Part 43

2K 192 11
                                    

Disebuah pagi yang cerah, Revan dan Anin sedang melangsungkan sarapan pagi mereka di meja makan

"Rev beberapa bulan lagi kan kamu akan lulus, ada baiknya kamu mulai menyicil segala keperluan untuk pernikahan kamu nanti"

"Iya mah, kemarin juga Revan udah sempet survey beberapa rumah yang bakal Revan tempatin sama Marsha"

"Kamu gak mau tinggal disini aja sayang sama mamah? Mamah pasti bakal kesepian kalo ngga ada kamu nanti"

"Mah Revan harus mulai hidup mandiri tanpa mama dan membangun rumah tangga yang harmonis, begitupun mama yang harus terbiasa tanpa Revan nntinya"

"Mama pasti bakal kangen banget sama kamu"

"Ya kan kalo kangen mama bisa main ke rumah Revan, mama juga boleh kok nginep di rumah Revan" ucap Revan yang mengelus lembut tangan Anin

"Kamu cepet banget gede nya sih de, perasaan baru kemarin kamu bisa lari-larian"

"Namanya juga dikasih makan mah, ya cepet gede lah"

"Pokoknya mama gak usah khawatir, walaupun Revan udah menikah nanti Revan pasti akan terus pantau kondisi mama" sambung Revan

"Yaudh cepet habisin sarapannya nanti telat jemput Marsha nya" ucap Anin tersenyum manis

Mereka pun menghabiskan sarapan pagi itu dengan nikmat, selesai melangsungkan sarapan Revan pun langsung bergegas menuju garasi mengambil motor kesayangannya dan pergi menuju rumah Marsha

Jam menunjukan pukul 06.40, Revan telah sampai di rumah Marsha namun ternyata sang pujaan hatinya itu belum beranjak sedikitpun dari kasurnya

"Aduhhhh Marsha bangun dong sayang, udah jam berapa ini" ucap Sinka yang mengoyang-goyangkan tubuh Marsha

"Kamu kok tumben sih telat bangun gini, ayo dong bangun Revan udah dibawah loh itu nungguin kamu"

Namun Marsha tak sedikitpun menunjukan tanda-tanda akan bangun dari tidurnya, justru ia semakin terlelap tidur dengan menutup seluruh badannya dengan selimut

Sinka pun kehabiskan cara untuk membangunkan anak gadisnya ini, ia pun memutuskan untuk menggunakan satu cara ampuh yang bisa membangunkan anaknya ini. Ya Sinka pergi ke dapur untuk mengambil ember kecil yang berisikan air

"Marsha nya udah bangun tan?" tanya Revan yang sedang duduk di ruang tamu melihat Sinka menuruni anak tangga

"Belum Rev, tante juga bingung kenapa anak itu susah dibangunin padahal semalem jam 10 an udah tidur kok"

"Revan boleh izin bangunin tan?"

"Ya deh coba kamu bangunin sana, siapa tau dia mau bangun kalo dibangunin sama kamu"

Revan pun menganggukan kepalanya dan langsung menuju kamar Marsha

Kamar bernuansa biru laut yang terlihat sangat rapih itu tak sedikitpun berubah sejak pertama kali Revan memasukinya, yang berubah hanya kini terlihat fotonya bersama Marsha terpajang di ujung meja belajar

Revan menampilkan senyumnya lalu menghampiri Marsha dan duduk di pinggiran kasur

"Cha, bangun yuk kita udah telat ke sekolah"

"Kamu kan ada ulangan bu Iin nanti, masa telat sih" sambung Revan dengan nada lembutnya mengelus pucuk kepala Marsha yang sedikit terlihat dari balik selimutnya

Entah ada apa dengan Marsha hari ini, dirinya tak kunjung bangun juga

"Apa gua coba lakuin cara ini ya?" batin Revan

Revan dengan pelan menyibak selimut Marsha hingga kini terlihat wajah Marsha yang begitu tenang dan sangat manis

CUP

Apakah Salah? (DelSha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang