# Bencana. -

294 26 16
                                    

!!-Happy Reading-!!

──────⊹⊱✫⊰⊹──────


"Hm?" gumam Kye menunggu pertanyaan dari Lay.

"Saat.. Dirimu berduaan di cafe bersama wanita, siapa ya diaa?" tanya Lay dengan santai nya tanpa menghadap kearah lawan bicaranya. Sambil menikmati susu kalengannya.

"Dia Viona. Seorang wanita yang berkarir dan mempunyai paras yang lumayan, mau aku ceritakan lebih rinci?" Kye tersenyum, kini mereka duduk bersampingan di kursi meja makan. Ia mengatakannya fakta, tapi tidak ingin ada reaksi apapun.

"Just say it." Lay masih menanggapi dengan datar, menikmati roti santapannya. Marah? Untuk apa? Di dalam kamus nya tak bisa marah hanya karena hal sepele.

"Hmm.. Dia sahabat pertama ku sejak SD. Umumnya, banyak yang sudah mengerti soal hal percintaan saat itu. Termasuk aku juga. Yang dimana Viona disini adalah cinta pertamaku.. Tapi dia pindah sekolah dan aku hanya memiliki satu teman, yaitu Blay." Jelas Kye, bukankah sudah jelas kalau dia berkata seperti itu akan menyakiti hati Lay? Tapi.. Benarkah? Kau percaya itu? Ayolah, ini bukan soal menyelingkuhi. "Bagaimana denganmu sendiri? Untuk apa kau berduaan di taman dengan pria lain hm?"

"Owh.. Kukira aku sudah pintar bersembunyi, tapi kau jenius juga rupanya. Dia Zeon, sama seperti ceritamu... Tapi dia bukan cinta pertamaku. Karena aku dulu tidak mengerti apa itu percintaan, dan sekalinya aku tertarik.. Tidak bisa lepas. Sama seperti orang yang ku cintai sekarang," Lay tersenyum melirik Kye, "Zeon, dia hanya teman SMP kelas 1 saat aku masih sekolah.." sambung Lay lagi.

Kalian kebingungan kenapa mereka berani mengatakan itu semua? Karena memang itu prinsipnya. Satu, kalau kami bepergian dengan orang dan hanya berduaan, mau itu wanita atau pria. Harus bercerita apa saja yang dia lakukan bersamanya. Dua, tidak boleh cemburu. Tiga, saling bertanggung jawab ketika ada hal yang lebih dari hubungan itu. Empat, saling bertukar cerita. Lima dan terakhir, jangan selingkuh. Singkatnya, saat ini bukan tentang menyelingkuhi atau diselingkuhi.

"Hah.. Menyulitkan, ah! Aku boleh memakan ini?" Lay mengambil pocky matcha, mood nya seketika berubah drastis.

"Kata siapa tidak?" jawab Kye, semestinya mood nya juga sedang berubah. Aku lupa memberitahu.. Aku pernah bilang kalau Kye membawa 3 kresek kan? Nah, satu kresek untuk Dilys dan Orla, Satu kresek besar untuk bahan bulanan, Satunya lagi untuk mereka makan. Sekarang Kye menikmati minuman kaleng.

"Kalau diingat-ingat... Aku pernah bertemu denganmu saat SMA.. Tapi dimana ya.." kata Lay, sedikit menunduk mengingat-ingat.

"Saat aku akan ke ruang fisika. Melewati koridor dan bertemu denganmu secara langsung." jawab Kye, menutup mata nya dan menikmati minumannya.

"Ah benar-benar! Tapi kenapa saat di mall saat itu kita canggung ya?" Lay kini sedikit mendongak.

"Tergantung." Jawab Kye, "omong-omong besok aku libur panjang." Tanya Kye.

"Lalu?" ujar Lay tak melihat lawan bicaranya.

"Tidak ada, Tapi sekarang bukankah aku lebih bebas?" kata Kye hanya melirik.

"Apa maksudmu?.. Em.. Bebas ya.. Kenapa?" ucap Lay kebingungan.

Kye hanya tertawa kecil mendengarnya, "Bisa bebas melakukan apa saja, apalagi kegiatan malam, bukankah begitu?"

Lay langsung.. "HEH?! Enggak gitu juga!" katanya sedikit memerah.

"Sudahlah.. Ini sudah malam, tidur." ucap Kye menatap kearah lain.

Marry Me! 【Kye x Lay】 #EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang