Lamaran untuk Jasline

430 6 0
                                    

Akhirnya Rangga pun melepaskan Jasline usaha orang tersebut tidak sia sia, orang itu pun menutupi Jasline dengan jas yang ia pengang. Kini kondisi Jasline sudah parah ia kini sedang meringkuk sambil menangis sesegukan di kasur sambil memagang jas yg diberikan lelaki itu.

Plak'

Satu tamparan mendarat keras di pipi Rangga. "Ayah, kenapa menamparku!" ucap Rangga.

Ternyata orang tersebut adalah ayahnya Rangga. Yap, dia adalah Jason Pradipta ayahnya Rangga. "Karna kau sudah keterlaluan. Lihatlah lihat!" jawab Jason sambil menunjuk ke arah Jasline yang sedang meringkuk itu.

Rangga pun melihat Jasline yang sedang meringkuk, terdapat rasa bersalah dalam hati nya. Kenapa? Kenapa ia melakukannya pikirnya. "Baby, maaf." ucap Rangga lembut sambil mendekat ke arah Jasline.

"Tidak! Hiks hiks, pergi kamu jahat jahat pergi hiks," jawab Jasline sesegukan sambil berusaha menjauhi Rangga tapi terap saja Rangga bisa mendekat ke arahnya.

"Maaf, maaf," ucap Rangga sambil mendekap gadisnya itu.

Jason yang melihatnya pun hanya diam. Ia seperti teringat akan sesuatu hal. 'Kamu sama sepertiku Rangga,' batin Jason.

20 menit berlalu setelah Jasline menanggis. Kini Jasline sudah dengan keadaan rapih dan Rangga yang masih tetap setia memeluk gadisnya itu setelah mengganti pakaiannya.

"Apa kalian akan tetap berpelukan seperti itu," ucap Jason.

Setelah mendengar penuturan dari ayahnya Rangga. Akhirnya Jasline pun melepaskan pelukan Rangga dari tubuhnya itu. "Ayah, kamu sangat menganggu. Tidak bisakah kamu biarkan aku bersama nya dulu," ucap Rangga kesal.

Sedangkan yang ditanya hanya tertawa kecil sambil mengeleng gelengkan kepalanya. Benar benar sama pikirnya.

"Hah, sudah sudah. Sebenarnya ada yang Ayah ingin bicarakan padamu," ucap Jason yang berubah serius.

"Apa itu," jawab Rangga.

"Ayah dengar kamu menyukai gadis ini bukan?" ucap Jason sambil menunjuk ke arah Jasline.

"Sebaiknya kalian menikah saja," sambung Jasong. Sontak membuat Jasline terkejut apa katanya menikah tidak dia masih ingin meneruskan Kuliahnya dulu pikirnya.

"Setuju!" tegas Rangga antusias. Sedangkan Jasline ia sudah melolot mendapatkan kata setuju keluar dari mulu Rangga.

"Bagaimana denganmu Jasline apa kau menyetujuinya?" tanpa Jason.

"Maaf untuk sebelumnya pak, saya masih ingin melanjutkan Kuliah saya, jadi tidak mungkin saya menikah sekarang," ucap Jasline. Dia berharap semoga ucapannya tidak ada yang salah.

"Tidak apa, kau bisa melanjutkan Kuliahmu sambil menikah. Jadi itu tak akan membuatmu harus berhenti kuliah," ucap Jason menyakinkan Jasline.

"Tap—" belum sempat menyelesaikan ucapannya Rangga sudah memotong perkataan Jasline duluan.

"Jas," ucap Rangga dengan muka yang di imut imutkan. Apa apaan dia kenapa membuat wajah seperi itu pikirnya.

"Jas, terima gak! Kalo gak Ibu lo dalam masalah," bisik Rangga. Walau hanya sebuah bisikan tapi mampu membuat Jasline terpaksa mengiyakan perkataan Ayah Rangga.

'Kenapa macan ini selalu saja menganggu ibuku apa dia sangat hobi sekali mengangu para ibu ibu diluar sana, sampai sampai mengancamku seperti itu," batin Jasline kesal.

"Baiklah aku menerimanya," Jawab Jasline pasrah.

"Baguslah, pernikahan kalian akan diselengarakan besok," ucap Jason tiba tiba.

"Apa tidak terlalu cepat? Bahkan aku baru mengenal macan ini," jawab Jasline tanpa sadar ia mengeluarkan kata kata macan.

"Macan? Siapa macan? Disini tidak ada macan," ucap Jason bingung.

"Tentu saja itu anakmu, dia adalah macan penganggu," jawab Jasline lantang.

'Tunggu apa yang aku katakan,' batin Jasline yang mulai sadar.

"Ah, begitu itu panggilan sayangmu padanya? Wah sungguh diluar dugaan," ucap Jason sambil terkekeh.

'Lah apa nih, panggilan sayang matamu,' batin Jasline heran.

"Oh, sungguh itu panggilan sayang untuku? Wah unik sekali ya," jawab Rangga tiba tiba. Rasanya ingin sekali gadis ini muntah dihadapan pria tak waras ini.

'Tuhan, sebenarnya mereka keluarga macam apa? Kenapa aku harus bersama dengannya,' batin Jasline.

Brak'

Suara pintu terbuka pertanda Ada seseorang yang masuk. "Wah ada acara apa nih rame rame," ucap orang tersebut sambil memegang sebuah pistol.

Bersambung...

Jason Pradipta

•Jason Pradipta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
She Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang