Part 10

2.8K 171 0
                                    

Pagi hari telah tiba, Revan telah rapih dengan seragam sekolahnya dan kini sedang menyantap sarapan dengan kedua orang tuanya

"De kamu kan udh kelas 12, jadi gimana sama pe-..." belum selesai papa Revan berbicara namun langsung dipotong oleh Revan

"Bisa gak, gak usah bahas itu dulu pah? Revan juga baru naik kelas 12, jadi masih lama" jawab Revan sambil melahap makanannya

"Papa kan cuma ingetin aja Rev"

"Udah ya mah pah, Revan berangkat dlu" ucap Revan yang badmood dengan perbincangan pagi itu

"Belum habis loh de makanan mu" ucap Anin

Namun Revan tak menjawab dan beranjak dari kursinya

"Assalamu'alaikum" Pamit Revan tanpa salim kepada kedua orangtuanya dan langsung berjalan menuju garasi

Seperti itulah kebiasaan Revan jika ia merasa badmood makan ia akan pergi begitu saja tanpa menyelesaikan pembicaraan atau bisa disebut dengan tipe orang yang silent treatment

"Mas jangan dibahas dulu ya, biar nanti aku yang coba ngomong sama Revan" ucap Anin

"Ya kan aku cuma ingetin dia aja, aku gak mau masa depan dia jadi ngga jelas kedepannya"

"Iya mas aku paham maksud kamu, tapi aku takut nanti dia merasa terkekang trs jadi tertutup lagi sama  kita"

"Hmmm yaudh, kamu atur aja gimana baiknya"



Selama perjalanan menuju rumah Marsha, Revan memikirkan perihal ucapan papa nya tadi, ia belum siap dengan segala kemungkinan yang terjadi.

Tak terasa kini Revan telah sampai di rumah Marsha ia segera memarkirkan motornya dan turun dari motornya

TOK TOK TOK

TOK TOK TOK

"Permisi, selamat pagi" ucap Revan

Tak lama kemudian keluar lah mama Marsha membukakan pintu

"Pagi juga"

"Ehh kamu lagi, mau jemput Marsha ya?"

"Iya tante aku mau jemput Marsha" jawab Revan tersenyum sambil salim kepada mama Marsha

"Yaudh yuk masuk dulu Marsha nya masih rapih² diatas"

"Gak usah tante saya tunggu di motor aja gapapa"

"Yaudh kalo gitu tante panggil Marsha nya dulu ya"

Sekitar 10 menit Revan menunggu Marsha, akhirnya Marsha pun datang menghampiri Revan

"Yuk jalan" ucap Marsha dengan senyum ginsulnya yang menawan

Revan sungguh terpana melihat senyum Marsha di pagi itu seakan-akan menjadi moodbooster baginya setelah kejadian di rumah

"Ihhh malah bengong, ayo jalan nanti telat" ucap Marsha yang langsung mengambil helm dari tangan Revan

"E-ehh ayo ayo" ucap Revan sambil membukakan footstep penumpang

Marsha pun sudah naik diatas motor namun Revan tidak menjalankan motornya

"Kenapa diem? ada yang ketinggalan?" tanya Marsha bingung

Revan tak menjawab hanya memberikan kode dengan tatapan matanya mengarah ke pinggangnya

Marsha yang paham akan maksud Revan yang mau ia memeluk Revan agar tidak terjatuh

Namun karena Marsha merasa canggung ia hanya memegang erat ujung jaket Revan saja

Apakah Salah? (DelSha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang