30. goodbye forever

457 4 2
                                    

"Bayang mu sudah menjadi debu
Senyummu sudah menjadi kenangan
Genggamanmu sudah menjadi mimpi
Air mata mu sudah menjadi lautan"

"Wajah yang bersinar melebihi bulan
senyuman yang seindah senja
genggaman yang sehangat matahari
dia, dia gadis yang sudah mencairkan es di dalam hati ku"

-Maven Agnibrata-

***

Malam, tepat jam 9 dokter keluar dari ruang operasi, lalu dokter itu membuka maskernya

"Bagaimana keadaan Kinanra dok? dia baik-baik aja kan?" Tanya Maven sambil gemetar

"Syukurlah pasien bisa terselamatkan"

"Syukurlah" Ucap semuanya serentak

Semua geng inti Lucky Wings datang untuk menemui Kinanra

"Baiklah kita akan memindahkan pasien keruang inap" Ucap Dokter

***

Amora sedari tadi menangis melihat Kinanra yang terbaring lemas di ranjang. Sama hal dengan Maven.

"Sha, gue mohon bangun" Ucap Maven sambil menggenggam tangan Kinanra

Seperti mimpi, tangan Kinanra bergerak. dan Dengan cepat Pangeran memanggil dokter

Dokter memeriksa keadaan Kinanra

"Pasien siuman. Sebentar lagi dia akan pulih. Syukurlah pasien sangat kuat" Ucap Dokter itu tersenyum
"Saya tinggal dulu" Ucap Dokter lalu dia meninggal kan mereka semua

Kinanra mengerjapkan matanya, dia melihat teman-teman nya disana lalu tersenyum. Ini yang Maven suka dari Kinanra, meskipun dia kesakitan dia tetap tersenyum, meskipun senyuman itu supaya menutupi rasa sakitnya itu

"Ra, kamu baik-baik aja kan?" Ucap Amora mendekat keKinanra, Kinanra hanya mengangguk

"Ma-makasih u-udah kesi-sini" Ucap Kinanra terbata-bata

"Sama-sama" Ucap semua dengan serentak

"Ra, lo kenapa bisa gini? siapa yang jahat sama lo?" Ucap Amora sambil menyeka air mata nya

"Nan-ti kalian ba-bakal tau" Ucap Kinanra masih terbata-bata

"Udah, jangan di bawa ngomong dulu" Ucap Sagara

Semua geng motor Lucky Wings berada di sana sampai jam 11 malam, dan pada jam 12 malam mereka pulang karna besok sekolah. Tapi syukurlah Maven tidak pulang karna merawat Kinanra

"Sha gue sayang sama lo" Ucap Maven, Kinanra dan Maven masih membuka matanya meskipun jam sudah menunjukkan jam 2 malam dini hari

"Aku juga. Gue bisa minta tolong sama lo gak, Ven?" Ucap Kinanra

"Boleh, lo mau minta tolong apa? apapun itu gue akan berusaha ngabulin semuanya"

"Gue pengen ketemu papah. Gue pengen ketemu dia sebelum gue pergi" Ucap Kinanra sambil melihat langit-langit kamar rumah sakit

'sha... jangan tinggalin gue' Batin Maven

Kinanra [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang