Teror

1.4K 87 8
                                    

" Aaaaargh " Jerit sasa melemparkan handphonenya. Ia menutup wajahnya. Air matanya sudah luruh tak terbendung disana.

" Kak sasa, kenapa? " Tanya Nayla panik mendekati sasa. Sementara Sasa hanya menangis terisak.

Refleks Nayla memeluk Sasa. Ia mengelus pelan punggung Sasa. Namun Sasa malah semakin menangis. Ia melepaskan pelukannya dan keluar ruangan Roy.

Ia mencari kakak sepupunya ke cafe depan. Dilihatnya, Ia sedang ngobrol serius dengan beberapa karyawan termasuk Nando disana.

" Kak Roy " Panggil Nayla. Roy menoleh diikuti Nando dan karyawan lainnya.

" Kak Sasa.... " Belum selesai Nayla menjelaskan Roy sudah panik.

" Sasa kenapa? " Potongnya seraya berlari ke ruangan.

" Nggak tau, tiba² nangis " Jawab Nayla mengikuti Roy. Nando juga mengikuti langkah mereka. Sementara karyawan lain kembali ke pekerjaan mereka.

Roy masuk ruangannya. Dilihatnya, Sasa masih menangis tersedu dengan kedua tangannya yang menutupi wajah.

Roy mendekatinya, dan memeluk kekasihnya itu.

" Sayang, kenapa? " Tanya Roy panik.

Sasa masih menangis di pelukan Roy. Roy mengusap punggung Sasa berharap bisa menenangkan.

" Sasa kenapa sayang ? " Tanya Nando pada Nayla. Diikuti Roy yang turut mengalihkan pandangannya pada Nayla.

" Nggak tau kak, tadi kak Sasa lihat HP , kayaknya lagi lihat chat. Terus tiba-tiba saja melempar HP nya sambil menjerit dan kemudian langsung nangis" Papar Nayla.

Nando memungut HP Sasa yang tergeletak di lantai. Ada sebuah video di roomchat Sasa dengan nomor asing. Ia menekan tombol play.

Dilihatnya di situ video Sasa beberapa tahun silam saat Ia dijebak di hotel. Namun video itu terpotong sehingga orang yang melihatnya akan berasumsi dirty mind pada apa yang dilakukan Sasa. Menggiring opini hoax pada orang yang melihatnya.

" Memang brengsek si Alan " Umpat Nando.

Diikuti pandangan bingung dari Roy dan Nayla.

" Padahal video ini udah gue hapus, dan kamera beserta memory card nya udah dihancurkan. Berarti dia punya salinan lain " Jelas Nando melihat ke arah Roy.

" Video apa? " Tanya Roy heran.

" Jangan lihat Roy, gue takut lu bakalan jijik sama gue, huhu " Ujar Sasa di sela - sela tangisnya.

" Sayang, aku selalu percaya sama kamu. Dan kamu udah cerita semuanya. " Ucap Roy menenangkan Sasa. Roy meminta HP Sasa di tangan nando, tanpa melepas pelukannya pada Sasa.

Ia menekan tombol play pada video itu. Tangannya mengepal menahan emosi. Ia memang harus segera bertindak sendiri. Karena orang suruhannya sampai sekarang juga belum mengetahui keberadaan Alan. Padahal sebelumnya kinerja mereka bisa dibilang gercep. Entah apa karena Alan yang memang lihai mengelabui mereka.

" Bajingan itu sudah bergerak cepat. Kita juga harus segera atur strategi do " Titah Roy. Nando mengangguk. Ia juga sudah geram dengan Alan.

" Sebenarnya ada apa sih kak ? Kak Sasa kenapa ? " Tanya Nayla yang sedari tadi tak mengerti dengan yang mereka bicarakan. Ia bingung sendiri melihat Roy dan nando.

" Ceritanya panjang sayang. Nanti ya " Ucap nando lembut.

Nayla hanya mengangguk.

Sasa sudah mulai tenang. Ia melepaskan pelukan dari Roy. Ia menggenggam tangan kekasihnya.

Senja dan Kamu _ End (Season 1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang