IBTY part 10
waktu berlalu,dengan hari yang terus berganti. tapi perasaan semua orang masih tetap sama. rasa sakit yang di rasakan setiap orang masih membekas dan entah kapan akan hilang.
sepanjang malam Mark termenung memikirkan bagaimana kondisi haechan saat ini, terlebih dia mendapat kabar bahwa ayah haechan masuk rumah sakit karena serangan jantung. Mark yakin haechan pasti ketakutan, dia sudah pernah mengalami sakit yang luar biasa ketika ibunya meninggal, haechan pasti takut jika kejadian itu akan terulang dengan harus kehilangan ayahnya.
Mark menghembuskan nafas panjang, menjatuhkan punggungnya pada sandaran kursi gaming yang dia duduki di kamarnya. pikiran Mark kalut , dia sudah melakukan cara apapun untuk membuat suasana hatinya lebih baik tapi rasa sesak dan sakit itu masih ada. haechan mungkin bukanlah kekasihnya lagi, tapi dia masih sangat perduli padanya. Mark tidak bisa mengabaikan haechan begitu saja.
dia mendecak kencang, merasa kesal pada dirinya sendiri yang malah berdiri dan mengambil kunci mobil. hati Mark seolah menguasai seluruh tubuhnya hingga dia berjalan keluar rumah untuk menuju rumah sakit dimana ayah haechan di rawat.
Mark memasuki lorong menuju ruang VVIP rumah sakit dimana banyak keamanan dengan setalan jas hitam berjaga. salah satu di antara mereka bahkan menahan mark untuk melewati pintu kaca yang menutup akses area itu.
"maaf ... anda tidak boleh masuk ... kami tidak menerima perintah untuk membawa seseorang masuk ke dalam " ujar penjaga itu pada Mark.
Mark membuka topi yang dia pakai lalu menatap keaman yang mencoba menahannya "aku Mark Lee ... tuan Lee Jong in di rawat di ruang nomor 9 ... aku akan ke sana ... kau bisa memeriksa akses ku di rumah sakit ini ... aku juga anggota VVIP "
"mohon tunggu sebentar ... kami akan memeriksanya "
"biarkan dia masuk !"
Mark berbalik, dia melihat Jeno yang berjalan dengan pelan dan tertatih mendekat kearahnya. semua penjaga yang ada di sana secara serempak membungkuk hormat pada Jeno saat pria itu sampai. mereka tentu tahu, Jeno adalah anak dari pemilik rumah sakit mewah tempat mereka bekerja.
"masuklah ... dan tolong berikan ini pada haechan .. " Jeno menyodorkan paperbag berisi makanan yang dia beli pada Mark "bisakah kau menemaninya sebentar ... aku merasa sedikit tidak enak badan " ujar Jeno tanpa berani menatap wajah temannya itu dan hanya menatap tangannya yang mengulurkan paper bag
jeno tidak berbohong dengan rasa tidak enak badannya, seluruh tubuh jeno terasa sakit dan ngilu. dia bahkan harus menahan rasa sakit yang hebat ketika bergerak dan berjalan. selain itu jeno juga ingin memberikan waktu bagi mark untuk bertemu dengan haechan, jeno tidak punya alasan untuk itu, hanya saja dia yakin jika Mark memang harus bertemu dengan haechan.
"kau... jaehyun ... dia memukuli mu ?!" tanya Mark memperhatikan keadaan jeno yang memprihatinkan. Mark mengenal sepupu jaemin itu dengan cukup baik dan dia bisa dengan gampang menebak akan seperti apa reaksi jaehyun ketika dia mendengar apa yang terjadi.
jeno mengguncangkan tangannya membuat paper bag yang dia pegang berayun pelan, memberi isyarat agar Mark segera menerima makanan itu dari tangannya "cepat berikan ini pada haechan ... makanannya hampir dingin "
Mark mengambil paperbag itu "baiklah ... "
Jeno mengangguk, dia lalu berbalik meninggalkan Mark masih dengan langkah pelan, sementara Mark masuk ke dalam lorong VVIP untuk menemui haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] I BELONGS TO YOU | nomin | markhyuck | nohyuck | markmin
Fanfictionsummary : pacar orang emang selalu lebih menarik. itulah sebabnya para anak remaja ini jadi pengen nyobain pacar temen padahal sendirinya udah pada punya pacar masing-masing. kali aja rasanya beda meski bentuk nya sama.. eh, dasar kufur nikmat ini a...