26. Dilan Milea

129 6 0
                                    

Jangan lupa vote dan comment

HAPPY READING!!

Sudah 3 hari SMA Taruna berkemah di sana, dan saat mereka semua pulang. Dengan perasaan gembira SMA Taruna mengemas barang-barang nya

"Udah semua kan?" Tanya Amora ke Kinanra

"Sudah" Ucap Kinanra tersenyum

***

Maven baru saja mengantarkan Kinanra kerumahnya, dia mengantar Kinanra terlebih dahulu sebelum Maven pulang kerumahnya. Kinanra tampak lemas dan tidak bersemangat jadi Maven tidak ingin melihat Kinanra kenapa-kenapa dia mengantar Kinanra terlebih dahulu dan mengobrol sedikit tentang Kinanra yang tersesat pada di perkemahan

Kinanra dan Maven sedang duduk di depan rumah Kinanra. Dengan Kinanra yang menahan air matanya sebenernya dia masih takut

"Kinanra.." Panggil Maven dengan nada yang lembut, Kinanra menoleh dan manik mata mereka bertemu satu sama lain

Kinanra melihat manik mata Maven membuat hatinya tenang, sebaliknya dengan Maven bertemu mata dengan Kinanra membuat hati Maven menghangat

"Kenapa?" Ucap Kinanra

"Lo sebenernya lagi ngapain sih? kok bisa tersesat begitu?" Tanya Maven tanpa ba-bi-bu

Kinanra menghembuskan nafas berat
"Nanti juga lo tau, Ven" Ucap Kinanra sambil menundukkan kepalanya

"Bagi tau gue. Mungkin gue bisa bantu" Ucap Maven

Kinanra berdiri dan tersenyum kearah Maven yang masih terduduk

"Lo gak perlu tau, biar waktu yang memberitahukan semua ini" Ucap Kinanra tersenyum lalu dia membuka pintu rumah nya

"Udah ya, gue cape. Bye-bye" Ucap Kinanra menutup pintunya

"Bye..." Beo Maven

Maven sungguh tidak mengerti apa yang di bicarakan Kinanra kepada nya. Maven berfikir keras apa yang Kinanra maksud, dan tak lama hujan turun, Maven dengan segera meninggalkan perkarangan rumah Kinanra

***

Sehabis Maven mandi, dia segera duduk di tempat belajar nya. Niatnya ingin belajar, tapi dia kepikiran dengan ucapan Kinanra

"Maksud Kinanra apa sih? gue gak bisa tebak-tebakan" Ucap Maven mengacak-acak rambut nya sendiri

Sementara di rumah Kinanra......

Kinanra sedang bergelut dengan balpoin dengan hujan yang bergemuruh di gelapnya malam, Kinanra dengan fokus menulis setiap paragraf tulisan

Satu tetes air mata menetes kebuku yang bersampul biru, dengan kasar Kinanra menghapus air mata nya

"Gue gak bisa lagi hidup, gue masih ingin sama lo Maven" Ucap Kinanra menangis di gelapnya malam dengan angin yang bergemuruh di luar

Kinanra [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang