Love Mate 2

313 35 0
                                    


*****

Seongho menatap rumah itu dengan pandangan begitu takjub.

"Appa kita akan tinggal disini?". Tanya Seongho tanpa menatap ke arah Shindong.

"Tentu saja Chagiya, apa kamu suka?". Tanya Shindong sambil merangkul putranya itu.

"Tentu saja Seongho suka". Jawab Seongho dengan semangat dan memeluk tubuh gempal Shindong. Shindong tersenyum dan ngebatin.

"Ahra, kamu lihat kan senyuman kebahagiaan dari putra yang dulu kamu kandung dan lahirkan. Setelah kamu pergi, putra kita adalah penyemangatku di kala lelah dengan semua pekerjaan di restoran milik kita. Melihat dia tersenyum senang dan bahagia membuatku ikut senang juga. Selama ini dia meminta hal sederhana, tapi baru sekarang aku memberikannya untuk dia". Batin Shindong sambil membalas pelukan Seongho.

Ayah dan anak itupun masuk ke dalam rumah yang baru saja Shindong beli dari seseorang kenalannya. Terlihat kebahagiaan di raut wajah keduanya setelah memasuki rumah tersebut.

Beberapa saat kemudian terdengar suara ketukan di pintu masuk. Ketika Seongho buka ternyata kedua sahabatnya yaitu Kim Jeongwook dan Oh Minseong, dari wajah bahagia menjadi wajah datar yang di tunjukkan oleh Seongho. Karena selain kedua sahabatnya, ada juga namja yang selalu mengikuti Seongho kemana saja yang bernama Kang Daebong.

"Untuk apa kamu ikut datang ke rumah ku!!". Seru Seongho yang begitu kesal melihat wajah Daebong yang tanpa bersalah.

"Seongho-ya kenapa kamu berteriak-teriak seperti itu dengan teman sekelasmu". Tegur Shindong kepada putranya itu.

"Mianhae Appa". Maaf Seongho.

"Bukan sama Appa tapi dengan Daebong". Ujar Shindong dengan lembut pada putranya itu.

"Mianhae Daebong-ssi". Maaf Seongho sedikit ketus dengan Daebong. Shindong hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan sikap Seongho yang begitu kasar.

"Iya sudah, ayo kita masuk ke dalam. Ahjussi sudah menyiapkan makan-makanan enak". Semuanya berseru senang mendengar kata makanan.

Mereka pun masuk ke rumah sederhana milik Shindong dan Seongho. Mereka menikmati makanan yang dibuat oleh Shindong. Semuanya senang dan begitu menikmati hidangan yang di siapkan oleh Shindong. Setelah makan mereka duduk di ruang tamu untuk menikmati cemilan yang dibuat juga oleh Shindong. Shindong membersihkan halaman belakang rumah sedangkan Seongho dan teman-temannya menonton televisi dan menikmati cemilan yang dibuat oleh Shindong tadi.

Selang beberapa jam mereka seperti merasakan getaran di daerah sekitaran rumah sederhana itu.

"Kalian merasakannya juga tidak?". Tanya Minseong kepada ketiga orang tersebut. Ketiganya mengangguk.

"APPA/AHJUSSI KITA HARUS KELUAR DARI RUMAH INI". Seru mereka berempat, membuat Shindong beranjak dari duduknya dan langsung berlari keluar rumah.

Selang beberapa menit bangunan itupun runtuh begitu saja di depan kelima orang tersebut.

"Appa". Seongho menatap Shindong dengan raut wajah sedihnya.

Shindong tidak membuka suaranya. Dia hanya merangkul dan menenangkan putranya tersebut. Ketiga orang yang datang bertamu tadi juga ikut sedih melihat keadaan rumah Seongho dan Shindong ambruk.

"Kita akan tinggal di mana Appa? Apa kita kembali tinggal di restoran?". Shindong mengangguk saja, tatapnya tetap ke arah rumahnya yang baru ia beli telah hancur.

Wajah ceria dan bahagia Seongho menjadi murung dan lesu. Baru saja dia bahagia memiliki rumah impiannya sendiri tapi kini rumah itu telah hancur berkeping-keping.

Love MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang