Semesta Mendukung

2K 109 2
                                    

Nando dan Sasa sedang menikmati makan siang mereka di warung dekat kos mereka.

"Do, coba punya lu dong" Kata Sasa yang melihat makanan Nando tampak menggoda. Mereka memang memesan menu yang berbeda. Sasa memesan nasi rames sedangkan Nando memesan pecel ayam.

"Kebiasaan banget lu" Omel Nando, tapi sambil menyodorkan piringnya.

"Hehehe" Sasa hanya tersenyum memamerkan giginya. Ia mulai mencoba makanan milik Nando.

"Enak punya lu do, hehehe" Ujar sasa.

"Emang apa yang gue makan kan selalu enak sa, buktinya lu selalu gini kan " Kata Nando nyengir. Sengaja mengejek sasa.

" Tapi ini beneran enak, sumpah! "

" Kemarin gue yang makan rames, lu nya pecel ayam juga enak punya gue. Gue nya soto, lu rames, juga tetep enak punya gue. Sekarang juga enak punya gue kan? " Tanya Nando yang tak heran mendapati tingkah sahabatnya itu. Memang dari dulu jika mereka makan bareng ya selalu gini. Tapi Nando tak mempermasalahkan nya. Ia juga dengan lapang dada membiarkan sasa mencicipi makanan miliknya. Ia bener-bener sudah menganggap sasa layaknya sodara sendiri.

" Hehehehe. Ya abisnya punya lu enak sih"

Nando hanya mencebir.

"Btw, lu biasa ketemu Roy kan? Gue mau nitip jaket" Ucap sasa sambil mengunyah makanannya.

" Hah? Apa sa? " Tanya Nando kaget karena mendengar nama Roy dari mulut sasa.

" Lu biasa ketemu Roy kan? Gue mau nitip jaket" Ujar sasa mengulangi pertanyaannya

" Roy temen gue. Kok lu kenal sih? " Tanya Nando heran, karena pasalnya ia belum memperkenalkan Sasa pada Roy 

" Ada deh" Jawab Sasa yang enggan bercerita

" Nggak, nggak bisa. Lu harus cerita sekarang"

" Apa sih do" Jawab Sasa dengan senyum tetap dengan mengunyah makanannya.

Nando terheran karena memang Roy tidak se care itu dengan perempuan. Ngobrol aja ogah ogahan. Apalagi sampai minjemin jaket. Ia sungguh dibuat penasaran dengan pernyataan Sasa barusan.

" Lu harus cerita sekarang. Gue penasaran ini. Kok bisa lu ketemu dia, apalagi minjemin jaket pula. Si Roy ni ya sa, orangnya cuek banget, dingin banget kalau sama perempuan. Apalagi yang baru dikenal" Jelas Nando.

" Gue kemarin ketemu dia di pantai. Tau lah lu kalau perasaan gue lagi kacau gue larinya kemana. Nggak sengaja aja dia nyapa gue duluan. Dan ya udah kita ngobrol" Jelas Sasa kemudian.

" Serius? Roy ngobrol sama lu? " Tanya Nando tak percaya.

" Iya, emang kenapa sih? Lu heboh banget dah"

" Ya kayak tadi yang gue bilang. Roy itu lebih ke cowok cool, yang bener-bener nggak mau ngobrol sama perempuan. Dia cuek banget. Kok sama lu bisa? "

" Ya itu dulu kali. Kan lu baru ketemu dia lagi"

" Nggak sa, kemarin nih ya, dia diajakin ngobrol sama karyawan cewek di cafenya, ketus banget jawabnya. Kayak yang ogah ngladenin gitu. Dan sikapnya ke cewek masih sama" Tutur Nando penuh penekanan.

Sasa hanya mengangkat bahu tanda tak mengerti. Ya kali dia tau, orang ketemu baru kemarin dan memang sikap Roy ke dia biasa.

" Sungguh aneh ini mah" Kata Nando yang masih belum percaya

" Emang Roy penyanyi baru di cafe lo ya. Gue baru liat kemarin" Tanya Sasa.

"Penyanyi baru kata lu, dia tu pemilik cafe tempat gue kerja" Jawab Nando sambil menoyor pelan kepala Sasa dengan telunjuk jarinya.

Senja dan Kamu _ End (Season 1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang