Kini Jason dan Rangga telah sampai di tempat Devan menyembunyikan Jasline. Para penjaga menjaga tempat itu dengan ketat sedangkan Ranga dan Jason hanya berdua saja.
"Penjagaannya cukup ketat, apa kita bisa melewatinya?"tanya Jason.
"Bisa," jawab Rangga tegas.
"Kamu terlalu yakin nak,'' ucap Jason.
"Kenapa tidak? Lihat lah aku akan sampai disana dalam waktu dekat," jawab Rangga sambil mulai aksinya itu.
Dengan kenyakinan yang ditanamkan Rangga pada dirinya membuat nya mudah menyelinap masuk kedalam. "Dia memang anakku," gumam Jason bangga.
Bagaimana dengan Jason? Oh dia sudah merencanakan hal lain agar mereka dapat keluar dari kawasan Devan.
Kini Rangga telah masuk kedalam sambil mengenakan pakaian para penjaga. "Jasline," ucap Rangga pelan sambil mengepal tangannya karna melihat gadisnya sudah terkapar dengan keadaan sudut bibir yang terluka.
"Hey, kamu yang sedang berdiri disana," ucap Devan yang tiba tiba datang menghampiri Rangga.
'Sial,' batin Rangga kesal.
"Bawa gadis itu ke hadapan ku, aku akan membunuhnya agar si Rangga itu tidak menemukannya," ucap Devan lagi yang kini sudah dipenuhi rasa ingin membunuh seseorang sambil berjalan pergi ke tempatnya.
'Lakukanlah jika kamu bisa,' batin Rangga sambil melihat kepergian Devan. Kini Rangga tengah berada di hadaoan Jasline. "Hey, baby. Bangun ayo," ucap Rangga perlahan sambil menepuk pipi Jasline pelan.
Sontak membuat sang empu tergangu dan kemudian terbangun. Saat membuka mata nya yang ia pertama adalah Rangga. Senang? Tentu nya karna Rangga pasti menyelematkannya.
"Rang—," ucapnya terpotong karna Rangga langsung menutup mulutnya dengan jari telunjuknya itu.
"Diam jangan berisik," ucap Rangga kemudian ia melepas jari nya dari mulut Jasline setelah itu mulai melepaskan ikatan yang ada pada tubuh Jasline.
"Ayo cepat," ucap Rangga lagi yang telah berhasil membuka ikatan pada Jasline sambil mengendap ngendap keluar. Jasline pun menganguk sambil memegang tangan Rangga.
Saat sampai diambang pintu tiba-tiba ada seseorang memanggil mereka. "Hey!, mau kamu bawa kemana gadis itu," ucap salah satu penjaga.
'Sial,' batin Rangga kesal. Akhirnya Rangga pun menoleh kebelakang. "Siapa kamu?" tanya salah satu penjaga.
Tanpa aba aba lagi Rangga langsung memukul penjaga tersebut sontak membuat semua penjaga langsung menghampirinya dan terjadilah perkelahian. "Bersembunyilah," teriak Rangga pada Jasline ia pun menurut dan bersembunyi.
"Seseorang tolong selamatkan Rangga, ini salahku harusnya aku tidak ada dalam hidupnya," gumam Jasline. Satu lawan dua puluh penjaga bukan kah itu hal yang sulit namun bagi Rangga itu hanya hal kecil.
Tanpa dia sadari seseorang tengah memanggang pisau ke arah Rangga. Orang tersebut mulai maju perlahan.
Jleb!
"RANGGA!!" teriak Jasline yang telah keluar dari tempat persembunyian karna melihat Rangga tertusuk sambil menuju ke arah Rangga.
Tiba tiba seseorang masuk kedalam beserta para bantuan siapa lagi kalo bukan Jason dan anak buahnya.
"Apa yang terjadi," ucap Jason yang mulai panik. Sedangkan Jasline hanya diam sambil menanggis dan mengucang guncang tubuh Rangga yang sudah terkapar.
Perlahan mata Rangga mulai terbuka."Ber—berhenti menanggis, Gu—Gue gak suka," ucap Rangga terbata bata sambil menampilkan senyumannya.
Tiba tiba mata Rangga perlahan tertutup rapat. "Apa-apa, tidak jangan tutup matamu!," jawab Jasline yang mulai panik sambil menanggis.
Tanpa aba aba Jason menyuruh sebagian anak buah nya untuk membawa Rangga ke dalam mobil dan sebagian yang lainnya melawan anak buah Devan. Akhirnya Mereka pun menuju rumah sakit.
"Tenanglah, dia akan baik baik saja. Anakku tidak selemah itu," ucap Jason sambil menyakinkan Jasline walaupun dia sendiri panik.
Bersambung...

KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Mine
Любовные романыKetua geng yang sangat ter obsesi pada gadis biasa dan ingin menjadikannya sebagai miliknya dan hanya miliknya. Namun mereka malah terus mendapat masalah, akan kah hubungan mereka bertahan lama atau sebaliknya?