°°°°°
"Apa!!". Seru Minseong dan Jungwook mendengar apa yang di katakan oleh Seongho.
"Apa kamu gila Seongho. Demi mengikuti jejak Junseong kamu mau mengambil jurusan keperawatan. Otak mu di taruh di mana sih". Kesal Minseong kepada Seongho yang terlalu bucin dengan Junseong.
"Tentu saja otak ku di sini". Ucap Seongho sambil menunjuk kepalanya. "Aku pasti bisa masuk ke jurusan keperawatan dan membantu Junseong suatu hari nanti". Ucap Seongho lagi sambil membayangkan dirinya bekerja dengan Junseong merawat orang-orang yang sakit.
"Bukannya sembuh pasiennya. Malah meninggal semua kalau kamu yang mengobatinya". Wajah Seongho cemberut mendengar ucapan Minseong yang di angguki oleh Jungwook.
"Kenapa kalian tidak percaya dengan pilihan ku. Seharusnya kalian mendukungku sebagai sahabat".
"Bukannya kami tidak mendukungmu Seongho-ya. Kami tahu kemampuanmu itu bagaimana. Apa kamu bisa mengerjakan sesuatu yang bukan keahlian mu. Lebih baik kamu mencari jurusan yang benar-benar keahlian mu bukan karena ingin bersama dengan Junseong kamu mengambil sebuah resiko yang akan menjadi boomerang buat kamu sendiri". Ucap Jungwook untuk memberikan pengertian pada sahabatnya itu.
"Aku sudah bertekad buat ambil jurusan ini Min-ah, Jung-ah. Memang awalnya aku mengambil jurusan ini agar bisa dekat dengan Junseong tapi setelah aku pikir-pikir lagi mungkin aku harus melakukan sesuatu yang menantang untuk diriku sendiri". Minseong dan Jungwook saling pandang mendengar ucapan dari Seongho.
"Iya sudah. Kalau itu semua adalah keputusan mu sendiri. Kami berdua hanya bisa mendoakanmu agar kamu bisa melakukannya". Seongho memeluk kedua sahabatnya itu dengan senyuman cantiknya. "Feromonmu membuatku ingin pingsan". Gerutu Minseong yang merasakan feromon Seongho lepas di saat dia senang.
"Maaf". Seongho pun menetralkan rasa bahagia agar feromonnya tidak terlepas begitu saja. Sedangkan Jungwook hanya bisa tersenyum kecil saja.
Di rumah Lee juga terdengar semua orang terkejut dengan apa Seongho sampaikan.
"Apa otak bodohmu itu bisa menjadi seorang perawat". Yoona menatap Yonghee dengan tajam.
"Tentu saja. Aku akan belajar dengan giat. Apa percayakan dengan Seongho?". Tanya Seongho menunjuk wajah memelas nya pada Shindong. Shindong mengelus kepala Seongho dengan sayang dan sebuah anggukan diberikan oleh Shindong.
Tanpa sengaja Seongho mengeluarkan feromonnya karena senang. Junseong yang sejak tadi membaca buku langsung berdiri begitu saja dari sofa.
"Junseong kamu mau ke mana?". Mendengar pertanyaan dari Donghae semuanya melihat ke arah Junseong yang berlari menuju kamarnya dengan memegang hidungnya.
"Feromonmu membuatku pusing". Mendengar gerutuan Yonghee membuat Seongho menetralkan bau dari feromonnya dan meminta maaf kepada semuanya.
°°°°°
Dalam waktu seminggu Seongho terus belajar di villa, rumah Junseong dan perpustakaan agar bisa mengikuti tes keperawatan di universitas yang sama dengan Junseong. Junseong sudah selesai mengikuti tes kedokteran dan dia lulus dengan nilai terbaik dari mahasiswa baru lainnya dalam mengikuti tes tersebut.
"Seongho-ya makan dulu. Jangan terlalu memaksakan diri, kamu pasti bisa lulus dalam tes itu. Junseong akan membantu kamu agar bisa lulus dalam tes keperawatan itu". Ucap Yoona yang membuat Junseong sibuk dengan ponselnya menatap ke arah ibunya itu. Yoona yang merasa di tatap oleh Junseong, juga menatap putra pertamanya itu. "Jun-ah kamu pasti akan membantu Seongho belajar untuk tesnya kan". Yoona mengedip-ngedipkan matanya ke arah Junseong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Mate
De TodoTidak ada deskripsi langsung baca aja ya semoga suka. cerita ini untuk pasangan Hisman 2 yaitu Junseongho