Biar alam yang bekerja

1.7K 93 6
                                    

Tak terasa, Genap satu tahun sudah Roy menjalankan bisnis cafe nya. Meski yang awalnya hanya mencoba, tapi kemampuan dirinya dalam mengelola cafe cukup membanggakan. Cafe nya sudah semakin berkembang dengan memperluas bangunan dan menjadikannya 2 lantai. Pengunjung pun juga selalu ramai. Tak pernah sepi. Apalagi jika jadwal Sasa yang mengisi live music, selalu membeludak. Bahkan ada yang rela ngemper diluar.

Sementara Sasa, selain kesibukannya menyanyi di cafe Roy, Ia juga sedang sibuk menyusun skripsi. Tapi ia tak panik sekalipun, semuanya di bawa santai olehnya. Meskipun kadang kedua sahabatnya yang nggriseni agar dirinya cepat menyelesaikan skripsinya.

Kalau kalian ingin tau perkembangan hubungan Roy dan Sasa, tak ada perubahan status. Sepertinya mereka terjebak friendzone. Keduanya sama-sama nyaman. Meskipun semakin dekat dari waktu ke waktu tapi tak ada yang berani mengungkapkan duluan dari Roy maupun Sasa.

Salah besar kalau Roy tidak punya perasaan sama Sasa. Ia mengakui dengan dirinya sendiri, kalau ia menyukai gadis itu. Tapi ia selalu ragu untuk mengungkapkannya. Terkadang bayangan traumanya di masa lalu melintas. Terkadang kenyataan bahwa latar belakang mereka yang berbeda juga terpampang jelas. Terkadang juga ia takut kalau semisal bertepuk sebelah tangan, mereka akan canggung. Dan ia tak menginginkan itu. Ia selalu ingin tertawa bersama dengan Sasa. Ingin selalu di dekat Sasa.

Sasa pun sebaliknya. Ia kerap salah tingkah ketika Roy memperlakukan dirinya berbeda. Ia sering juga diantar Roy ketika berpergian. Seperti saat itu Sasa ingin belanja kebutuhan bulanan.

__

Roy dan Sasa mengitari supermarket untuk membeli kebutuhan bulanan Sasa. Biasanya Sasa akan belanja sendirian, atau bareng dengan kedua sahabatnya. Tapi hari itu, entah kenapa Roy ngotot banget ingin menemani Sasa.

" Gue bisa sendiri Roy, biasanya juga sendiri " Ujar Sasa Saat itu.

" Jangan kebiasaan sendiri kemana-mana deh sa. Gue anterin yok. Gas " Paksa Roy sambil menggiring Sasa menuju mobilnya

" Lu aneh deh " Ucap Sasa heran dengan teman sekaligus bos nya itu.

" Wleeee " Ejek Roy. Itu obrolan mereka sebelum berangkat ke supermarket.

Roy mendorong troli sambil mengekor di belakang Sasa. Sasa yang merasa sedikit gerah melepaskan jaketnya. Dengan refleks Roy meraih Jaket ditangan Sasa dan membawanya. Sasa menoleh ke arah Roy heran.

" mau beli apa lagi? " Tanya Roy kepada Sasa. Tanpa menjawab Sasa pun meraih barang yang dibutuhkan dan memasukkan ke troli.

" Ke tempat camilan yuk Roy " Ajak Sasa untuk berpindah tempat.

" Gas " Jawab Roy sambil mengikuti Sasa.

Setelah apa yang dibutuhkan sudah kebeli semua, mereka antri di kasir. Ketika hendak menuju ke kasir, ada seorang laki-laki yang tak sengaja menabrak tubuh Sasa. Hingga membuat dirinya terhuyung dan terjatuh di lantai. Dengan segera Roy membantu Sasa berdiri.

" Sasa, lu nggak papa? " Tanya Roy sambil meraih tangan Sasa membantunya berdiri.

"Aduh mbak, maaf. Saya nggak sengaja" Kata orang itu

" Mas kalau jalan pake mata, lihat ini teman saya jatuh. Kalau ada apa-apa gimana?" Ucap Roy dengan sedikit keras.

" Saya nggak sengaja, maaf mas " Ujar orang itu.

" Udah ah Roy, gue juga nggak papa kok" Ucap Sasa menenangkan Roy

" Nggak papa kok mas " Ucap Sasa lagi sambil menarik Roy untuk segera ke antrian kasir.

" Nggak usah marah-marah gitu ah Roy. Lagian jatuh dikit doang" Ujar Sasa berbisik ke Roy.

" Habisnya jalan nggak pake mata, kalo lo kenapa-napa gimana? " Gerutu Roy masih ngedumel.

Senja dan Kamu _ End (Season 1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang