°°°°°Sudah sebulan Seongho dan Shindong pindah dari villa milik keluarga Junseong. Seongho sebenarnya penasaran kenapa ayahnya bersikap dingin pada Junseong dan keluarganya. Ketika mereka pergi sebulan yang lalu, ayahnya tidak berpamitan dengan hangat, malah lebih kearah acuh tak acuh dengan keluarga Lee. Seongho ingin bertanya tapi dia takut ayahnya marah seperti sebelumnya. Maka dari itu Seongho memendam rasa penasarannya. Sebenarnya bukan ayahnya saja yang aneh, tapi Junseong juga seperti menghindari dirinya 1 bulan ini.
"Seongho-ya apa kamu sudah membuat tugas profesor Park belum?". Tanya Jiah kepada Seongho.
"Belum. Kalau kamu Jiah?". Tanya Seongho balik.
"Sama saja hehehe. Iya sudah kita buat bersama saja". Seongho mengangguk. Mata Seongho tidak sengaja melihat ke arah ujung koridor fakultasnya.
"Junseong dengan siapa itu?". Tanya Seongho pada dirinya tapi masih dapat di dengar oleh Jiah.
"Oh itu Kim Changmin, putra dari Kim Heechul dan Jung Jessica. Kamu tidak tahu kalau Junseong dan Changmin dijodohkan?". Seongho menggeleng, entah mengapa seperti ada menusuk hulu hatinya. Rasanya sakit sekali mengetahui semua fakta ini.
"Jiah, aku pulang lebih dulu ya. Kepalaku tiba-tiba sangat pusing sekali".
Wajah Jiah menjadi khawatir dengan keadaan Seongho. Perempuan itu ingin mengantar Seongho tapi pria cantik itu menolaknya dengan halus.
Junseong yang tidak sengaja melihat ke arah taman begitu terkejut melihat Seongho yang berjalan dengan lesu. Ada rasa rindu dan bersalah dengan kekasih hatinya itu. Tapi mau bagaimana lagi, Donghae tiba-tiba masuk rumah sakit karena terlalu memaksakan dirinya untuk bekerja agar perusahaan tidak bangkrut.
"Mianhae baby". Batin Junseong.
"Sedang melihat siapa kamu Junseong-ya?". Tanya Changmin sambil menatap ke arah Junseong lihat.
"Bukan siapa-siapa. Kamu mau makan apa?". Tanya Junseong dengan suara rendahnya. Changmin berpikir ingin makan apa bersama pria yang ia sukai sejak pertama kali bertemu dipertemuan pertama mereka.
"Apa saja yang penting enak". Ucap Changmin dengan menunjukkan puppy eyesnya. Junseong hanya mengangguk saja dan memegang tangan Changmin. Changmin melihat genggaman Junseong pada tangannya merasa bahagia dan berbunga-bunga. "Ah, hatiku tidak bisa berhenti berdetak dengan kencang". Batin Changmin.
Yoona menatap suaminya yang baru saja tertidur sehabis makan bubur yang ia bawa dari rumah.
"Eomma harus istirahat juga ya. Nanti Eomma juga sakit". Ujar Yonghee pada Yoona. Yoona mengangguk dan diapun berbaring di sofa yang berada di ruang rawat tersebut. Meskipun dia lelah tapi Yoona tidak bisa tertidur dengan nyaman. Karena pikirannya bercabang ke mana-mana.
Yoona masih berharap Seongho dan Junseong menikah. Tapi mau bagaimana lagi semuanya telah hancur sebelum Yoona tahu bahwa Junseong sudah menyatakan perasaannya pada Seongho. Yoona kira Junseong tidak menyukai Seongho karena putranya itu menerima perjodohan yang sudah di siapkan oleh Tuan Kim dan suaminya.
Yoona menangis dalam diam. Karena impiannya mempunyai menantu seperti Seongho yang ia harap-harapkan sejak pertama kali bertemu dengan pria cantik itu.
°°°°°
Seongho sedang melamun disalah satu kursi restoran ayahnya. Shindong yang tidak sengaja melihat Seongho merasa sedih.
"Daebong, ajak Seongho jalan-jalan". Suruh Shindong pada Daebong. Daebong mengangguk dan melakukan apa yang di katakan oleh Shindong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Mate
РазноеTidak ada deskripsi langsung baca aja ya semoga suka. cerita ini untuk pasangan Hisman 2 yaitu Junseongho