04. Mencoba ?

295 28 2
                                    

"mas mau bicara apa sama Nina ?" Tanya Nina bingung.

"Mas suka sama kamu nin" jawab Rendy to the point membuat Nina terkejut.

"Mas Rendy ?.. mas sebenarnya sadar kan kalau selama ini orang yang Nina suka itu mas nana ?.." Nina menatap Rendy yang mengangguk pelan, "lupain perasaan mas Rendy buat aku.." sambungnya.

"Mas serius sama kamu, Nin ! Lihat mas, mas yang selalu ada buat kamu saat kamu sedih dan terpuruk.." ucap Rendy membuat Nina tertegun lalu gadis itu menunduk.

"Maaf.. Nina sukanya sama mas nana, lagipula Kak Ghea suka sama mas.. Nina ga mungkin khianatin perasaan Nina sendiri dan mba Ghea.." ucap gadis itu, lebih baik jika ia memberitahu perihal Ghea yang menyukai Rendy agar laki laki itu tau kalau masih ada perempuan yang lebih baik darinya.

"Mas tau soal itu, mas Rendy tau karna sikap Ghea yang selalu baik sama mas tapi.. orang yang mas suka itu kamu nin.." Rendy menggenggam kedua tangan Nina membuat gadis itu terkejut.

"Jangan suka aku, mas Rendy layak dapetin wanita yang lebih baik dari aku kaya mba Ghea" Nina membuang muka, ia benar benar tak sanggup menatap Rendy.. kenapa ia jadi merasa bersalah begini ?

"Mau sekeras apapun mas buat hilangin perasaan ini, tetap aja perasaan itu selalu kembali lagi nin.. tolong lihat mas Rendy, mas selalu ada buat kamu" Rendy menatap lekat lekat wajah Nina yang sama sekali tidak mau menatapnya.

Nina terdiam lalu melepaskan genggaman tangan Rendy dan segera bangkit untuk pergi menghindar.

"Nin !" Rendy menarik tangan Nina lalu menariknya ke dalam pelukan, "tolong jangan menghindar lagi.. selama ini mas tau kalau kamu pura pura gatau soal perasaan mas Rendy kekamu" sambungnya membuat Nina tertegun lagi, kenapa Rendy bisa sadar ?

"Mas, lepasin nanti yang lain liat" ucap Nina memberontak menghindari ucapan Rendy.

"Jangan menghindar terus, nin.. jangan" Rendy mengeratkan pelukannya dengankan gadis itu hanya diam tak lagi memberontak..

Kenapa ? Kenapa rasa nya Nina ingin menangis ?.. Tolong siapapun jangan sampai ada yang melihatnya berpelukan bersama Rendy apalagi jika yang melihat adalah Ghea, ia takut kalau Ghea akan menjauhi nya karna merasa dikhianati oleh dirinya.. sayangnya doa Nina tidak dikabulkan karna Ghea melihat itu bersama Haekal yang baru saja pulang dari taman tadi, Ghea mundur beberapa langkah agar Nina tak menyadari keberadaannya.

"Kal.. sakit bgt ternyata Rendy suka sama Nina" Ghea menutupi wajahnya dengan kedua tangan guna menutupi air matanya yang mulai menetes, apa ini karma untuk nya karna menolak Haekal ?

"Ghe.. jangan nangis gue gamau liat lo nangis" Haekal berjalan mendekati Ghea lalu memeluk gadis itu dalam dekapannya, "lo boleh suka seseorang tapi jangan paksain perasaan lo kalo emang gabisa, karna akibatnya bisa bikin lo begini" sambung Haekal mengelus surai rambut Ghea.

"Gue harus apa ?.. gue ga marah sama Nina tapi gue kecewa sama diri gue sendiri yang ga berani nyatain perasaan gue" Ghea menenggelamkan wajahnya pada dada bidang laki laki tersebut.

"Terus apa lo pikir saat lo nyatain perasaan ke Rendy, dia bakal terima ? Ngga Ghe.. jangan sakitin hati sendiri lo boleh jatuh cinta tapi sewajarnya aja.." Haekal terus mengelus kepala Ghea guna agar gadis itu merasa tenang.

"..kayanya gue emang harus move on, kal udah gaada harapan lagi buat gue sama Rendy" Ghea mendongak menatap Haekal yang langsung tersenyum hangat padanya, "mungkin ini kedengaran gatau diri, tapi apa lo mau nunggu gue sampai gue bener bener bisa move on dari Rendy ?.." tanya Ghea, Haekal diam sejenak sembari mengusap kedua air mata gadis itu lalu menangkup pipi Ghea.

"Gue tunggu, mau selama apapun itu gue bakal terus nunggu Ghe" Haekal tersenyum disusul anggukan dan senyuman tipis dari Ghea.

Sesaat Ghea lupa jika temannya menyukai Haekal, senyuman Ghea kembali luntur ketika mengingat Kanaya.

"Kal, Kanaya gmn ?.. gue gamau dia jauhin gue" Ghea melepaskan pelukan keduanya.

"Jangan khawatir, gue yang akan urus itu sekarang yang lo harus pikirin itu masa depan lo dan segera lupain Rendy" Haekal mencubit pelan pipi Ghea sambil terkekeh.

Meski Haekal bicara begitu rasa resah dihatinya tidak bisa hilang, ia jadi ovt memikirkannya.. apa ia jahat karna mau merebut orang yang Kanaya suka ? ia tidak mau jika Kanaya menjauhi nya nanti apalagi mereka sudah berteman sejak lama.

"Tolong pikirin baik baik ya, nin ? Mas Rendy akan tunggu sampai kamu sudah siap dengan jawaban kamu" ucap Rendy menatap Nina lalu bangkit dari duduk nya.

"Kalau nanti Nina emang gabisa, tolong kita jangan canggung ya mas" ujar Nina dan diangguki oleh Rendy, setelah itu laki laki itu segera menaiki tangga menuju kamarnya meninggalkan gadis itu sendirian di ruang tamu.

Ia dilanda kebingungan.. bingung harus bagaimana.

"Aku harus gmn ?.. kalau aku terima mas rendy, mba Ghea pasti akan marah sama aku.." ucap Nina frustasi, kenapa diumurnya yang masih remaja seperti ini sudah harus memikirkan hal seperti ini ?

"Nin" panggil Ghea yang muncul dari pintu membuat Nina terkejut sekaligus takut jika Ghea mendengar ucapannya tadi.

"M-mba ? darimana ?.." tanya Nina gugup sedangkan Ghea yang melihat gelagat gadis itu hanya tersenyum tipis.

"Nin, kalau kamu mau terima perasaan Rendy gapapa, mba ga marah sama kamu kalau kamu emang mau terima dia" Ghea menggenggam tangan Nina lalu tersenyum menatap gadis itu sedangkan Nina terkejut karna ternyata Ghea sudah tau, "udah ngga ada kesempatan lagi buat mba untuk dapetin hati nya Rendy.. cinta Rendy habis di kamu, nin" sambungnya membuat mata Nina membulat tak lama matanya berkaca kaca.

"Ngga mba ngga, aku yakin mas Rendy pasti bakal suka kok sama mba !" Nina tak bisa menerima Rendy begitu saja, ia tidak mau melihat Ghea salah satu orang yang ia sayang di kost ini sedih karnanya.

"Nin, mba gamau paksain perasaan Rendy kalo dia emang gamau sama mba.. mba harap kamu terima dia, dia orang baik dan mba yakin dia tulus bgt sama kamu" Ghea sedari tadi tak menghilangkan senyumnya, tak lama muncul Haekal yang sedari tadi menguping pembicaraan mereka diluar.

"Mas ekal ?.." Nina menunjuk Haekal terkejut melihat laki laki itu disana.

"Kamu jangan khawatirin Ghea, dia masih punya mas Ekal jadi dia ga akan galau lagi" Haekal terkekeh mencoba menghibur dan itu berhasil, Ghea dan Nina terkekeh bersama.

"Aku akan pikir pikir lagi.. aku masih bingung sama perasaan aku sendiri, aku suka sama mas Nana tapi orang yang selalu ada buat aku itu mas Rendy" Nina mengepalkan tangannya berusaha meyakinkan diri, "mas mba, Nina kekamar dulu ya Nina harus pikirin ini matang matang" sambung gadis itu dan diangguki oleh Haekal dan Ghea.

Setelah kepergian Nina kekamar nya, kini hanya menyisakan Haekal dan Ghea disana.

"Tuh liat Nina, dia bahkan kayanya mau move on dari Naren contoh tuh" Haekal mengusap rambut Ghea membuat gadis itu berdecak sebal.

"Kapan kapan" ujar Ghea membuat Haekal memanyunkan bibirnya, Ghea yang melihat hal itu hanya memutar bola mata malas.

"Lo jahat, Ghe.." suara tiba tiba muncul dibelakang mereka membuat Haekal dan Ghea menoleh cepat, Ghea yang melihat orang itu langsung terkejut membulatkan matanya dan rasa bersalah nya mulai muncul karna orang tersebut menangis.

To be continued.

Jangan lupa vote nyaa, terimakasih untuk yang sudah vote !

KOSTAN JANUARTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang