keesokan harinya mereka semua sudah berada dipemakaman nenek dan juga kakek Wilona, mereka sudah berdoa dan menaburkan bunga dimakam itu.
Wilona menatap lekat lekat kedua batu nisan dihadapannya, ia kini sudah benar benar mengikhlaskan kepergian mereka, ia juga sangat ingin mengunjungi pemakaman kedua orang tuanya tetapi karna tempatnya jauh Wilona tidak sering pergi kesana.
Yang lain sudah pergi dan menunggu Wilona didepan, tinggallah Wilona sendirian disana kecuali Naren yang masih memperhatikan Wilona tak jauh dari sana.
"assalamualaikum kakek nenek, sekarang pasti kalian udah tenang karna Wilo udah ngga sendiri lagi.. Wilo sekarang punya temen temen yang selalu ada buat Wilo saat Wilo sedih dan susah, mereka yang selalu nemenin Wilo jadi kakek sama nenek ngga perlu cemas lagi sekarang.. terutama nenek, nenek dulu selalu bilang supaya Wilo menemukan teman yang tulus, dan sekarang Wilo ketemu mereka tapi bukan cuma itu.. Wilo juga ketemu sama laki laki yang tulus cinta sama Wilo, namanya mas Narendra biasa dipanggil mas Naren atau mas Nana" Wilona terkekeh sebelum melanjutkan.
"padahal Wilo dulu selalu nolak perasaannya dengan jahat tapi dia masih aja bersikap baik sama Wilo, dia ngga nyerah buat dapetin hati Wilo dan dia selalu berusaha buat bikin Wilo jatuh cinta sama dia dan akhirnya bener aja kalau Wilo jatuh cinta sama dia walau telat sadar tapi Wilo seneng karna akhirnya sadar dengan perasaan Wilo sendiri.. jadi nenek ngga perlu khawatir lagi, mas Naren dan yang lain selalu jaga Wilo dengan baik, kalau begitu Wilo pamit ya.. kapan kapan Wilo kesini lagi, Wilo sayang kalian assalamualaikum.." sambungnya kemudian bangkit.
Saat Wilona berbalik sudah ada Naren disana yang tersenyum menatapnya, Wilona terdiam sebelum akhirnya membalas hangat senyuman laki laki itu.
"ayo pulang, aku udah selesai" ucap Wilona, Naren pun mengangguk.
"sebelum itu, boleh aku bicara sama nenek sama kakek kamu? kamu tunggu didepan sama yang lain" balas Naren membuat Wilona sedikit bingung tapi ia mengangguk menyetujui.
"kalau begitu aku kedepan duluan ya" ucap Wilona kemudian pergi setelah Naren mengangguk.
Naren berjalan menghampiri kedua makam kakek dan neneknya, kemudian berjongkok ditengah tengah.
"assalamualaikum, saya Narendra, saya ingin meminta restu pada kakek dan nenek.. saya berniat untuk melamar Wilona, jadi saya harap anda berdua merestui dari atas sana, saya juga berjanji akan membahagiakan Wilona saya juga akan mempertaruhkan nyawa saya untuk melindungi Wilona, jadi saya harap kakek dan nenek merestui, itu saja yang ingin saya sampaikan saya pamit assalamualaikum.." jelas Naren kemudian bangkit dan berbalik untuk pergi.
Naren melirik ke belakang, melirik kedua makam itu kemudian tersenyum dan akhirnya kembali berjalan meninggalkan pemakaman tersebut.
—
Didepan pemakaman yang lain sudah menunggu Naren, laki laki itu disambut senyum lembut Wilona, Wilona hari itu sungguh bertambah cantik dengan rambutnya yang diurai juga berpakaian serba hitam.
"mau pulang dulu atau mau jalan jalan dulu?" Tanya Wilona pada yang lain.
Mereka semua saling pandang kemudian tersenyum, mereka serempak menatap Naren dan tersenyum penuh arti.
"Jalan jalan dulu" jawab Naren dan setujui yang lain.
"mau kemana?" tanya Wilona.
"ikut aja mbak, kita ketemu tempat yang bagus bgt" sahut Nina, akhirnya Wilona mengangguk menyetujui.
Mereka pun akhirnya berangkat ke tempat yang dimaksud, sebelum masuk Kanaya menyuruh Wilona memakai penutup mata, membuat Wilona semakin bingung.
Apakah akan ada surprise untuknya? tapi kan ulang tahunnya masih lama, aneh sekali pikir Wilona.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOSTAN JANUARTA
Romance00L dream x aespa Kostan Januarta, kostan yang berada di kota Bandung dan berisikan 4 orang laki laki dan 4 orang perempuan.. mereka semua selalu menghabiskan waktu bersama setiap hari setelah pulang dari kuliah, mereka semakin dekat hingga sebuah p...