Hari Bahagia

2.1K 105 2
                                    

Sasa telah bersiap untuk menemui Roy sesuai janjinya kemarin. Dengan memakai celana jeans dan jaket, serta hijab hitam plus tak lupa kacamata bulatnya. Ia mematut dirinya di depan cermin. Sudah nampak rapi.

Ia kemudian duduk lagi di depan cerminnya. Ia melirik handphonenya, belum ada tanda-tanda Roy mengirim pesan padanya.

Ia merasa gusar. Ia mengambil air putih di kulkas untuk sekedar menenangkan dirinya. Ia meyakinkan sekali lagi akan hatinya. Bahwa keputusan yang akan diambilnya adalah yang terbaik.

'Ting' sebuah notif chat masuk. Ia mengusap layar. Ternyata dari Roy yang sudah berada di bawah. Tanpa membalasnya ia segera keluar dari kamarnya.

' lu bisa sa ' ucapnya dalam hati meyakinkan dirinya sekali lagi. Setelah mengunci pintu kamarnya ia turun ke bawah.

Ia tak mendapati Roy di halaman depan rumah ibu Niara. Karena biasanya ia akan memarkirkan kendaraan nya disana. Ia mengedarkan pandangan, dan didapati sosok lelaki di luar gerbang yang duduk di atas motor sport nya. Entahlah Roy bukan, tapi ia yakin itu Roy. Dari postur tubuhnya kelihatan seperti Roy. Tapi tak biasanya Roy menggunakan motor, karena selama ini yang sasa tau selalu memakai mobilnya.

Tanpa rasa ragu, ia mendekati sosok lelaki itu. Setelah semakin dekat, ternyata benar dugaannya memang dia adalah orang yang ditunggu sasa sejak tadi. Roy tak menyadari kehadiran Sasa.

" Motor baru? " Tanya Sasa tanpa menyapa Roy duluan.

Roy menoleh ke arah sumber suara yang selalu ia rindukan. Betapa leganya hati Roy ketika bisa melihat lagi gadis pujaannya setelah 2 hari tak bertemu. Sontak bibirnya menyunggingkan senyum. Membuat ia lupa pertanyaan Sasa barusan.

" Halo Tuan Roy,, bengong mulu lu, ditanya juga" Ujar Sasa kemudian ketika tak mendapati respon dari Roy

" Eh, hehe. Tanya apa tadi? "

" Motor baru? Nggak pernah tau lu naik motor ini " Tanya Sasa mengulangi pertanyaannya.

" Iya, bulan lalu sih. Tapi baru kemarin makenya" Jawab Roy.

" Orang kaya mah bebas ya. Hahaha " Goda Sasa.

" Apasih lu , yuk naik. Tapi gue nggak bawa helm lagi. Hehe" Ujar Roy.

" Yaudah bentar, gue ambil helm gue dulu " Kata Sasa berlalu mengambil helmnya di tempat parkir.

Tak berselang lama, Sasa sudah berada di samping motor Roy dengan helm di tangannya.

" Yuk, kemana kita? " Tanya Sasa memakai helmnya.

" Udah naik aja. Nanti juga tau " Ajak Roy. Sasa naik di boncengan Roy.

Biasanya Roy akan menjemputnya menggunakan mobil. Atau kalau nggak boncengan berdua menggunakan motor matic Sasa. Ia sedikit canggung dengan keberadaannya di belakang Roy. Pasalnya hatinya dari tadi berkecamuk memikirkan keputusan yang akan di utarakannya pada Roy.

Roy melihat Sasa dari kaca spionnya.
'Selalu cantik' pujinya dalam hati. Ia berencana menggoda Sasa dengan mengencangkan laju motornya.

" Roy ah, jangan kenceng-kenceng naik motornya. Lu mau bunuh gue" Omel Sasa yang refleks pegangan ke pinggang Roy.

Roy tertawa senang, karena Ia berhasil menggoda Sasa.

" Makannya pegangan. Ada pinggang nih jangan dianggurin, kalau perlu gini nih " Ucap Roy menarik tangan Sasa dan melingkarkan ke perutnya.

" Apa sih lu ah. Modus itu mah " Ucap Sasa melepaskan pegangannya.

" Hahahahaha " Roy tertawa puas.

Senja dan Kamu _ End (Season 1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang