ADEL!
Teriak Revan yang terbangun dari tidurnya dengan nafas yang masih memburu
"Rev, lo kenapa?" ucap Fiony yang sedang duduk di sofa kamarnya lalu menghampiri Revan
"Adel Fi, Adel masih hidup " ucap Revan dengan lirih terduduk diatas kasur
"Rev lo habis mimpiin Adel ya?"
"Gua gak mimpi Fi, Adel beneran msh hidup"
Fiony menyodorkan segelas air putih pada Revan
"Minum dulu, tenangin diri lo"
Revan pun langsung meminum air pemberian dari Fiony dan mulai mengatur nafasnya
"Gimana udah enakan?"
Revan hanya mengangguk
"Makasih Fi"
Bagaimana Revan berada di rumah Fiony?
Fiony mengikuti Revan ketika ia pergi meninggalkan auditorium sekolah, walaupun Revan sudah melarangnya tapi Fiony tak memperdulikannya ia khawatir hal buruk akan terjadi pada Revan dan benar saja Revan pingsan diatas Rooftop gedung karena terlalu lelah menangis tanpa henti, tanpa basa basi Fiony pun langsung meminta tolong kepada petugas keamanan gedung untuk membawa Revan ke mobilnya lalu membawanya ke rumah
Apakah Fiony suka dengan Revan?
Tidak, Fiony hanya merasa punya tanggung jawab yang diberikan oleh Anin untuk selalu menjaga Revan dan mengawasinya
Ia pun sedikit tahu tentang hidup Revan karena Anin yang selalu bercerita tentang Revan pada Fiony, termasuk tentang hubungan Revan dengan Adel
"Gua mau balik Fi, makasih udah nolongin gua" ucap Revan yang kini beranjak dari kasur
"Minimal cuci muka dulu sana mandi kalo perlu, muka lo kusut banget, gak enak diliat"
"Emang boleh numpang mandi?"
"Boleh lah, asal jangan setiap hari aja"
"Yaudh sana mandi, jangan pake baju itu lagi nnti pake baju bokap gue aja sama handuknya di kamar mandi di rak kedua itu baru semua. Pake aja"
"Makasih ya Fi, sorry gue ngerepotin lu hari ini" ucap Revan tersenyum tipis
"Udah sana buruan, nnti bajunya gue taro kasur"
Revan pun berlenggang ke kamar mandi sementara Fiony pergi ke kamar orangtuanya untuk mengambil baju
Sekitar 25 menit Revan berada di kamar mandi kini ia sudah berada di teras rumah Fiony hendak berpamitan untuk pulang
"Gua balik ya Fi, sekali lagi makasih"
"Balik lo ya, jangan macem²"
"Gak janji"
"Rev, gue yakin masalah lo pasti ada jalan keluarnya walaupun harus ngelewatin banyak ujian tapi gue yakin lo bisa lewatin itu semua"
