Pergi

219 5 0
                                    

Beberapa minggu telah berlalu setlah kejadian Jasline yang di culik dan kini mereka diperbolehkan untuk kembali kerumah.

"Apa semua barang barang telah siap," ucap Jason pada Jasline yang tengah membereskan barang barang.

"Sudah ay— eh maksudku om," ucap Jasline gugup pasalnya ia hampir salah menyebut Jason dengan sebutan Ayah.

"Tidak apa apa panggil saja aku Ayah, lagian kamu akan menjadi manantuku," jawab Jason sontak mebuat Jasline bahagia bagaimana tidak akhirnya ia bisa memiliki seorang Ayah walau pun mungkin ia adalah calon mertuanya.

Jasline yang mendengar hal itu pun menjadi semakin gugup. "Terimakasih Om eh Ayah." gugup Jasline.

Jason hanya tersenyum ramah. Saat hendak membereskan barang yang tersisa tanpa sengaja Jasline hampir terjatuh dengan sigap Jason langsung menangkap Jasline mereka pun bertatap tatapan.

Tiba tiba Rangga datang dari arah kamar mandi sontak ia yang melihat adegan itu pun langsung menghampiri mereka dan menarik Jasline ke arahnya.

"Apa apaan ini!" sentak Rangga sambil meremas pergelangan tangan Jasline.

"Ayah cuma nolongin gue!" sentak Jasline.

Rangga yang melihat itu pun menatap Jasline dengan tajam. "Diem! Gue lagi gak ngomong sama lo!" bentak Rangga hal itu pun membuat Jasline terdiam.

Jason yang melihat pertikaian itu pun angkat bicara. "Rangga, dia hampir terjatuh jadi aku membantunya," ucap Jason.

Rangga yang mendengar itu pun hanya menatap Ayahnya dengan tajam kemudian menghela nafasnya lalu ia mengajak Jasline keluar dari kamar itu sambil mencengkram tangan Jasline kuat. Hal itu membuat Jasline terus meringis kesakitan namun tidak di gubris oleh Rangga.

Sampai lah mereka di taman belakang Rumah Sakit. Rangga langsung melepaskan cengkraman tangan Jasline. Jasline langsung menatap Rangga tajam sambil memegang tangannya yang sakit.

"Apa apaan sih lo! Sakit tau gak!" sentak Jasline.

"Maksud lo apa hah! Pake segala pura pura jatoh! Biar apa lo kayak gitu hah!" bentak Rangga kesal.

Jasline yang mendengar hal itu pun langsung kesal di buatnya. "Ngapain gue pura pura jatoh! Lo kira gue gak ada kerjaan hah!" sentak Jasline yang tak kalah kesal.

"Gak usah ngelak lo! Ngaku gak lo! Mau caper kan lo! Mau harta Ayah gue kan lo hah! Kurang satu cowo doang? Kurang kenyang lo!" bentak Rangga.

Hal itu pun membuat Jasline sakit hati dan langsung menampar wajah Rangga. "Sekali lagi lo ngomong kayak gitu, lo gak bakal liat gue lagi!" tegas Jasline.

"Apa? Lo emang kayak gitu kan? Dasar jalang!" bentak Rangga.

Jasline yang mendengar itu pun langsung menampar Rangga untuk yang ke dua kalinya. "Gue benci sama lo! Dasar cowok gila! Cuman karna itu doang lo kayak gini, pemikiran lo sempit banget! Nyesel gue kenal sama lo!" tegas Jasline.

Jasline pun pergi dari taman itu meninggalkan Rangga seorang diri tanoa mengelurkan sepatah kata pun.

Saat melihat Jasline yang pergi meninghalkannya ia pun terduduk disana sambil berteriak. "AH BEGO!" teriak Rangga kesal.

Ia pun segera berlari mengejar Jasline namun sayang ia tidak menemukannya dimana pun. "Jasline?! Jasline?!" teriak Rangga di sekitar Rumah Sakit ia bahkan mencarinya sampai ke kamar jenazah namun tidak ditemukan.

Rangga pun kembali ke kamarnya dengan lesu dan berharap Jasline disana namun nihil yang ada hanya Jason.

Jason yang melihat wajah muram anaknya itu pun bertanya. "Dia pergi ya," ucap Jason.

Rangga yang mendengar hal itu pun hanya menatap Jason tajam. Jason pun hanya menghela nafasnya.

"Sekarang kita pulang dulu. Aku yakin Jasline akan segera ditemukan," sambung Jason.

"Gue gak butuh bantuan lo!" sentak Rangga.

"Terserah, yang terpenting kembali dulu ke rumah," ucap Jason.

"Gue gak mau! Gue mau cari Jasline," jawab Rangga.

Jason yang mendengar hal itu pun langsung menatap Rangga tajam. "Kamu ikuti perintahku atau semua fasilitasmu akan ku cabut termasuk motormu itu dan kamu tidak bisa mencari Jaslinemu itu!" tegas Jason.

Rangga yang mendengar hal itu pun langsung mengepalkan tangannya menatap Jason. "Kamu tidak akan bisa melawanku. Jasline akan segera ditemukan percaya saja." tegas Jason.

Anak buah Jason yang ternyata sudah berada di ambang pintu pun masuk dan langsung membawa barang barang milik Rangga ke mobil beberapa saat kemudian Rangga masuk ke mobil bersama Jason. Mereka pun menjalankan mobil dan menuju kediaman Pradipta

"Kamu tidak usah cemas, aku yakin dia tidak akan melarikan diri sejauh itu," ucap Jason.

Rangga yang mendengar itu pun masih terdiam dan enggan menjawab pernyataan Jason. "Sebenarnya apa yang kamu lakukan sampai sampai dia pergi begitu saja," tanya Jason.

Rangga pun menghela nafas dan menceritakan apa yang terjadi sebelumnya Jason yang mendengar itu pun langsung meninju wajah Rangga hingga mengeluarkan darah.

Bugh'

"Dasar bodoh! Bisa bisanya kamu mengatakan hal seperti itu" kesal Jason.

Rangga yang mendengar itu pun langsung terdiam. "Pantas saja dia pergi," ucap Jason kesal.

"Aku tau, aku menyesali itu," jawab Rangga menyesal.

Jason pun hanya menghela nafasnya kemudian kembali menetralkan emosinya. 'Yah dia memang mirip denganku, tapi aku tak menyangka dia bisa lebih bodoh dari ku,' batin Jason.

Bersambung...

"Pikirkanlah sebelum menyesal
Karna penyesalan selalu datang di akhir"

She Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang