Setelah mendapatkan restu untuk melamar Marsha kini Revan sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan untuk membeli cincin yang nantinya akan mengikat dirinya dengan Marsha
"Selamat siang ka, ada yang bisa saya bantu? tanya seorang Pramuniaga
"Siang juga mba, saya mau cari cincin ada?"
"Banyak ka, mau model yang seperti apa dan berapa gram?"
"Boleh keluarin aja semuanya yang modelnya simple tapi elegan mba, biar saya pilih"
"Ekhhh mba tapi cincinnya couple ya" sambung Revan
"Wahh pasti buat couplean sama pacarnya ya?"
"Lebih tepatnya calon istri saya sih mba" ucap Revan tersenyum setelah menyebutkan kata calon istri
"Waduh masih muda gini udah mau nikah aja ka, keduluan nih saya"ucap sang pramuniaga terkekeh
"Tunggu sebentar ya ka, saya ambilkan dulu cincinnya" sambung sang pramuniaga
Pramuniaga itu pun langsung menuju etalase yang berada di belakangnya mengambil beberapa cincin yang menurutnya sesuai dengan kriteria yang Revan maksud
"Ini ka, ini terbaik yang kita punya" ucap pramuniaga itu yang kembali dengan membawa beberapa cincin
Sempat bimbang,akhirnya Revan pun menjatuhkan pilihannya pada sebuah cincin yang menurutnya sangat indah jika berada di jari manis Marsha
"Yang ini aja mba" tunjuk Revan pada sebuah cincin
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Baik ka, silahkan tunggu di kasir ya saya packing dulu cincinnya"
Revan pun menunggu di area kasir, sekitar 10 menit cincin pilihannya pun datang
"Ini ka, totalnya jadi 10.571.000 sudah termasuk tax" ucap sang pramuniaga memberikan sebuah paperbag yang berisikan cincin pilihan Revan tadi
Revan pun langsung mengeluarkan kartu ATM nya dan melakukan transaksi pembayaran
"Terimakasih ka, semoga acara lamarannya berjalan lancar ya"
"Sama-sama mba, terimakasih juga atas doa nya" ucap Revan lalu pergi meninggalkan toko perhiasan itu menuju toko lain untuk mecari kebutuhan proses lamarannya nanti
