Rangga mesum

398 6 0
                                    

Keesokan harinya

Kedua pasutri itu masih tertidur sambil berpelukan di kasur. Saat sinar matahari menyinari kulit Jasline ia pun terusik dan terbangun dari tidurnya.

Ia melihat Rangga yang masih memeluknya dengan erat kemudian berusaha melepaskan Rangga secara perlahan dari tubuhnya.

Namun bukannya terlepas justru Rangga malah memperkuat pelukan tersebut. "Mau kemana?" tanya Rangga yang mulai membuka matanya.

"Disini aja jangan kemana mana," sambung Rangga yang sepenuhnya sadar.

"Rang, udah pagi loh," jawab Jasline.

"Biarin, emang kenapa?" tanya Rangga sambil mengendus ngendus leher Jasline.

"Geli ih," jawab Jasline.

"Biarin," ucap Rangga sabil terus mengendus ngendus leher Jasline.

Hal itu pun membuat sang empu terus merasa geli. "Lo, bangun ah," kesal Jasline sambil terus berusaha pergi dari tubuh Rangga.

"Semakin lo ngelawan, semakin gue tahan," ucap Rangga.

"Lepasin!" kesal Jasline.

"Gak mau," ucal Rangga yang masih mempererat pelukannya itu.

Jasline tak mengubris perkaraan Rangga dan terus berusaha bangkit hal itu membuat Rangga semakin memperkuat pelukannya.

Akhirnya Jasline pun menyerah dan diam. "Gitu dong," ucap Rangga. Jasline yang mendengar itu hanya mendengkus kesal.

"Aneh banget lo akhir akhir ini," jawab Jasline.

"Anehnya?" tanya Rangga yang masih memeluk Jasline.

"Ya gak biasanya lo kayak gini," jawab Jasline.

"Biarin sekali sekali, masa gak boleh lo kan istri gue," ucap Rangga.

"Terserah lo," jawab Jasline. Rangga yang mendengar itu pun hanya tersenyum dan tiba tiba muncul sebuah ide di dalam otaknya yang mesum itu.

"Lo mau bayi ga?" tanya Rangga.

"Bayi? Emang lo bisa ngasih gue bayi?" jawab Jasline yang mulai bingung.

"Bisa lah," ucap Rangga.

"Caranya?" tanya Jasline yang mulai bingung.

"Ya, ayo bikin," jawab Rangga sambil tersenyum manis.

Jasline yang mendengar hal itu pun membelakan matanya kaget. "Lo, bener bener mesum!" kesal Jasline.

"Mesum sama istri sendiri mah gak masalah kali," ucap Rangga sambil tersenyum.

"Ayo bikin," sambung Rangga yang masih tersenyum.

"Ogah!" tolak Jasline mentah mentah.

"Nolak permintaan suami dosa loh," ucap Rangga.

Jasline yang mendengar itu pun terdiam sambil menatap Rangga dingin. 'Ini orang bener bener ya,' batin Jasline kesal.

"Ayo dong," ucap Rangga.

"Ini udah jam berapa coba, udah pagi," jawab Jasline.

"Dih, biarin," ucap Rangga.

"Gak mau," tolak Jasline lagi.

"Mau!"

"Gak mau!"

"Mau!"

"Gak mau!"

"Mau! Nanti gue beliin es krim, skincare, coklat apa aja yang lo mau," ucap Rangga.

Hal itu pun membuat Jasline berbinar dan terdiam. "Serius lo?" tanya Jasline.

Rangga yang mendengar itu pun mengangguk dengan antusias. Jasline yang melihat itu pun terdiam sesaat sambil menatap Rangga.

Seakan tau istrinya yang terdiam ia pun langsung menindihi tubuh Jasline. "Dih, apa apaan!" kaget Jasline.

"Mau dibeliin gak?" tanya Rangga.

"Mau lah," jawab Jasline spontan.

"Yaudah ayo," ucap Rangga.

"Dih, curang mainnya pake acara beliin itu ini lagi," kesal Jasline.

"Kalo gak gitu nanti lo gak mau," ucap Rangga.

"Iya sih tapi kan curang namanya-" ucapnya terpotong oleh Rangga yang tiba tiba menciumnya.

Cup'

"Lo-"

Cup'

"Rangga-"

Cup'

Untuk ketiga kalinya akhirnya Jasline teddiam membisu menatap Rangga kesal. 'Nyebelin anjir, kan gue jadi malu,' batin Jasline yang mulai merasa malu.

Rangga yang melihat perubahan ekspresi Jasline pun menahan tawanya, ia pun langsung mencium bibir Jasline sontak hal itu pun membuat Jasline membelakan matanya untuk kesekian kalinya.

Namun perlahan ia membalasnya sambil mengalungkan tangannya di leher Rangga akhirnya mereka melakukan yang harusnya dilakukan pada malam sebelumnya.

She Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang