Surprised

2.2K 121 6
                                    

Sasa mengusap matanya, mengerjapkan berkali-kali agar penglihatannya tak samar.

" Ha? " Ia membulatkan matanya ketika melihat seseorang yang berdiri di depan pintu itu. Ia menggosok matanya berkali-kali.

" Surpriseeee "

" Nayla? "

" Happy Birthday kak sasaa " Nayla muncul dibalik kotak kue yang di bawanya.

" Ngagetin aja naylaa, gue kira siapa tadi "

" Hehehe,, maaf kalau ngagetin kak. Aaaaa kak Sasa happy birthday " Nayla memeluk Sasa dari samping. Karena tangannya kerepotan membawa kue.

" Makasih yaa "

" Kak ke rooftoop yuk. Aku punya hadiah spesial " Ajak Nayla setelah melepas pelukannya.

" Nggak besok aja ngasihnya nay? Ngantuk banget nih " Tolak Sasa.

" Ayooo, kak Sasa bakal nyesel kalau nolak ajakan aku yang ini " Paksa Nayla.

" Iya deh, gue cuci muka dulu sama ngambil kaca mata "

" Aku duluan ya kak. Kakak langsung ke atas aja. Aku mau manggil Nando juga " Ucap Nayla.

" Oke duluan aja. Gue langsung kesana "

Nayla melenggang pergi ke rooftoop terlebih dahulu. Sementara Sasa, ia menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka. Setelah mengeringkannya ia meraih kacamata minusnya di laci. Ia berkaca sebentar sambil merapikan jilbabnya. Setelahnya ia segera naik ke tangga menuju ke rooftoop.

Sesampainya di rooftoop, keadaan sepi. Tak ada Nayla maupun Nando disitu. Hanya nampak kue yang di bawa Nayla tadi terletak di atas meja.

" Nay " Panggil Sasa. Namun tak ada sahutan.

Sasa memicingkan matanya. Melihat sosok lelaki yang berdiri mematung di sisi pinggir memunggunginya. Posisi lelaki itu menghadap ke arah jalan Raya. Sosok yang sepertinya sangat familiar bagi dirinya. Sasa yang penasaran, segera menghampiri lelaki itu.

Aroma parfumnya pun masih ia ingat.

" Roy ? " Panggilnya. Lelaki itu pun berbalik badan. Sasa terkejut.

" Roy ini beneran kamu? Roy Pradigta? " Tanya sasa memastikan.

Lelaki yang ternyata adalah Roy itu tersenyum. Akhirnya setelah sekian lama, ia bisa melihat lagi wajah ayu kekasih hatinya.

" Iya sayang, ini aku " Ucap Roy. Suara yang amat sangat dirindukan Sasa. Juga sosok yang selama ini selalu menganggu pikirannya karena rindu.

" Benaran kamu? " Sasa masih mencoba menganalisa situasi ini, antara nyata atau hanya mimpi.

Roy merentangkan kedua tangannya, tanda ia ingin Sasa berada di pelukannya.

" Rooy, kemana ajaaaa " Air mata Sasa terjatuh. Ia menangis.

" Peluk dulu dong, nggak kangen? " Tanya Roy yang mendapati Sasa masih mematung di tempatnya.

Sejurus kemudian, Sasa berhambur ke pelukan Roy. Akhirnya, ia bisa kembali bertemu dengan kekasihnya yang 5 bulan belakangan ini tidak ada kabar. Sasa menangis haru di pelukan Roy. Roy mengelus lembut puncak kepala Sasa yang terbalut hijab. Betapa ia sangat merindukan gadis itu.

Sasa refleks melepas pelukannya dari Roy. Ia memukul dada bidang Roy.

" Jahat banget sih. Kamu Kemana aja? Ngilang nggak bilang-bilang " Gerutu Sasa yang menampakkan wajah cemberutnya.

" Hehe, maaf sayang. Kalau bilang namanya nggak ngilang dong " Jawab Roy.

" Gue sebel ah. Bodo amat " Sasa masih memasang wajah marahnya dan memunggungi Roy.

Senja dan Kamu _ End (Season 1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang