Love Mate 9

211 28 4
                                    

°°°°°

Pagi-pagi sekali Seongho sudah berada di depan laptop untuk menunggu pengumuman dia masuk ke Yonsei university apa tidak. Seongho harap-harap cemas dengan hasil yang ia dapatkan pas tes kemarin. Apa dia tidak lulus? Apa dia harus tes di jurusan dengan kemampuannya sendiri pada akhirnya?

Seongho melamun tanpa menatap layar laptopnya. Karena dia sangat khawatir dengan hasilnya. Shindong yang baru selesai menyiapkan sarapan untuk mereka, melihat Seongho yang melamun hanya bisa menggeleng melihat kekhawatiran Seongho tersebut.

Sebenarnya Shindong tidak memaksakan untuk Seongho masuk kejurusan yang di ambil Seongho tersebut. Shindong hanya ingin Seongho bisa kuliah dengan baik dengan jurusan yang Seongho bisa jalani dan sukai tanpa ada paksaan sedikitpun dari orang disekitarnya.

"Seongho-ie ayo kit...". Ucapan Shindong terhenti ketika dia tidak sengaja melihat layar laptop Seongho. "Oh ya Tuhan. Seongho, kamu keterima di Yonsei university!!". Seru Shindong yang membuat Seongho tersadar dari lamunannya.

"Omo!!! Apa ini benar Appa?". Tanya Seongho untuk memastikan bahwa dia benar-benar keterima di Universitas yang sama dengan Junseong. Yang lebih membahagiakan lagi Seongho berhasil masuk ke jurusan yang ia ambil. "Terimakasih Tuhan engkau mengabulkan doa-doa ku agar bisa masuk ke universitas dan jurusan yang bisa membantu Junseong suatu hari nanti". Batin Seongho dengan senyuman cerah di wajahnya.

Shindong dengan semangat mendatangi rumah Donghae untuk memberikan kabar baik kalau Seongho keterima di universitas yang sama dengan Junseong.

"Benarkah? Oh ya Tuhan. Selamat oppa buat Seongho. Mana anak itu kenapa tidak di ajak ke sini". Ujar Yoona yang begitu senang mendapatkan kabar bahagia dari calon besannya itu mengenai menantu kesayangannya tersebut. "Junseong panggil Seongho biar kita sarapan bersama-sama". Junseong berjalan menuju villa.

Sesampainya di villa Junseong terdiam melihat Seongho yang sedang berjoget-joget. Junseong tersenyum kecil melihat keimutan dari Seongho. Seongho yang tidak menyadari kedatangan Junseong terkejut ketika dia membalikkan tubuhnya.

"Omo!! Sejak kapan kamu di sana?". Tanya Seongho dengan memegang dadanya karena terkejut.

"Baru saja. Ayo ke rumah buat sarapan bersama". Selesai mengatakan hal itu Junseong berjalan meninggalkan Seongho yang masih menetralkan keterkejutan atas kedatangan Junseong dengan tiba-tiba.

"Menyebalkan sekali sih. Kalau dengan yeoja itu lemah lembut, tapi denganku begitu dingin seperti es". Gerutu Seongho sambil mengikuti langkah kaki Junseong ke rumahnya.

Pagi itu keluarga Lee dan Shin sarapan seperti biasa dengan obrolan ringan dari Donghae, Shindong dan Yoona tentang pekerjaan, kuliah dan sekolah Yonghee.

"Mulai minggu depan kalian berdua akan menjadi mahasiswa baru. Bagaimana kalau Junseong bawa mobil Eomma saja ke kampus bersama Seongho dan Yonghee". Ucap Yoona kepada Junseong.

"Tidak perlu Eomma. Aku masih bisa naik taksi atau bus ke kampus". Wajah Yonghee dan Seongho menjadi cemberut mendengar ucapan dari Junseong.

"Kenapa harus naik kendaraan umum. Lagian mobil eomma jarang di pakai, lebih baik mulai minggu depan kamu bawa saja mobil Eomma tidak ada bantahan sedikitpun". Junseong mengelah nafas pasrah sedangkan Seongho dan Yonghee berseru gembira dalam hati.

Love MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang