Love Mate 15

240 23 0
                                    


°°°°°

Prang....

Terdengar suara pecahan di sebuah ruangan seorang pria jangkung.

"Brengsek!!". Seru pria tersebut sambil melemparkan kembali barang-barang yang ada di ruang itu. "Akan ku singkirkan dia dari hidupmu Lee Junseong!!". Lanjutnya lagi.

Kriet... Suara pintu terbuka dan nampaklah seorang wanita cantik meskipun dia sudah berumur.

"Mau sampai kapan kamu seperti ini Kim Changmin? Eomma dan Appa sudah menjodohkan kamu dengan pilihan kami. Jangan menyia-nyiakan hidupmu demi mengejar namja yang tidak pernah melihatmu". Ucap wanita itu kepada pria yang sejak tadi marah-marah adalah Kim Changmin.

"Eomma dan Appa tidak perlu ikut campur dengan urusan ku. Urus saja urusan kalian. Tentang perjodohan gila itu aku tidak akan menyetujuinya. Hanya Lee Junseong yang akan menjadi Mate ku". Ucap Changmin sambil meninggalkan ruang kerjanya yang berada di rumahnya.

Jessica yang menatap punggung putra satu-satunya itu merasa sedih. Andaikan saja suaminya tidak memiliki ego yang tinggi mungkin saja keluarganya akan harmonis dan bahagia. Jessica menangis dalam diam di ruang kerja Changmin. Jessica seperti tidak kuat lagi menahan segala kesakitan ini yang diperbuat oleh suami dan anaknya. Jessica sudah beberapa kali memergoki suaminya berselingkuh tapi wanita itu terus berpura-pura tidak tahu dan bertahan dengan semuanya dalam diam.

Jessica meninggalkan ruang kerja Changmin menuju ke kamarnya. Selalu seperti itu ketika permasalahan-permasalahan yang silih berganti dalam kehidupan keluarganya. Jessica pernah terlintas untuk mengakhiri hidupnya, tetapi dia urungkan demi Changmin putra satu-satunya. Meskipun Changmin begitu kasar dan dingin padanya, tapi Changmin begitu bergantung padanya dalam segala hal. Cuman urusan percintaan inilah Changmin lebih memilih tertutup dan tidak peduli dengan segala ucapan ibunya tersebut untuk menyerah mengejar Junseong.

Di sebuah kamar di apartemen mewah ada dua sejoli yang sedang memikirkan apa yang akan di bicarakan untuk pertama kalinya mereka bertemu setelah 5 tahun terpisah.

"Bisakah kamu menceritakan semuanya dari awal sampai akhir". Ucap Junseong, Seongho mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah tampan kekasih hatinya. Junseong menatap balik. Kedua wajah itu semakin mendekat, hingga bunyi telpon Seongho berbunyi yang membuat keduanya menjauhkan diri. Seongho bangkit dari berbaringnya dan mengangkat telponnya. Tertera nama ayahnya yang menelepon.

"Halo Ap...". Ucapan Seongho terhenti ketika Shindong membuka suara.

"Pulang sekarang Seongho-ya, kamu tidak ingat dengan ancaman namja gila itu. Keselamatan keluarga Junseong menjadi tar...".

"Apa maksud Samchon?". Tanya Junseong ketika dia mendengar suara Shindong yang mengatakan keselamatan keluarganya. Handphone Seongho kini sudah berada di tangan Junseong. Shindong yang sudah di desak oleh Junseong menceritakan semuanya yang membuat Junseong mengepalkan tangannya. "Brengsek!! Aku akan membuatnya menderita seperti kalian, aku janji Samchon". Ucap Junseong pada Shindong di seberang sana dan sambil menatap Seongho yang juga sudah menatapnya sejak tadi dengan mata yang sudah berlinangan air mata. Seongho memeluk Junseong, tangis Seongho pun pecah. Shindong yang mendengar tangisan Seongho merasa khawatir dengan putranya itu.

"Junseong-ya tolong jaga Seongho selama di Seoul". Ucap Shindong pada Junseong.

Junseong tersenyum dan menjawab ucapan dari Shindong. "Baik Samchon, kalau begitu aku akhiri telpon ini". Telpon itupun berakhir. Junseong membawa tubuh bergetar Seongho karena menangis ke atas tubuhnya.

Love MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang