Bertemu

120 4 0
                                    

21.00 WIB

Malam ini Jasline pergi menemui Diego sesuai dengan gaun yang Diego pesan. Selang wantu beberapa menit Jasline sampai di sebuah Cafe dan terlihat Diego tengah duduk menunggunya.

Jasline pun duduk di depan Diego. Hal itu membuat sang empu tersenyum. "Wah, kamu benar benar datang Jasline." ucap Diego sambil tersenyum.

"Gak usah banyak basa basi!" sentak Jasline menatap Diego tajam.

Diego yang melihat itu pun hanya tersenyum. "Aww, kamu sangat pemarah," jawab Diego.

"Katakan apa maksud dari semua yang lo omongin!" sentak Jasline.

Diego yang mendengar itu pun tersenyum manis. "Kamu sangat penarasan kan tuan putri?" tanya Diego.

Ia pun langsung mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan sebuah video dimana Ayahnya yaitu Akbar tengah terikat di tiang dengan di kelilingi hiu serta di ujung sana terlihat sesorang wanita yang berbaring tak sadarkan diri yang tak lain adalah ibunya Jasline.

Jasline yang melihat itu pun membelakan matanya kaget dan hendak mengambil ponsel Diego. Dengan cepat Diego menghentikan hal itu.

"Bagaimana apa kamu sudah paham manis?" ucap Diego sambil tersenyum.

"Apa yang lo lakuin ke mereka!" sentak Jasline.

Diego pun terkekeh kecil dan menatap Jasline. "Tidak, aku hanya bermain main saja," ucap Diego.

Jasline yang mendengar itu pun menjadi kesal. "Apa?! Lo gila! Main main?!" kesal Jasline.

"Jasline Jasline, tentu saja karna aku sangat tergila gila denganmu, wajahmu senyum semuanya tentangmu," ucap Diego sambil tersenyum.

"Kenapa ibu gue ada sama lo!" sentak Jasline.

"Itu pertanyan yang ku tunggu tunggu," jawab Diego sambil tersenyum.

Jasline menatap Diego bingung namun tetap berusaha tidak terlihat bingung. "Itu mudah aku hanya perlu memgambilnya dari suamimu," sambung Diego dengan santainya.

Jasline yang mendengar itu pun terdiam sesaat. 'Kena juga,' bantin Diego senang.

"Jika kamu ingin menemuinya maka ikutlah denganku," ucap Diego.

"Kamu benar benar tidak jngin menemuinya?" sambung Diego sambil tersenyum.

Jasline masih terdiam sebentar sambil berpikir. "Tenang, ini suamimu tidak akan mengetahuinya," sambung Diego lagi.

"Apa maksudmu?" tanya Jasline.

"Bukan kah dia berada di arena balap?" jawab Diego.

Jasline yang mendengar itu pun terdiam. 'Dia tau Rangga?' batin Jasline bingung.

"Aku akan menunggumu di mobil manis," sambung Diego lagi.

Diego pun pergi ke mobilnya dan masuk kedalam mobilnya sambil menunggu Jasline. Tak sampai 5 menit Jasline pun datang menghampiri mobil Diego. 'Sudah ku duga,' bantin Diego senang.

Dengan cepat Diego membuka kaca mobil dan melihat Jasline tepat di depannya. "Pilihan yang bagus," ucap Diego.

Jasline yang mendengar itu pun menjadi kesal. "Masuklah," ucap Diego lagi.

Jasline pun masuk dengan raut wajah yang dingin. Diego yang melihat itu pun hanya tersenyum dan menjalankan mobilnya.

***

Sementara Rangga telah mengikat Stella di tiang yang di kelilingi hiu itu dan mengikat semua anak buah Diego serta melepaskan Akbar lalu mengambil mayat ibunya Jasline.

Akbar yang melihat Rangga diam sesaat. "Kamu siapa?" tanya Akbar.

Rangga pun tersenyum. "Rangga, suami Jasline," tegasnya.

Sontak ia pun membelakkan matanya kaget. "Apa?!" ucap Akbar.

"Sejak kapan?!" sambung Akbar. Rangga hanya tersenyum dan menjelaskan semua dari awal pertemuan hingga berakhir dengan pernikahan.

Akbar yang mendengar itu pun merasa kesal namun ia menahannya karna menantunya ini telah menolongnya. "Karma itu memang nyata ya," ucap Akbar.

Rangga yang mendengar itu pun menyiritkan keningnya bingung. "Apa maksud ayah?" jawab Rangga.

'Langsung to the point ya,' batin Akbar. Ia pun langsung mengelengkan kepalanya dan diam.

She Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang