13. Hari apa ini?

177 8 0
                                    

Jangan lupa vote yaaa
jangan lupa follow akun author

HAPPY READING!!
◉⁠‿⁠◉




Di pagi yang cerah, tepat jam 6 pagi, Kinanra bangun membereskan tempat tidur nya, pergi kedapur dan sedikit membereskan dapur, dia mengambil  handuk lalu pergi mandi

Kinanra keluar kamarnya dengan senyum yang melekat di wajahnya. Ia sedikit memaksa untuk sarapan pagi hari ini, tidak butuh waktu lama akhirnya pekerjaan selesai

Kinanra pergi kekamar papahnya, dan melihat seorang laki-laki yang meringkuk. Kinanra melihat pahatan demi pahatan yang Tuhan ciptakan untuk laki-laki ini. Sempurna

"Maven bangun..." Ucap Kinanra sedikit menggoyang badan Maven

"Hoaammm"

"Bangun! cepet! mandi sana" Ucap Kinanra, lalu meninggalkan Maven yang sedang mengumpulkan nyawanya

Kinanra duduk di meja makan sambil tersenyum, entah apa yang dia pikirkan sampai tersenyum seperti itu

"Gue kalo suami istri sama Maven gini kali ya?" Gumam Kinanra menopang dagu sambil memikirkan waktu dirinya membangun Maven

"Kinanra..." Ucap Kinanra menepuk pipinya supaya bangun dari khayalan yang akan membuatnya gila

Kinanra menghembuskan nafas berat
"Ini terlalu salting, gue gak bisa! ya Allah...tolong hamba mu" Ucap Kinanra mengadahkan tangan nya
"Tolong keluarkan dari khayalan gila ini, AAAAAAAA" lanjut Kinanra dan di akhir kalimat dia teriak

Maven melihat itu hanya cengo

"Woy!"
"Anjing!!" Kaget Kinanra

"Lo kenapa? pagi-pagi udah ngomong kasar" Ucap Maven sambil mendarat kan bokong nya di kursi dekat Kinanra

"Hah? e-enggak, kenapa gue?" Gugup Kinanra di sertai pipinya memerah seperti tomat 🍅

"Lo demam?" Ucap Maven menempelkan punggung tangan nya di kening Kinanra

"Enggak" Jawab singkat Kinanra

Maven melihat meja makan, dia tidak menduga bahwa Kinanra bisa memasak. Tidak seperti remaja lainnya, yang hanya bisa seharian melihat hp 24 jam itu, tidak ada manfaatnya

"Lo masak semua ini?" Tanya Maven melihat Kinanra tidak percaya

"Ya iyalah, siapa lagi kalo bukan Kinanra" Ucap Kinanra menyombongkan diri

"Bagus...anak baik" Ucap Maven mengelus puncak kepala Kinanra

Maven mendekatkan wajahnya ke wajah Kinanra

Cup

Benda kenyal itu mendarat di pipi Kinanra dengan sekilas, Kinanra yang mendapat ciuman dari Maven dengan tiba-tiba hanya bisa terdiam

Kinanra [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang