Part 46

1.9K 174 5
                                    

Marsha,Anin dan Revan cs kini sedang berada di koridor rumah sakit, menunggu Revan yang sedang dipindahkan ke ruangan VVIP

"Lama amat Zo" tanya Olla pada Enzo yang baru saja kembali setelah mengantar Chika

"Ke kamar mandi dulu gue"

"Kalian pada gak pulang? Ini udah malem loh nanti orangtua kalian nyariin" tanya Anin

"Nanti aja tan, kita mau liat Revan dulu lagian aku juga udah izin sama bunda kok kalo lagi di rumah sakit" jawab Onel

"Iya tan kita juga" ucap Revan cs yang lain

Ketika mereka sedang menunggu datang lah 2 orang polisi

"Selamat malam, apa benar ini dengan keluarga Revan Alfa Bagaskara?" tanya seorang polisi yang tertuliskan nama Ratmoko di nametag nya

"Betul pak saya Ibu nya" jawab Anin yang beranjak dari duduknya

"Maaf mengganggu waktunya, kami hanya ingin mengembalikan barang-barang milik Revan yang tertinggal di lokasi kejadian" ucapnya sambil memberikan tas sekolah Revan

"Terimakasih pak" ucap Anin yang mengambil tas Revan dan memberikannya pada Marsha

"Pak apakah kecelakaan teman saya ini ada unsur kesengajaan?" tanya Zee

"Untuk perihal itu kami masih mendalami penyelidikan apakah ada unsur kesengajaan atau memang murni kecelakaan, jika hasilnya sudah keluar nanti kami pasti akan segera menghubungi pihak keluarga untuk datang ke kantor kami"

"Pak apakah saya dapat memberikan kesaksian? kebetulan saya berada di TKP ketika kejadian" ucap Baim

"Bisa, kalau begitu kamu ikut kami ke kantor sekarang untuk memberikan keterangan"

"Baik pak" ucap Baim menganggukan kepalanya

"Pak kalo saya temenin Baim boleh?" tanya Araya

"Boleh"

"Guys gue temenin Baim ya, kalian jangan lupa kabarin gue tentang kondisi Revan" ucap Araya

"Iya Ray, lo juga kabarin kita kalo ada apa-apa disana" ucap Onel

"Kalau begitu, mari ikut kami" ucap Pak Ratmoko

Kedua polisi tersebut pun pergi yang di ikuti oleh Baim dan Araya

"Dengan keluarga Revan?" ucap seorang suster yang keluar dari ruangan Revan

"Iya sus"

"Kalian sudah diperbolehkan untuk melihat pasien, mohon untuk tidak terlalu berisik di dalam dan masuknya bergantian maximal 3 orang. Jika sudah selesai menjenguk beritahu saya karena ruangan ini akan dikunci untuk menghindari hal yang tak di inginkan"

"Baik sus terimakasih" ucap Anin

"Saya permisi dulu" ucap suster itu yang meninggalkan mereka

"Masuk duluan gih Sha" Zee

"Kalian dulu aja, aku mau sendiri"

"Oke, Nel La yuk"

Mereka pun secara bergantian melihat kondisi Revan di dalam, hingga tiba saatnya Marsha yang akan masuk melihat keadaan lelaki yang paling ia cintai itu

"Yang kuat ya sayang, harus yakin kalo Revan pasti cepet sembuh" ucap Anin yang baru saja keluar dari ruangan Revan

"Iya tan"

Marsha pun perlahan melangkah memasuki ruangan Revan, matanya kembali berkaca-kaca tak kala ia melihat kondisi Revan yang terbaring tak sadarkan diri diatas kasurnya dengan banyak alat medis yang menempel pada tubuhnya

Apakah Salah? (DelSha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang