Hari-hari terus berlalu kebahagiaan antara Revan dan Marsha tak ada hentinya seakan semesta mengizinkan mereka untuk selalu bersama
Ashel sudah selesai menyelesaikan masa skorsing nya namun ia tak berani lagi untuk mengganggu Marsha
Kini Revan sedang berada di suatu cafe berbicara dengan Gito sambil menikmati minuman mereka
"Jadi, obat waktu itu bukan punya lo?"
"Bukan bang itu punya cewe gua"
"Gue kira punya lo, udah bikin panik aja"
Flasback on
Ketika Revan menginap di rumah Marsha ia mengambil beberapa obat yang ada diatas meja belajar Marsha
Revan penasaran kenapa Marsha meminum obat sebanyak itu terlebih lagi, Marsha mengatakan bahwa itu hanya obat penghilang cape saja jelas Revan tak percaya maka dari itu ia mengambil obat itu untuk mencari tau sebenarnya obat apa kah yang di konsumsi oleh Marsha
Revan meminta tolong Gito mencari tau untuk apa obat itu sebenarnya. Setelah di cek ternyata obat itu adalah obat pereda nyeri jantung, mengetahui hasil dari obat tersebut membuat Revan semakin takut untuk kehilangan orang ia cinta untuk kedua kalinya
Revan masih belum berani untuk bertanya lebih banyak tentang sebenarnya apa penyakit yang Marsha idap.
Flasback off
"Terus sekarang lo mau gimana?""Gak tau bang, gua masih bingung harus apa" ucap Revan dengan sendu
"Saran gue, lo harus cari tau secepatnya sebelum semuanya terlambat"
"Tapi kalo penyakit jantung tuh bisa turunan gak sih bang?"
"Setau gue sih bisa Rev, emg keluarga cewe lo ada yg punya penyakit jantung juga?"
"Ada bang, Bapak nya cewe gua meninggal gara² penyakit jantung"
"Hmmmm ada kemungkinan keturunan sih, pokoknya saran gue cepet lo cari tau deh"
"Oke bang gua akan coba cari tau, makasih atas sarannya bang"
"Santai aja sama gue Rev"
Kini jam menujukan pukul 22.30 Revan sudah berada di Apartnya sedang merebahkan badannya diatas kasur
TOK TOK TOK
Seseorang mengetuk pintu kamar Revan
"De, udah tidur ya?"
"Belum mah, masuk aja"
Anin pun membuka pintu kamar Revan dan menghampirinya yang sedang duduk dipinggir kasur
"Kenapa mah?"
"Besok ingetkan ada janji dinner sama papa?" tanya Anin sambil mengelus kepala Revan
"Gak bisa dibatalin aja apa mah? aku masih males ketemu papa"
"Gak bisa dong sayang, papa udah Reserv tempat buat kita besok"
"Jadi mama mohon besok kamu baikan ya sama papa kamu, mama cape harus bolak balik rumah apart"
"Kalo mood ya mah, kalo papa juga gak nyari perkara lagi"
"Rev.." ucap Anin menatap Revan
"Ck iya mah iya besok aku akan berusaha jadi good boy buat mama sama Marsha"