas ke kantor miliknya, yaa outfit ku ini lumayan lahh. Walaupun kurang menarik sih. Tadi saat menyuapi Pur aku nggak lapar, tapi kok ini mulai lapar?! Dasar perut tidak bisa bekerja sama.

Mana bagian bawah belum sembuh, masih nyeri dikit. Dia sih, mainnya 32 ronde. Kan emang kon- Tapi tak apa, masih bisa bekerja sama. Jadi kaki ku tak terlihat pincang.

Sesampainya, memakirkan mobil dan bergegas ke kantor miliknya. Para satpam yang menjaga perusahaan nya tentu mengenal ku. Sebelumnya aku memang sudah sering kesini, ntah untuk membawakan benda yang ia lupakan, atau keinginan nya sendiri untuk dimanjakan. Dasar, tidak dirumah tidak disini sama saja.

Saat sampai di pintu masuk perusahaan, satpam menghampiri ku. "Tuan Lay ya?" tanyanya, mungkin dia orang baru. Toh, aku juga baru melihat nya disini.

"Iya, Kye ada kah? Bekalnya ketinggalan soalnya." ucapku tak bersalah dengan menggaruk tengkuk yang tak gatal. Satpam kemudian tersenyum.

"Tuan Kye ada kok, silahkan Tuan." satpam itu menunduk, dan pintu lebar itu terbuka otomatis. Aku biasa saja, lagian itu memang biasa.

Aku masuk dengan santai, huh. Dingin, penuh dengan AC. Dari kejauhan, ada wanita berambut biru dengan netra cyan dan kuning, berjalan kearahku. "Tuan Lay, maaf saya tidak tau anda akan kesini.. Mencari Tuan Kye ya?" tanyanya padaku.

Kenapa semua orang menanyakan hal yang sama sih? Heran.. Tapi meskipun begitu aku mengangguk. "Iya.." jawabku dengan lirih.

"Mari saya antarkan.." tawarnya padaku, lagipun jika ruangan Kye bekerja pindah, dan dia mengantarkanku padanya, aku tak perlu repot-repot bukan? Jadi aku menerimanya.

Marry Me! 【Kye x Lay】 #EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang