"Wil, gamau makan dibawah aja?" Tanya Ghea yang masih berada dikamar Wilona.
"Ngga mbak, wilo makan dikamar aja takut ganggu suasana" jawab Wilona dengan senyum yang dipaksakan.
"Yaudah, kalau gt mbak ke kamar Kanaya dulu ya anter makanan takut belum makan.. makan yang banyak ya wil" Ghea tersenyum lalu bangkit dan beranjak dari sana meninggalkan Wilona sendirian, membuat senyum Wilona luntur seketika.
"lo harus bisa hilangin perasaan lo ke mas Jendra, Wil ! harus.." ucap Wilona.
-
"Thanks Ghea" ucap Kanaya tersenyum kearah Ghea.
"You're welcome" Ghea terkekeh, ia bersikap seolah tak terjadi apa apa ia harus bersikap seadanya seperti biasa jika bukan dirinya siapa lagi yang akan mengurus mereka.
Kanaya memang lebih tua dari Ghea tetapi sikap Ghea jauh lebih dewasa, hal itu lah yang membuat orang orang di kost selalu merasa Ghea seperti sosok ibu di kost ini.
"Yaudah lo abisin, nanti gue kesini lagi buat ambil piring lo sama Wilo" Ghea hendak beranjak tetapi lengannya ditahan oleh Kanaya.
"Wilo ga makan diruang makan juga?.." tanyanya.
"Ngga, katanya takut bikin suasana jadi canggung udah sekarang lo abisin dulu itu nanti gue kesini lagi" Ghea tersenyum lalu berjalan keluar dari kamar Kanaya.
"Huft.. lo harus bisa buat mereka bersikap kaya biasa lagi, Ghe" ucap Ghea yakin, saat hendak kembali melangkah ia terkejut dengan sosok Haekal di hadapannya tetapi ia berusaha tenang dengan berjalan melewati Haekal begitu saja.
"Ghea, tolong kasih gue kesempatan buat masuk ke hati lo" ucap Haekal membuat langkah Ghea terhentii.
"Kal, gue udah bilang gabisa dan seterusnya gabisa karna Kanaya suka sama lo dan perasaan gue udah mati kal buat suka sama orang lagi" Ghea menghela nafas, jujur ia tak mau ada disituasi seperti ini.
"Tapi Ghe-" ucapan Haekal terpotong saat berbalik menatap Ghea.
"Gaada tapi kal, tolong bersikap seperti biasa sama gue.. bersikap sebagai temen ga lebih dan ga ngelibatin perasaan" ucap Ghea tanpa berbalik kearah Haekal.
"Kalau begitu kenapa lo nangis?.. kenapa badan lo bergetar gt?.." tanya Haekal yang menyadari kalau Ghea kini menangis, gadis itu sebenarnya rapuh tetapi selalu saja menutupi apa yang ia rasakan.
"Cukup ya kal.. gue udah muak soal percintaan, karna cinta kita semua jadi saling diem gini" Ghea menghapus air matanya lalu berjalan pergi meninggalkan Haekal yang masih mematung menatap kepergian Ghea.
"Sebesar itu ya perasaan lo ke Ghea, kal? Gue jadi merasa kalau gue penghalang buat lo bersatu sama Ghea.. gue yakin kalau sebenarnya Ghea ada rasa sama lo tapi dia ga sadar, dia ga sadar kalau dia suka sama lo kal buktinya dia nangis.. maafin gue, gue janji akan satuin kalian setelah ini maaf gue udah egois maksain perasaan gue ke lo kal" batin Kanaya yang mengintip dari pintu kamar, Kanaya tadinya ingin mengambil air tapi tak jadi karna melihat Haekal dan Ghea.
-
Ruang makan sudah kosong, tak ada siapapun lagi piring piring kotor pun sudah tidak ada sepertinya yang lain sudah mencucinya lantas Ghea segera menuju kamarnya dan tepat didepan kamar nya ada Rendy yang sepertinya menunggu Ghea.
"Ren? Ngapain depan kamar gue?" Tanya Ghea bingung.
"Maaf dan makasih, Ghe" ucap Rendy membuat Ghea mengerutkan keningnya.
"Untuk apa?" Tanya Ghea.
"Maaf karna selama ini gue pura pura gatau tentang perasaan lo, ngebuat lo kaya orang bego yang gatau apa apa.. sorry Ghe" ucap Rendy menatap Ghea yang membulatkan matanya terkejut mendengar perkataannya, "dan makasih karna lo dukung gue buat berjuang dapetin Nina, padahal lo suka sama gue.. makasih banyak lo udah suka gue" sambungnya tersenyum pada Ghea yang masih terdiam menatap dirinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/346698869-288-k331441.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KOSTAN JANUARTA
Romantik00L dream x aespa Kostan Januarta, kostan yang berada di kota Bandung dan berisikan 4 orang laki laki dan 4 orang perempuan.. mereka semua selalu menghabiskan waktu bersama setiap hari setelah pulang dari kuliah, mereka semakin dekat hingga sebuah p...